Soal Ukom Surveior FKTP TKSD 9 Oktober 2024

Dari dokumen di Klinik diperoleh bukti perencanaan kebutuhan tenaga baru 50% sesuai jumlah dan jenis kebutuhan layanan. Dari wawancara dengan Pimpinan Klinik terkonfirmasi bahwa memang belum dapat memenuhi kebutuhan tenaga karena keterbatasan anggaran. Sudah tersedia dokumen file kepegawaian seluruh SDM yang diperbaharui dan dievaluasi secara berkala, dan dibenarkan oleh Pimpinan dan staf klinik yang diwawancarai. Berapa skor yang paling tepat terhadap pemenuhan TKK 2 EP2 pemenuhan persyaratan kelengkapan file kepegawaian ?
a. 5
b. 10|
c. TDD (Tidak Dapat Diterapkan)
d. 0.

 

Hasil observasi dan wawancara terdapat dokumen daftar risiko klinik yang dibuat sekali dalam setahun dan pelaksanaan mitigasinya, diperoleh informasi sudah ada penetapan daftar risiko, namun dari 4 petugas, 3 petugas tidak dapat menjelaskan bagaimana proses register risiko itu disusun. Berapakah skor yang tepat anda berikan terhadap Standar
PMKP 1 EP 4 terkait dengan adanya register risiko dan penyusunannya?
a. 5
b. 0
c. TDD (Tidak Dapat Diterapkan)
d. 10

Pada saat survei di bulan Agustus 2024 anda mendapatkan dokumen pada H-4, bukti lokmin pertama bulan Januari sampai dengan Juli 2024. Dalam notulen lokmin dibahas hasil pemantauan masing-masing UKM esensial, meskipun belum konsisten didokumentasikan dilakukan. Terdapat jadwal pemantauan upaya kesehatan keluarga oleh PJ UKM, tetapi dari jadwal sampai dengan bulan Agustus, hanya 3 kegiatan saja yang dilakukan lengkap dengan bukti pemantauan capaian indikator dan analisisnya. Berapa skor yang tepat untuk kriteria 2.6.3 EP c terkait dengan dilakukan pemantauan kegiatan UKM esensial kesehatan keluarga ?
a. 0
b. 10
c. 5
d. TDD

Perencanaan pelayanan UKM Puskesmas memuat kegiatan pemberdayaan masyarakat untuk mengatasi permasalahan kesehatan dan meningkatkan perilaku hidup bersh dan sehat yang proses kegiatan pemberdayaan masyarakat tersebut dilakukan oleh masyarakat sendiri dengan difasilitasi oleh Puskesmas. Bentuk pelaksanaan kegiatan Pemberdayaan Masyarakat dapat dilakukan melalui kegiatan upaya kesehatan bersumber daya masyarakat (UKBM). Manakah kegiatan pemberdayaan masyarakat yang saat ini dikerjakan oleh Puskesmas?
a. Posyandu, Posyandu Lansia dan Posyandu PTM
b. Posbindu PTM, Posyandu Lansia dan Pustu
c. Posbindu PTM, Polindes dan Posyandu
d. Posyandu, Posbindu PTM dan Polindes

Untuk mencapai standar akreditasi, maka klinik harus dapat memenuhi kelengkapan bukti pada setiap EP sebagaimana ditetapkan melalui Kepdirjen Nomor HK.02.02/1/105/2023. Surveyor akan melakukan pembuktian kelengkapan bukti melalui metode RDOWS (regulasi, dokumentasi, observasi, wawancara dan simulasi). Pada saat surveior menilai kesediaan alat pemadam api ringan dan bukti pemeliharaan APAR di klinik, apa kelengkapan bukti yang harus dilengkapi klinik dan akan ditelusur oleh surveyor pada saat survei?
a. SPO pemeliharaan APAR, dokumen bukti pemeliharaan APAR, wawancara proses pemeliharaan APAR dan simulasi penggunaan APAR
b. SPO pemeliharaan APAR, tersedia APAR, dokumen bukti pemeliharaan APAR, wawancara proses pemeliharaan APAR dan simulasi penggunaan APAR
с. SK pemeliharaan APAR, SPO pemeliharaan APAR, tersedia APAR, dokumen bukti pemeliharaan APAR, wawancara proses pemeliharaan APAR dan simulasi penggunaan APAR
d. SK pemeliharaan APAR, tersedia APAR, dokumen bukti pemeliharaan APAR, wawancara proses pemeliharaan APAR dan simulasi penggunaan APAR

Pencatatan dan pelaporan terhadap pelayanan kesehatan ibu hamil, ibu bersalin, ibu pada masa sesudah melahirkan, bayi baru lahir, dan bayi dilakukan secara manual ataupun elektronik dengan lengkap, akurat, tepat waktu, dan sesuai dengan prosedur. Kegiatan dan hasil kegiatan operasional manakah yang tidak termasuk dalam lingkup pencatatan dan pelaporan pelayanan kontrasepsi?
a. Kegiatan prarujukan jika terjadi komplikasi kontrasepsi
b. Pencatatan keadaan dan mutasi Alat dan Obat Kontrasepsi (Alokon)
c. Kegiatan pelayanan kontrasepsi
d. Hasil kegiatan pelayanan kontrasepsi

Untuk dapat memberikan pelayanan yang optimal kepada pasien, klinik harus memiliki kepemimpinan yang efektif. Salah satu indikator yang efektif adalah adanya kejelasan pembagian tugas dan peran dari masing-masing pemangku kepentingan di klinik yaitu pemilik, penanggung jawab, dan pemberi pelayanan yang tertuang dalam sebuah tata kelola klinik. Dokumen apa yang diperlukan untuk pemenuhan dari standar yang dimaksud?
a. Terdapat dokumen yang sah yang mencantumkan uraian tugas, tanggung jawab dan wewenang
b. Terdapat penetapan visi, misi dan tujuan oleh pemilik, pimpinan ataupun pejabat berwenang
c. Terdapat bukti penyampaian informasi struktur organisasi klinik
d. Terdapat struktur organisasi klinik dalam dokumen pendirian klinik ataupun dokumen lain yang sah

Pemantauan terhadap pelaksanaan kegiatan UKM dilakukan secara periodik oleh PJ UKM bersama dengan tim UKM. Hasil pemantauan akan dijadikan pembahasan bersama internal Puskesmas yang disampaikan oleh PJ UKM secara berkala. Di kegiatan manakah yang dimanfaatkan oleh
PJ UKM untuk menyampaikan hasil pemantauannya?
a. Pertemuan Lokakarya mini triwulanan
b. Pertemuan dengan Kepala Puskesmas
c. Pertemuan Lokakarya mini bulanan
d. Pertemuan Mutu Puskesmas

Sebuah LPA menugaskan seorang surveior bidang Tata Kelola Pelayanan dan Penunjang untuk mensurvei Klinik Y di provinsi yang sama dengan domisili surveior. Sebelum pandemi Covid-19, surveior tersebut pernah membimbing Klinik Y untuk persiapan akreditasi dengan menggunakan Standar Akreditasi Klinik yang ada dalam Peraturan Menteri Kesehatan
Nomor 46 Tahun 2015. Apakah yang harus dilakukan surveior tersebut setelah menerima surat tugas untuk mensurvei
Klinik Y?
a. Tetap menjalankan survei akreditasi sesuai surat tugas sebagai bentuk loyalitas kepada LPA
b. Memberitahu Ketua LPA bahwa sebelumnya pernah membimbing Klinik Y, namun meminta agar tetap ditugaskan menyurvei klinik tersebut
c. Bersikap seolah-olah tidak ada conflict of interest, dan menjalankan survei akreditasi seobjektif mungkin
d. Melaporkan adanya conflict of interest kepada Ketua LPA dan meminta untuk digantikan penugasannya oleh surveior lain yang tidak memiliki conflict of interest

Klinik Utama X dilakukan survei pada tanggal 4 sd 5 Maret 2024, pada hari pertama surveior tiba di Klinik pada pukul
08.30 WIB, surveior langsung melakukan telusur secara bersamaan. Setelah melakukan telusur surveior meminta ishoma pada pukul 14.00 WIB, setelah itu melanjutkan survei hari pertama sampai pukul 20.00 WIB. Ternyata, istri surveior manajemen sebagai PJ Klinik Utama X tersebut, dan surveior manajemen pernah melakukan pembinaan di Klinik
tersebut. Kode etik apa yang dilanggar oleh surveior tersebut?
a. Bekerja sesuai pedoman dan kode etik yang ditetapkan
b. Bersikap tidak bersahabat
c. Bersikap ramah, santun dan terbuka
d. Memegang teguh rahasia yang berkaitan dengan tugasnya

Dalam pelaksanaan survei akreditasi di pukesmas bunga melati tahun 2023, Surveior Ahmad sebagai surveior TKUSDM melaksanakan pemeriksaan dokumen dan wawancara terhadap penggungjawab program Promosi Kesehatan Puskesmas dalam pelaksanaan Survei mawas diri yang dilaksanakan puskesmas. Survei mawas diri dilaksanakan untuk mengenal, mengumpulkan data, dan mengkaji masalah kesehatan di lingkungan desa. Untuk mengetahui peran serta masyarakat, siapa saja yang terlibat dalam pelaskanaan survei mawas diri tersebut?
a. Petugas puskesmas, kader kesehatan dan lintas sektor

b. Petugas kesehatan, Kader posyandu dan posbindu, tokoh masyarakat desa dan lintas sektor yang ada di desa
c. Petugas kesehatan, kader kesehatan dan tokoh masyarakat desa
d. Petugas puskesmas dan kader posyandu di desa

Pencatatan dan pelaporan pelayananan kesehatan ibu dan anak dilakukan secara berjenjang yang bisa dimanfaatkan untuk kegiatan pengamatan yang sistematis dan terus menerus. Apa saja kegiatan pengamatan yang sistematis dan terus menerus yang bisa dilakukan oleh puskesmas?
a. pemantauan wilayah setempat kesehatan ibu dan anak; dan audit maternal perinatal, surveilans dan respon.
b. pemantauan wilayah setempat kesehatan ibu dan anak; dan kegiatan pemantauan gizi buruk
c. pengisian cohort dan audit maternal perinatal, surveilans dan respon.
d. pemantauan wilayah setempat kesehatan ibu dan anak; dan kegiatan posyandu

Klinik harus dapat menyediakan fasilitas yang aman, berfungsi dan supportif bagi pasien, keluarga, staf dan pengunjung.
Klinik juga harus menyediakan peralatan kesehatan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. Maka dalam upaya meningkatkan keselamatan dan keamanan fasilitas klinik menyusun manajemen fasilitas dan keselamatan (MFK). Salah satu program MFK yang harus disusun oleh klinik adalah manajemen keselamatan dan keamanan fasilitas.
Apa pengertian keselamatan dalam program MFK klinik?
a. Kondisi fasilitas, sarana dan prasarana klinik yang tidak menimbulkan bahaya atau risiko bagi pasien dan pengunjung
b. Perlindungan terhadap kehilangan, ancaman serta gangguan kenyamanan bagi pasien, staf dan pengunjung
c. Kualitas lingkungan seperti pencahayaan, kelembapan, suhu, dan kebisingan sesuai dengan standar
d. Kondisi fasilitas, sarana dan prasarana klinik yang tidak menimbulkan bahaya atau risiko bagi pasien, staf dan pengunjung

Seorang surveior adalah ASN aktif dari suatu Dinas Kesehatan. Dalam melaksanakan tugas survei surveior tersebut terikat dengan ijin pimpinan di instansi masing-masing. Apakah pernyataan yang tepat terkait perizinan yang bersangkutan dalam melaksanakan survei?
a. Pimpinan di Dinas Kesehatan wajib memberikan ijin penugasan sewaktu-waktu karena ketika pelatihan calon surveior tentunya surveior tersebut telah mendapatkan ijin
b. Surveyor tersebut harus mengajukan izin terlebih dahul kepada pimpinan unit kerjanya di Dinas Kesehatan terkait tugas dan tanggung jawabnya sebagai ASN, sebagai dasar LPA dapat menerbitkan surat tugas
c. LPA yang harus mengurus izin surveior yang bersangkutan kepada pimpinan unit kerja surveior tersebut di Dinas Kesehatan karena surveior tersebut terdaftar di LPA tersebut
d. Kemenkes yang wajib menerbitkan surat izin bagi yang bersangkutan karena yang bersangkutan adalah seorang surveior LPA bersertifikat dari Kemenkes

Surveyor D adalah seoramg purnabakti ASN di dinas kesehatan Kota A.
Suatu saat LPA G di mana surveior tersebut bergabung menugaskannya untuk menyurvei Klinik E di Kota A. Sepuluh tahun lalu, surveior D ketika mash aktif sebagai ASN pernah mengalami konflik dengan salah satu personil di Klinik E. Apa yang harus dilakukan surveior D tersebut?
a. Memberitahu Ketua LPA G bahwa sebelumnya pernah mengalami konflik dengan salah satu personil Klinik E, namun meminta agar tetap ditugaskan menyurvei klinik tersebut
b. Tetap menjalankan survei akreditasi sesuai surat tugas sebagai bentuk loyalitas kepada LPA G
c. Melaporkan adanya conflict of interest kepada Ketua LPA G dan meminta untuk digantikan penugasannya oleh surveior lain yang tidak memiliki conflict of interest
d. Bersikap seolah-olah tidak ada conflict of interest, dan menjalankan survei akreditasi seobjektif mungkin

Klinik sebagai salah satu fasilitas pelayanan kesehatan dalam penyelenggaraan perizinan berusaha berbasis risiko sektor kesehatan memiliki standar kegiatan berusaha sebagaimana diatur dalam PMK No. 14 Tahun 2021. Berdasarkan Standar
1.2 Tata Kelola Sumber Daya Manusia, maka ketentuan penanggung jawab klinik adalah?
a. Penanggung jawab klinik tidak dapat merangkap sebagai pemberi pelayanan
b. Hanya dapat menjadi penanggung jawab di 1 klinik tersebut
c. Dapat menjadi penanggung jawab lebih dari 1 klinik
d. Penanggung jawab klinik PMA tidak harus WNI

Untuk dapat memberikan pelayanan yang optimal kepada pasien, klinik harus memiliki kepemimpinan yang efektif. Salah satu indikator yang efektif adalah adanya kejelasan pembagian tugas dan peran dari masing-masing pemangku kepentingan di klinik yaitu pemilik, penanggung jawab, dan pemberi pelayanan yang tertuang dalam sebuah tata kelola klinik. Dokumen apa yang diperlukan untuk pemenuhan dari standar yang dimaksud?
a. Terdapat dokumen yang sah yang mencantumkan uraian tugas, tanggung jawab dan wewenang

b. Terdapat penetapan visi, misi dan tujuan oleh pemilik, pimpinan ataupun pejabat berwenang
c. Terdapat bukti penyampaian informasi struktur organisasi klinik
d. Terdapat struktur organisasi klinik dalam dokumen pendirian klinik ataupun dokumen lain yang sah

Rencana Usulan Kegiatan (RUK) disusun dengan melibatkan lintas program dan lintas sektor, berdasarkan rencana lima tahunan Puskesmas, hasil analisis kebutuhan dan harapan masyarakat, dan hasil analisis data kinerja. Dalam kegiatan penyusunan RUK harus melibatkan unsur-unsur dari Dinas Kesehatan Kab/Kota dan Lintas Sektor. Dokumen bukti apa yang harus dinilai ketika survei, untuk memenuhi EP4 pada kriteria 1.1.1. standar akreditasi Puskesmas ?

a. Dokumen hasil analisis kebutuhan dan harapan masyarakat, dokumen musrenbang desa, dokumen musrenbang kecamatan dan dokumen murenbang kabupaten kota
b. Dokumen hasil analisis kebutuhan dan harapan masyarakat, dokumen musrenbang desa, dokumen hasil analisis data kinerja, dan dokumen bukti pertemuan penyusunan RUK bersama lintas program dan lintas sektor
c. Dokumen hasil analisis kebutuhan dan harapan masyarakat, dokumen hasil analisis data kinerja, dan dokumen bukti pertemuan penyusunan RUK bersama lintas program dan lintas sektor
d. Dokumen hasil analisis kebutuhan dan harapan masyarakat, dokumen musrenbang desa, dokumen musrenbang kecamatan dan dokumen bukti pertemuan penyusunan RUK bersama lintas program dan lintas sektor

Surveior dari LPA X melakukan survei luring di Klinik Y, surveior TKSD menggunakan batik dari LPA X dan surveior TKPP menggunakan kemeja putih, ketika ditanya apakah surveior teknis memiliki batik LPA X, jawabannya lupa membawa.

Saran apa yang sebaiknya dilakukan untuk surveior TKPP tersebut?

• a. Memakai baju tidak resmi/ tidak sopan/ baju casual/ jeans pada saat survey

• b. Menjaga penampilan dalam hal berpakaian pada saat pelaksanaan survey

• c. Sadar akan kedudukan, hak dan kewajibannya sebagai surveior yang merupakan wakil dari penyelenggara akreditasi

• d. Meminta fasilitas di luar bidang akreditasi, baik untuk kepentingan pribadi maupun keluarga

 

Sebuah LPA menugaskan seorang surveior bidang Tata Kelola Pelayanan dan Penunjang untuk mensurvei Puskesmas Y di provinsi yang sama dengan domisili surveior. Sebelum pandemi Covid-19, surveior tersebut pernah membimbing Puskesmas Y untuk persiapan akreditasi dengan menggunakan Standar Akreditasi Puskesmas yang ada dalam Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 46 Tahun 2015. Apakah yang harus dilakukan surveior tersebut setelah menerima surat tugas untuk mensurvei Puskesmas Y?
• a. Bersikap seolah-olah tidak ada conflict of interest, dan menjalankan survei akreditasi seobjektif mungkin.
• b. Memberitahu Ketua LPA bahwa sebelumnya pernah membimbing Puskesmas Y, namun meminta agar tetap ditugaskan menyurvei puskesmas tersebut.
• c. Melaporkan adanya conflict of interest kepada Ketua LPA dan meminta untuk digantikan penugasannya oleh surveior lain yang tidak memiliki conflict of interest.
• d. Tetap menjalankan survei akreditasi sesuai surat tugas sebagai bentuk loyalitas kepada LPA.

 

 

 

 

 

 

 

Ditulis pada Tak Berkategori | Tinggalkan komentar

KUMPULAN SOAL ATTITUDE UKOM SURVEIOR AGUSTUS TAHUN 2024 (RS dan KLINIK/PUSKESMAS)

KUMPULAN SOAL ATTITUDE UKOM SURVEIOR AGUSTUS TAHUN 2024 (RS dan KLINIK/PUSKESMAS)
1. Seorang surveior yang sedang menjalankan survei luring di sebuah rumah sakit, tiba-tiba surveior yang masih berstatus ASN tersebut mendapatkan telepon dari pimpinan untuk menghadiri rapat penting di kantor gubernur, surveior mengakhiri survei pada pukul 11.00 WIB di rumah sakit tersebut. Kode etik apa yang dilanggar oleh surveior tersebut ?
Jawaban :
a. Meninggalkan rumah sakit disaat survei
b. Bekerja sesuai pedoman dan kode etik yang ditetapkan
c. Mempersingkat waktu survei
d. Patuh terhadap ketentuan di rumah sakit setempat.

2. Soal yang meminta fasilitas untuk keluarga saat survei ….
Jawaban : Melanggar kode etik meminta fasilitas diluar akreditasi untuk kepentingan keluarga dan pribadi.

3. Soal tentang sanksi ringan…..
Jawaban : Teguran tertulis

4. Soal tentang sanksi sedang …..
Jawaban : penghentian selama 6 bulan tugas survei.

5. Soal tentang sanksi berat ….
Jawaban : Pemberhentian sebagai surveior.

6. Soal tentang surveior memasuki ruang rekam medik tanpa didampingi petugas rekam medik ….
Jawaban : Melanggar kode etik patuh terhadap ketentuan di RS setempat.

 

 

7. Salah satu fungsi pembinaan dan pengawasan kemenkes terhadap pelaksanaan survei adalah melakukan covisit saat surveior melaksanakan tugas survei. Dari pengamatan covisit ditemukan bahwa surveior bekerja sesuai dengan standar dan instrumen. Surveior hanya menanyakan sesuai standar dan instrumen yang ada. Namun pada saat rumah sakit menanyakan apakah yang sudah dilakukan mereka sesuai dengan standar atau belum, surveior tidak menjawab. Kode etik apa yang dilanggar oleh surveior tersebut ?
a. Dapat memberikan solusi/penyelesaian bila ditemukan ketidaksesuaian standar
b. Mengikuti dan memahami perkembangan IPTEK, dalam bidang keahliannya terutama dalam bidang pelayanan Kesehatan, peningkatan mutu, praktek klinis, manajemen dan instrument akreditasi.
c. Sadar akan kedudukan, hak dan kewajibannya sebagai surveior yang merupakan wakil dari lembaga penyelenggara akreditasi
d. Menyalahkan tanpa dasar dan tak memberi solusi
8. Seorang surveior yang sudah dijadwalkan survei luring di sebuah rumah sakit pada tanggal 5 Juni 2024. Tiba-tiba secara sepihak surveior tersebut meminta penundaan survei kepada rumah sakit menjadi tangal 6 Juni 2024. Hal tersebut juga tidak dilaporkan kepada LPA yang menugaskannya. Kode etik apa yang dilanggar oleh surveior tersebut ?
Jawaban :
a. Bekerja sesuai pedoman dan kode etik yang ditetapkan
b. Meminta fasilitas di luar bidang akreditasi baik untuk kepentingan pribadi maupun keluarga
c. Bersikap tidak bersahabat.
d. Sadar akan kedudukan, hak dan kewajibannya sebagai surveior yang merupakan wakil dari Lembaga penyelenggara akreditasi.

 

 

9. Seorang surveior akan menjalankan tugas survei di rumah sakit ke Kota XXX. Secara kebetulan anak surveior tersebut juga akan melakukan ujian masuk perguruan tinggi di Kota XXX. Surveior meminta rumah sakit untuk menanggung biaya keberangkatan anaknya tersebut. Kode etik apa yang dilanggar oleh surveior tersebut ?
a. Menggunakan tim/lembaga penyelenggara akreditasi/Kementerian Kesehatan untuk kepentingan pribadi atau golongan tertentu atau melakukan promosi diri dengan tujuan memperoleh imbalan.
b. Meminta/menerima uang/oleh-oleh/barang
c. Sadar akan kedudukan, hak dan kewajibannya sebagai surveior yang merupakan wakil dari pembaga penyelenggara akreditasi.
d. Meminta fasilitas diluar bidang akreditasi baik untuk kepentingan pribadi maupun keluarga.

10. Setelah melaksanakan survei, surveior harus membuat hasil rekomendasi. Rekomendasi hasil survei tersebut akan dijadikan dasar penyusuan PPS oleh rumah sakit. Sebuah rumah sakit setelah mendapatkan sertifikat akreditasi dan rekomendasi survei hasil survei, menjumpai bahwa banyak rekomendasi survei tidak sesuai dengan saat survei. Rekomendasi juga sulit ditindaklanjuti rumah sakit karena ketidakjelasan fakta dan rekomendasi yang ditulis oleh surveior. Kode etik apa yang dilanggar oleh surveior tersebut ?
a. Sadar akan kedudukan, hak dan kewajibannya sebagai surveior yang merupakan wakil dari Lembaga penyelenggara akreditasi.
b. Dapat memberikan solusi/penyelesaian bila ditemukan ketidaksesuaian standar.
c. Mengikuti dan memahami perkembangan IPTEK, dalam bidang keahliannya tertama dalam bidang pelayanan Kesehatan, peningkatan mutu, praktik klinis, manajemen dan isntrumen akreditasi.
d. Mengirimkan laporan survei yang tidak sesuai dengan fakta dan Analisa yang ditemukan dilapangan

 

 

11. Surveior dalam melaksanakan tugas harus mematuhi kode etik surveior. Sanksi diberikan oleh ketua LPA kepada surveior yang melanggar kode etik setelah dilakukan sidang dan keluarnya rekomendasi sanksi dari bidang etik di LPA. Sanksi dapat berupa sanksi ringan, sanksi sedang dan sanksi berat. Apabila seorang surveior melakukan pelanggaran kode etik dan mendapatkan sanksi sedang, apakah yang akan diterima surveior tersebut ?
a. Teguran tertulis.
b. Penghentian sementara penugasan survei selama 3 (tiga) bulan
c. Penghentian sebagai surveior
d. Penghentian sementara penugasan survei selama 6(enam) bulan.

12. Seorang surveior yang sedang survei luring di sebuah rumah sakit ingin melakukan telusur rekam medik. Surveior langsung memasuki ruang rekam medik surveior yang ada di rumah sakit, padahal tidak ada petugas yang berwenang menangani rekam medik karena sedang diwawancara oleh surveior lainnya. Kode etik apa yang dilanggar oleh surveior tersebut ?
a. Bersikap tidak bersahabat
b. Patuh terhadap ketentuan di rumah sakit setempat
c. Menyalahkan tanpa dasar dan tak memberi solusi
d. Memegang teguh rahasia yang berkaitan dengan tugasnya.

13. Surveior dalam melaksanakan tugas harus mematuhi kode etik surveior. Sanksi diberikan oleh ketua LPA kepada surveior yang melanggar kode etik setelah dilakukan sidang dan keluarnya rekomendasi sanksi dari bidang etik di LPA. Sanksi dapat berupa sanksi ringan, sanksi sedang dan sanksi berat. Apabila seorang surveior melakukan pelanggaran kode etik dan mendapatkan sanksi ringan, apakah yang akan diterima surveior tersebut ?
a. Penghentian sementara penugasan survei selama 3 (tiga) bulan
a. Penghentian sebagai surveior
b. Teguran tertulis
c. Penghentian sementara penugasan survei selama 6(enam) bulan.

 

14. Surveior dalam melaksanakan tugas harus mematuhi kode etik surveior. Sanksi diberikan oleh ketua LPA kepada surveior yang melanggar kode etik setelah dilakukan sidang dan keluarnya rekomendasi sanksi dari bidang etik di LPA. Sanksi dapat berupa sanksi ringan, sanksi sedang dan sanksi berat. Apabila seorang surveior melakukan pelanggaran kode etik dan mendapatkan sanksi berat, apakah yang akan diterima surveior tersebut ?
a. Teguran tertulis.
b. Penghentian sementara penugasan survei selama 3 (tiga) bulan
c. Penghentian sebagai surveior
d. Penghentian sementara penugasan survei selama 6(enam) bulan.

15. Dalam menjalankan tugasnya, seorang surveior akreditasi Puskesmas dan Klinik harus berpegang teguh pada kode etik. Kode etik merupakan pedoman sikap, tingkah laku, dan perbuatan. Manakah di antara hal-hal berikut ini yang wajib dilakukan seorang surveior akreditasi Rumah Sakit / Puskesmas dan Klinik?
a. Menyatakan kelulusan atau ketidaklulusan
b. Menyalahkan tanpa dasar dan tidak memberi solusi
c. Meminta fasilitas di luar bidang akreditasi, baik untuk kepentingan pribadi maupun keluarga
d. Memberikan solusi/penyelesaian bila ditemukan ketidaksesuaian standar

16. Dalam menjalankan tugasnya, seorang surveior akreditasi Puskesmas dan Klinik harus berpegang leguh pada kode etik Kode etik merupakan pedoman sikap, tingkah laku, dan perbuatan. Diatur di manakah kode etik surveior akreditasí Puskesmas dan Klinik?
a. Keputusan Direktur Jenderal Pelayanan Kesehatan Nomor HK.02.02/I/3991/2022
b. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor HK.01.07/MENKES/1983/2022
Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 34 Tahun 2022
Keputusan Direktur Jenderal Pelayanan Kesehatan Nomor HK.02.02/I/105/2023
(NOTE : Untuk yg di RS, yang ada bahas kode etik : KEPDIRJENYANKES NO. HK. 02.02/D/43961/2024 TENTANG PEDOMAN SURVEI AKREDITASI RS Terbit tanggal 7 Agustus 2024 )

17. Dalam menjalankan tugas survei, surveior harus berpedoman pada tata laksana survei dan kode etik yang telah ditetapkan. Agar surveior tidak melanggar ketentuan dalam ketepatan waktu pelaporan hasil survei, kapan seorang surveior harus mengirimkan laporan hasil survei melalui aplikasi SINAF?
a. 2 hari kerja setelah hari terakhir survei
b. 3 hari kerja setelah hari terakhir survei
c. 7 hari kerja setelah hari terakhir survei
d. 5 hari kerja setelah hari terakhir survei

18. lbu C adalah Ketua Tim Surveior Akreditasi di Puskesmas H. Proses survei luring di Puskesmas H selesai lebih cepat daripada jadwal acara yang tertera dalam Petunjuk Teknis Survei Akreditasi. Apakah yang harus diputuskan oleh Ibu C?
a. Mengakhiri proses survei luring, karena diminta oleh pihak Puskesmas H
b. Segera melaksanakan exit conference, karena ingin menikmati kuliner
c. Mengakhiri proses survei luring, agar bisa segera membuat laporan hasil survei Puskesmas H
d. Memanfaatkan waktu yang tersedia untuk melakukan telusur lebih mendalam dan teliti terhadap pemenuhan standar akreditasi di Puskesmas H

19. Pada tanggal 20 Juli 2023 Pukesmas M menjalani survei akreditasi oleh LPA N. Ketua LPA N menugaskan Ibu A dan Bapak B. Ibu A adalah seorang surveior Tata Kelola Pelayanan dan Penunjang yang sekaligus merangkap sebagai Ketua Tim Surveior. Hal apakah yang tidak boleh dilakukan oleh Ibu A pada saat exit conference?
a. Memberikan informasi tentang kelulusan akreditasi Puskesmas M
b. Memberikan semangat, agar Pukesmas M tetap melakukan continuous quality improvement (CQI)
c. Memberitahu Puskesmas M, agar menyusun Perencanaan Perbaikan Strategis (PPS) untuk
menindaklanjuti setiap rekomendasi surveior
d. Mengucapkan selamat kepada Kepala Pukesmas M, karena telah selesai menjalani survei
akreditasi

 

20. Sebuah LPA menugaskan seorang surveior bidang Tata Kelola Pelayanan dan Penunjang untuk menyurvei Puskesmas Y di provinsi yang sama dengan domisili surveior. Sebelum pandemi Covid-19, surveior tersebut pernah membimbing Puskesmas Y untuk persiapan akreditasi dengan menggunakan Standar Akreditasi Puskesmas yang ada dalam Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 46 Tahun 2015. Apakah yang harus dilakukan surveior tersebut setela menerima surat tugas untuk menyurvei Puskesmas Y?
a. Bersikap seolah-olah tidak ada conflict of interest, dan menjalankan survei akreditasi seobjektif mungkin
b. Tetap menjalankan survei akreditasi sesuai surat tugas sebagai bentuk loyalitas kepada LPA
c. Melaporkan adanya conflict of interest kepada Ketua LPA dan meminta untuk digantikan penugasannya oleh surveior lain yang tidak memiliki conflict of interest
d. Memberitahu Ketua LPA bahwa sebelumnya pernah membimbing Puskesmas Y, namun meminta agar tetap ditugaskan menyurvei puskesmas tersebut

21. Surveior D adalah seorang purnabakti ASN di dinas kesehatan Kota A. Suatu saat LPA G di mana surveior tersebut bergabung menugaskannya untuk menyurvei Puskesmas E di Kota A. Sepuluh tahun lalu, surveior D ketika masih aktif sebagai ASN pernah mengalami konflik dengan salah satu personil di Puskesmas E. Apa yang harus dilakukan surveior D tersebut?
a. Bersikap seolah-olah tidak ada conflict of interest, dan menjalankan survei akreditasi seobjektif mungkin
b. Tetap menjalankan survei akreditasi sesuai surat tugas sebagai bentuk loyalitas kepada LPA G
c. Melaporkan adanya conflict of interest kepada Ketua LPA G dan meminta untuk digantikan penugasannya oleh surveior lain yang tidak memiliki conflict of interest
d. Memberitahu Ketua LPA G bahwa sebelumnya pernah mengalami konflik dengan salah satu personil Puskesmas E, namun meminta agar tetap ditugaskan menyurvei puskesmas tersebut

 

 

22. Ketika seorang surveior akreditasi Puskesmas dan Klinik menerima surat tugas, mungkin saja terjadi situasi yang disebut conflict of interest. Situasi tersebut akan menyebabkan penilaian yang diberikannya tidak objektif. Manakah di antara hal-hal berikut ini yang tidak termasuk situasi conflict of interest yang dapat dihadapi oleh seorang surveior akreditasi Puskesmas dan Klinik?
a. Mempunyai hubungan saudara kandung atau keluarga inti dengan Kepala Puskesmas yang akan disurvei
b. Pernah terjadi konflik dengan personil di puskesmas yang akan disurvei
c. Mengetahui profil puskesmas yang akan disurvei
d. Pernah bekerja di puskesmas yang akan disurvei

23. Bapak B adalah seorang surveior akreditasi Puskesmas dan Klinik yang juga adalah anggota Tim Pembina Cluster Binaan (TPCB) suatu kabupaten mendapatkan surat tugas sebagai Ketua Tim Surveior untuk melakukan survei akreditasi di suatu puskesmas. Puskesmas tersebut merupakan salah satu puskesmas dalam cluster binaannya. Apa yang harus dilakukan oleh Bapak B?
a. Melaporkan kepada Ketua LPA agar tidak ditugaskan sebagai Ketua Tim Surveior, sehingga tidak terlalu menimbulkan conflict of interest saat melakukan survei di puskesmas tersebut
b. Memberitahukan adanya konflik kepentingan kepada Ketua LPA segera setelah menerima surat tugas
c. Bersikap seolah-olah tidak ada conflict of interest, dan menjalankan survei akreditasi seobyektif mungkin
d. Tetap menjadi Ketua Tim Surveior dan meminta anggota tim surveior agar tidak memberi tahu LPA

 

 

24. LPA Y menugaskan seorang surveior untuk melakukan bimbinga persiapan survey di RS X, pada saat pelaksanaan bimbingan surveior tersebut menyalahkan semua dokumen yang disusun oleh RS dan menyampaikan bahwa kedepannya kalau melakukan bimbingan sebaiknya dengan surveior tersebut saja. Hal yang seharusnya tidak boleh dilakukan oleh surveior tersebut ?
a. Bersikap tidak bersahabat
b. Sadar akan kedudukan, hak dan kewajibannya sebagai surveior yang merupakan wakil dari penyelenggara akreditasi
c. Mengikuti dan memahami perkembangan IPTEK, dalam bidang keahliannya terutama dalam bidang pelayanan kesehatan, peningkatan mutu, prkatik klinis, manajemen dan instrument akreditasi.
d. Menyalahkan tanpa dasar dan tak memberi solusi.

25. Pada saat survey akreditasi di RS C secara luring, kepala RS menyampaikan jika setiap hari pada jam 10 pagi dan jam 2 siang dilakukan peregangan selama 10 menit, namun surveior menolak dengan alasan akan menghabiskan waktu survey. Hal apa yang seharusnya dilakukan oleh surveior tersebut ?
a. Memegang teguh rahasia yang berkaitan dengan tugasnya
b. Patuh terhadap ketentuan di rumah sakit
c. Sadar akan kedudukan, hak dan kewajibannya sebagai surveior yang merupakan wakil dari penyelenggara akreditasi.
d. Bekerja sesuai pedoman dan kode etik yang telah ditetapkan.

 

 

 

 

26. Surveior sedang melakukan survei di sebuah RS dan menemukan ada laporan terkait peningkatan mutu yang tidak sesuai. Petugas RS berkeras menyampaikan bahwa laporan tersebut adalah benar karena dibuat berdasarkan bimbingan dari konsultan dengan biaya cukup besar dan konsultan tersebut adalah surveior dari LPA lain. Apakah solusi yang harus dilakukan oleh surveior ?
a. Meminta RS tersebut melakukan klarifikasi ke konsultan tersebut agar diperbaiki sebelum survei berakhir, karena konsultan tersebut bertanggung jawab untuk perbaikan.
b. Mengingatkan tertulis dalam rekomendasi pada elemen penilaian terkait bahwa laporan triwulan tersebut salah dan agar berhati-hati dalam memilih konsultan/pembimbing.
c. Menyampaikan dan menuliskan dalam rekomendasi hal-hal temuan dan saran perbaikan terkait laporan tersebut, tanpa memperdebatkan siapa konsultan/pembimbing sebelumnya.
d. Surveior berkewajiban mengingatkan dalam exit conference agar tidak lagi memakai konsultan/pembimbing tersebut apalagi kesalahan dalam pelaporan cukup fatal dan konsultan yang mebimbing ternyata adalah surveior dari LPA lain.

27. Salah satu RS dikota Y sedang dilakukan survey luring, petugas PPI yang ada di RS tersebut bertanya kepada surveior, bagaimana cara membedakan antara sampah infeksius dan non infeksius. Lalu surveior menjawab sudah ada tertuang di Permenkes 27 Tahun 2011 terkait PPI. Hal apa yang sebaiknya dilakukan oleh surveyor teknis tersebut ?
a. Dapat memberikan solusi atau penyelesaian bila ditemukan ketidaksesuaian standar.
b. Sadar akan kedudukan, hak dan kewajibannya sebagai surveior yang merupakan wakil dari penyelenggara akreditasi.
c. Memegang teguh rahasia yang berkaitan dengan tugasnya.
d. Menjaga kondisi kesehatan dan menghilangkan kebiasaan tidak sehat.

 

 

 

28. RS X dilakukan survey luring pada tanggal 4 s.d 5 Maret 2024. Pada hari pertama surveyor tiba di RS pada pukul 08.30 Wib, surveyor langsung melakukan telusur secara bersamaan. Setelah melakukan telusur surveyor meminta Ishoma pada pukul 14.00 wib. Setelah itu melanjutkan survey hari pertama sampai pukul 20.00 wib. Ternyata istri surveyor merupakan kepala RS X tersebut, dan surveyor pernah melakukan bimbingan di RS tersebut. Surveyor tersebut dianggap tidak memiliki attitude yang baik karena ?
a. Tidak memegang teguh rahasia yang berkaitan dengan tugasnya.
b. Bersikap tidak bersahabat
c. Bersikap cuek, tidak ramah dan tertutup.
d. Bekerja tidak sesuai pedoman dan kode etik yang ditetapkan.

29. Surveyor RS yang akan melakukan survei ke sebuah RS ternyata memiliki keponakan yang istrinya bekerja sebagai staf di RS tersebut. Dalam penugasan surveyor sesuai regulasi harus memperhatikan kode etik termasuk terkait conflict of interest. Apakah langkah yang paling tepat dalam mengatur penugasan surveyor terkait hal ini ?
a. Surveior tersebut dapat ditugaskan karena potensi conflict of interest dimaksud hanya apabila surveior mempunyai hubungan saudara kandung/keluarga inti dengan pimpinan RS.
b. Surveior tersebut tetap dapat ditugaskan tetapi RS diingatkan agar staf kerabat surveior tersebut tidak dilibatkan pada hari pelaksanaan survei.
c. Surveior tersebut dapat ditugaskan tetapi membuat surat pernyataan terlebih dahulu bahwa akan bekerja secara professional karena memiliki potensi conflict of interest terkait pertalian kekerabatan tersebut.
d. Surveior tersebut tidak dapat ditugaskan karena potensi conflict of interest terkait ada hubungan kekeluargaan antara surveyor dengan salah satu staf RS tersebut.

 

 

 

30. 2 (dua) Surveior dari LPA X melakukan survei luring di RS Y. Surveior A menggunakan batik dari LPA X dan surveior B menggunakan kemeja putih, Ketika ditanya apakah surveior B memiliki batik LPA X, jawabannya lupa membawa. Saran apa yang sebaiknya dilakukan untuk surveior terknis tersebut ?
a. Meminta fasilitas di luar bidang akreditasi, baik untuk kepentingan pribadi maupun keluarga.
b. Menjaga penampilan dalam hal berpakaian pada saat pelaksanaan survei.
c. Sadar akan kedudukan, hak dan kewajibannya sebagai surveior yang merupakan wakil dari penyelenggara akreditasi.
d. Memakai baju tidak resmi/tidak sopan/baju casual/jeans pada saat survei.

31. RS X dilakukan survey luring pada tanggal 4 s.d 5 Maret 2024. Pada hari pertama surveyor tiba di RS pada pukul 08.30 Wib, surveyor langsung melakukan telusur secara bersamaan. Setelah melakukan telusur surveyor meminta Ishoma pada pukul 14.00 wib. Setelah itu melanjutkan survey hari pertama sampai pukul 20.00 wib. Ternyata istri surveyor merupakan kepala RS X tersebut, dan surveyor pernah melakukan bimbingan di RS tersebut. Saran apa yang sebaiknya disampaikan untuk surveior tersebut ?
a. Meminta fasilitas di luar bidang akreditasi, baik untuk kepentingan pribadi maupun keluarga.
b. Menawarkan diri untuk menjadi pembimbing.
c. Menjaga penampilan dalam hal berpakaian pada saat pelaksanaan survei.
d. Sebaiknya surveior menyampaikan ke LPA kalau yang bersangkutan tidak bisa melakukan survei di RS X karena berpotensi conflict of interest.

32. Seorang surveior telah menerima surat tugas untuk melaksanakan survey pada RS X, namun surveior tersebut tidak bisa melakukan survey karena ada penugasan lain dari pimpinan. Hal yang seharusnya dilakukan surveior tersebut yaitu ?
a. Surveior menyampaikan ke LPA kalau di saat yang bersamaan mendapat penugasan dari pimpinan dan melaksanaan tugas dengan baik.
b. Surbeior tetap melaksanakan survey tanpa menginfokan ke pimpinan.
c. Surveior tetap melaksanakan survey sesuai jadwal.
d. Surveior tidak melakukan survey dan menginfokan ke LPA

33. Seorang surveior adalah ASN aktif dari suatu Dinas Kesehatan. Apakah pernyataan yang tepat terkait perijinan yang bersangkutan dalam melaksanakan survei ?
a. Surveior tersebut harus mengajukan ijin terlebih dahulu kepada pimpinan unit kerjanya di Dinas Kesehatan terkait tugas dan tanggung jawabnya sebagai ASN, sebagai dasar LPA dapat menerbitkan surat tugas.
b. LPA yang harus mengurus ijin surveior yang bersangkutan kepada pimpinan unit kerja surveior tersebut di Dinas Kesehatan karena surveior tersebut terdaftar di LPA tersebut.
c. Pimpinan di Dinas Kesehatan wajib memberikan ijin penugasan sewaktu-waktu karena Ketika pelatihan calon surveior tentunya surveior tersebut telah mendapatkan ijin.
d. Kemenkes menerbitkan surat ijin bagi yang bersangkutan karena yang bersangkutan adalah seorang surveior LPA bersertifikat dari Kemenkes.

34. Surveior yang melakukan survey di RS Z pada saat melakukan survey di hari kedua datang terlambat sekitar 1 jam. Ternyata setelah ditanyakan kenapa yang bersangkutan datang terlambat, semalam yang bersangkutan diajak bertemu sahabat lamanya yang ada di kabupaten tersebut untuk makan malam dan minum minuman keras. Keterlambatan waktu pelaksanaan survei hari kedua menyebabkan selesainya menjadi terlambat sampai pukul 18.00 Wita. Surveyor tersebut dianggap tidak memiliki attitude yang baik karena ?
a. Memakai baju tidak resmi/tidak sopan/baju casual/jeans pada saat survei.
b. Patuh terhadap ketentuan di Rumah Sakit, puskesmas, klinik
c. Merokok atau minum minuman keras selama survei.
d. Meminta fasilitas di luar bidang akreditasi, baik untuk kepentingan pribadi maupun keluarga.

 

 

 

 

35. Seorang surveior bidang pelayanan berfokus pasien di RS melakukan survey di RS Y, istrinya juga seorang surveior bidang manajemen RS. Kebetulan mereka melakukan survey di Kabupaten yang sama namun RS yang berbeda dan diinapkan di hotel yang sama karena kebetulan di Kabupaten tersebut hanya ada satu hotel yang memadai. Surveior bidang pelayanan berfokus pasien RS Y membawa dokumen survey ke hotel tempat menginap, dan mendiskusikan dokumen tersebut ke istrinya yang juga melakukan survey di Kabupaten setempat. Apa saran yang tepat terhadap surveior tersebut ?
a. Menyalahkan tanpa dasar dan tak memberi solusi
b. Memegang teguh rahasia yang berkaitan dengan tugasnya.
c. Menjaga penampilan dalam hal berpakaian pada saat pelaksanaan survei.
d. Menjaga kondisi Kesehatan dan menghilangkan kebiasaan tidak sehat.

36. Seorang surveior dapat ditugaskan Kembali survei ditempat yang sama tanpa menimbulkan conflict of interest pada kondisi tertentu. Apakah contoh kondisi yang paling tepat terkait dapat ditugaskannya surveior kembali ke fasyankes yang sama ?
a. Jika survei tersebut dilakukan dalam rangka peningkatan status ataupun karena remedial, maka survei dapat dilakukan oleh surveior yang sama.
b. Jika standar akreditasi saat ini berbeda dengan standar akreditasi periode survei sebelumnya, maka surveior yang sama boleh ditugaskan kembali pada fasyankes yang sama.
c. Jika terpilih secara sistem, maka surveior yang sama boleh ditugaskan kembali pada periode survei berikutnya di fasyankes yang sama.
d. Jika baik surveior maupun fasyankes tidak berkeberatan, maka surveior yang sama boleh ditugaskan kembali pada periode survei berikutnya.

37. LPA tidak menugaskan surveyor yang memiliki conflict of interest …..….
Manakah yang termasuk conflict of interest dari pernyataan dibawah ini?
a. Surveyor yang sama melakukan survey akreditasi remedial
b. Surveyor yang ditugaskan memiliki hubungan kekerabatan dengan staf RS yang disurvey
c. Surveyor yang sama melakukan survey akreditasi untuk peningkatan status RS
d. Surveyor pernah melakukan bimbingan survey di fasyankes tersebut secara mandiri.

 

38. Ketika seorang surveior pernah bekerja atau menjadi bagian dari suatu RS yang akan disurvei, hal apa yang sebaiknya dilakukan ketika mendapatkan surat tugas di RS tersebut untuk melakukan survei?
a. Patuh terhadap ketentuan RS, Puskesmas, Klinik,…
b. Bersikap ramah, santun, dan terbuka
c. Sadar akan kedudukan, hak, dan kewajibannya sebagai wakil LPA
d. Menyampaikan kepada pihak LPA bahwa pernah menjadi bagian dari RS tsb dan menyampaikan takut terjadi conflict of interest jika melakukan survey di RS tsb

39. Ketika surveior pernah bertugas atau menjadi bagian dari Fasyankes yang sudah di survei. Hal apakah yang sebaiknya dilakukan ketika mendapatkan ST di Fasyankes tersebut untuk melakukan survei?
a. Patuh terhadap ketentuan di Puskesmas, Klinik, Laboratorium Kesehatan, UTD, TPMD, dan TPMDG setempat;
b. Bersikap ramah, santun dan terbuka;
c. Sadar akan kedudukan, hak dan kewajibannya sebagai surveior yang merupakan wakil dari Lembaga penyelenggara akreditasi
d. Menyampaikan kepada pihak LPA bahwa pernah menjadi bagian dari Fasyankes dan menyampaikan takut terjadi conflict of interest jika melakukan survei

40. Surveior E dan surveior F dari LPA G melaksanakan survei akreditasi di klinik H pada tanggal 3 dan 5 Oktober 2023. Pada saat survei luring sudah berakhir, pihak klinik H memberikan cendera mata kepada surveior E dan surveior F. Apakah yang harus dilakukan para surveior tersebut ?
a. Menerima pemberian tersebut, karena merasa tidak enak jika menolak.
b. Karena surveior tidak pernah meminta cendera mata tersebut, maka tetap menerima pemberian tersebut.
c. Menolak pemberian tersebut, karena menganggapnya sebagai bentuk gratifikasi.
d. Menerima cendera mata tersebut, karena menganggap nilainya tidak mahal.

41. Salah satu dari surveior yang akan ditugaskan survei ke sebuah klinik diketahui pernah bekerja 10 tahun yang lalu di klinik tersebut walaupun hanya beberapa bulan sebagai pegawai tidak tetap. Jumlah surveior klinik tiap LPA terbatas, dan klinik menyampaikan tidak berkeberatan menerima surveior tersebut. Apakah solusi paling tepat untuk penyelenggaraan survei pada kondisi ini sesuai regulasi terkait kode etik ?
a. Surveior dapat tetap ditugaskan tetapi yang bersangkutan tidak boleh menjadi ketia tim surveior.
b. LPA mengganti surveior yang akan ditugaskan terkait conflict of interest bahwa surveior pernah bekerja di puskesmas dan klinik tersebut.
c. LPA tetap dapat menugaskan surveior tersebut sepanjang tidak ada keberatan dari puskesmas dan klinik tersebut, mengingat surveior tersebut dulu hanya bekerja sebagai pegawai tidak tetap dalam waktu singkat.
d. Surveior dapat melakukan survei dengan membuat surat pernyataan akan menjalankan tugas dengan profesional dan mematuhinya.

 

 

 

 

 

 

 

 

NOTE KODE ETIK SURVEIOR :
Kode Etik Surveior :
Surveior dalam melaksanakan survei akreditasi Puskesmas, Klinik, Laboratorium Kesehatan, UTD, TPMD, dan TPMDG harus mematuhi kode etik yang telah ditetapkan sebagai berikut:
1. Hal-hal yang wajib dilakukan seorang surveior, yaitu:
a. Bersikap ramah, santun dan terbuka;
b. Bersikap jujur dan tidak memihak;
c. Sadar akan kedudukan, hak dan kewajibannya sebagai surveior yang merupakan wakil dari lembaga penyelenggara akreditasi;
d. Dapat memberikan solusi/penyelesaian bila ditemukan ketidaksesuaian standar;
e. Memegang teguh rahasia yang berkaitan dengan tugasnya;
f. Menjaga kondisi kesehatan dan menghilangkan kebiasaan tidak sehat;
g. Patuh terhadap ketentuan di Puskesmas, Klinik, Laboratorium Kesehatan, UTD, TPMD, dan TPMDG setempat;
h. Menjaga penampilan dalam hal berpakaian pada saat pelaksanaan survei;
i. Mengikuti dan memahami perkembangan IPTEK, dalam bidang keahliannya terutama dalam bidang pelayanan kesehatan, peningkatan mutu, praktek klinis, manajemen dan instrument akreditasi;
j. Bekerja sesuai pedoman dan kode etik yang ditetapkan; dan
k. Tidak menggunakan tim/lembaga penyelenggara akreditasi/Kementerian Kesehatan untuk kepentingan pribadi atau golongan tertentu atau melakukan promosi diri dengan tujuan memperoleh imbalan.
2. Yang tidak boleh dilakukan oleh surveior, yaitu:
a. Bersikap tidak bersahabat;
b. Menyatakan kelulusan atau ketidaklulusan;
c. Meminta fasilitas di luar bidang akreditasi baik untuk kepentingan pribadi maupun keluarga;
d. Menyalahkan tanpa dasar dan tak memberi solusi;
e. Merokok dan minum minuman keras selama kegiatan survei;
f. Memakai baju tidak resmi/tidak sopan/baju casual/jeans pada saat survei;
g. Menawarkan diri untuk menjadi pembimbing;
h. Meminta/menerima uang/oleh-oleh/barang;
i. Mempersingkat waktu survei;
j. Meninggalkan Puskesmas, Klinik, Laboratorium Kesehatan, UTD, TPMD, dan TPMDG disaat survei;
k. Memberikan komentar negatif terhadap pembimbing atau surveior lain;
l. Mengirimkan laporan survei yang tidak sesuai dengan fakta dan analisa yang ditemukan dilapangan; dan
m. Tergabung dalam lebih dari 1 (satu) lembaga penyelenggara akreditasi.

D. Sanksi Surveior
Surveior akreditasi yang terbukti melanggar kode etik dalam melaksanakan tugas survei akreditasi Puskesmas, Klinik, Laboratorium Kesehatan, UTD, TPMD, dan TPMDG dapat diberikan sanksi ringan, sedang maupun berat oleh Ketua Lembaga Penyelenggara Akreditasi setelah dilakukan sidang dan keluarnya rekomendasi sanksi dari bidang etik di Lembaga Penyelenggara Akreditasi.
1. Sanksi Ringan
Berupa teguran tertulis
2. Sanksi Sedang
Berupa penghentian sementara penugasan survei selama 6 (enam) bulan
3. Sanksi Berat
Berupa pemberhentian sebagai surveior

 

 

 

 

3. Pemilihan Surveior dalam Penugasan
Dalam pemilihan surveior, lembaga penyelenggara akreditasi tidak dapat
menugaskan surveior yang memiliki potensi konflik kepentingan (conflict of interest) dengan rumah sakit yang akan disurvei dengan kriteria:
a. surveior pernah bekerja dan/atau pernah menjadi bagian dari unsur organisasi di rumah sakit;
b. surveior mempunyai hubungan saudara/keluarga dengan direksi rumah sakit;
c. surveior pernah melakukan survei akreditasi pada siklus sebelumnya;
d. surveior pernah melakukan bimbingan di rumah sakit secara mandiri;
e. pernah terjadi konflik antara surveior dengan rumah sakit; dan
f. potensi conflict of interest lain yang diprediksi dapat terjadi dengan rumah sakit yang disurvei.

 

 

Ditulis pada Tak Berkategori | Tinggalkan komentar

Soal Ukom Surveior TKPP Oktober 2024

Bapak B adalah seorang surveior akreditasi Puskesmas dan Klinik yang juga adalah anggota Tim Pembina Cluster Binaan (TPCB) suatu kabupaten mendapatkan surat tugas sebagai Ketua Tim Surveior untuk melakukan survei akreditasi di suatu puskesmas. Puskesmas tersebut merupakan salah satu puskesmas dalam cluster binaannya. Apa
yang harus dilakukan oleh Bapak B?
a. Melaporkan kepada Ketua LPA agar tidak ditugaskan sebagai Ketua Tim Surveior, sehingga tidak terlalu menimbulkan conflict of interest saat melakukan survei di puskesmas tersebut.
b. Memberitahukan adanya konflik kepentingan kepada Ketua LPA segera setelah menerima surat tugas.
c. Tetap menjadi Ketua Tim Surveior dan meminta anggota tim surveior agar tidak memberi tahu LPA.
d. Bersikap seolah-olah tidak ada conflict of interest, dan menjalankan survei akreditasi seobjektif mungkin.

Pada saat survei akreditasi klinik, seorang surveior Tata Kelola Pelayanan dan Penunjang dapat mengakses data rekam medis pasien. Rekam medis adalah berkas yang berisikan catatan dan dokumen tentang identitas pasien, pemeriksaan, pengobatan, tindakan dan pelayanan lain yang telah diberikan kepada pasien. Kode etik yang manakah yang dapat dikaitkan dengan data rekam medis?
a. Menawarkan diri untuk menjadi pembimbing
b. Bersikap jujur dan tidak memihak
c. Memegang teguh rahasia yang berkaitan dengan tugasnya
d. Bersikap ramah, santun, dan terbuka

Sebuah LPA menugaskan seorang surveior bidang Tata Kelola Pelayanan dan Penunjang untuk mensurvei Klinik Y di provinsi yang sama dengan domisili surveior. Sebelum pandemi Covid-19, surveior tersebut pernah membimbing Klinik Y untuk persiapan akreditasi dengan menggunakan Standar Akreditasi Klinik yang ada dalam Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 46 Tahun 2015. Apakah yang harus dilakukan surveyor tersebut setelah menerima surat tugas untuk mensurvei
Klinik Y?
a. Memberitahu Ketua LPA bahwa sebelumnya pernah membimbing Klinik Y, namun meminta agar tetap ditugaskan menyurvei klinik tersebut
b. Tetap menjalankan survei akreditasi sesai surat tugas sebagai bentuk loyalitas kepada LPA
c. Bersikap seolah-olah tidak ada conflict of interest, dan menjalankan survei akreditasi seobjektif mungkin
d. Melaporkan adanya conflict of interest kepada Ketua LPA dan meminta untuk digantikan penugasannya oleh surveior lain yang tidak memiliki conflict of interestSurveior sedang melakukan survei di sebuah Klinik dan menemukan ada laporan terkait peningkatan mutu yang tidak sesuai.

Petugas Klinik berkeras menyampaikan bahwa laporan tersebut adalah benar karena dibuat berdasarkan bimbingan dari konsultan dengan biaya cukup besar dan konsultan tersebut adalah surveior dari LPA lain. Apakah solusi yang harus dilakukan oleh surveior?
a. Surveior berkewajiban mengingatkan dalam exit conference agar tidak lagi memakai konsultan/pembimbing tersebut apalagi kesalahan dalam pelaporan cukup fatal dan konsultan yang membimbing ternyata adalah surveior dari LPA lain
b. Menyampaikan dan menuliskan dalam rekomendasi hal-hal temuan dan saran perbaikan terkait laporan tersebut, tanpa memperdebatkan siapa konsultan/pembimbing sebelumnya
c. Mengingatkan tertulis dalam rekomendasi pada elemen penilaian terkait bahwa laporan triulan tersebut salah dan agar berhati-hati dalam memilih konsultan/pembimbing
d. Meminta Klinik tersebut melakukan klarifikasi ke konsultan tersebut agar diperbaiki sebelum survei berakhir, karena konsultan tersebut bertanggung jawab untuk perbaikan

Apabila fasyankes tidak lulus akreditasi maka harus mengajukan survei remedial agar dapat disurvei kembali guna memperoleh kelulusan akreditasi. Apakah kriteria surveyor yang boleh melakukan survei remedial?
a. Surveior harus berasal dari LPA lain agar penilaian lebih objective
b. Surveyor harus berbeda dari surveyor sebelumnya tetapi dari LPA yang sama agar penilaian lebih objective
c. Surveyor harus surveyor yang sama dari LPA yang sama
d. Surveior dan LPA untuk remedial dapat bebas dipilih ulang dari sistem informasi akreditasi

Klinik yang menyelenggarakan pelayanan laboratorium wajib melakukan Pemantapan Mutu Internal. Apa yang harus ditelusur bahwa laboratorium di klinik melakukan PMI?
a. Membuktikan adanya SPO pemeriksaan
b. Meminta sertifikat PME
c. Surat keterangan hasil uji banding dengan laboratorium
d. Terdapatnya dokumen hasil QC

Puskesmas menyusun, memelihara, melaksanakan, dan melakukan evaluasi manajemen pengamanan kebakaran termasuk sarana evakuasi. Dalam melakukan upaya tersebut regulasi apa yang harus ada terkait dengan manajemen pengamanan kebakaran?
dai soal
a. SK tentang larangan merokok bagi petugas, pengguna layanan, dan pengunjung di area Puskesmas
b. Bukti pelaksanaan simulasi penanganan kebakaran minimal menyertakan notula dan foto-foto kegiatan simulasi
c. Bukti monitoring terkait pelaksanaan kebijakan larangan merokok
d. Bukti evaluasi tahunan terhadap program manajemen pengamanan kebakaran

Dalam hal untuk memenuhi kebutuhan pasien akan pelayanan yang lebih baik, maka klinik dapat melakukan rujukan pasien, tujuan rujukan pasien untuk memberikan pelayanan yang lebih baik dikarenakan keterbatasan kemampuan klinik dalam pelayanan. Hak informasi apa yang didapat pasien dalam proses rujukan?
a. Hak mendapatkan informasi tentang jumlah tenaga kesehatan yang menjadi rujukan
b. Hak mendapatkan informasi tentang rencana rujukan
c. Hak mendapatkan informasi jam buka pelayanan
d. Hak mendapatkan informasi tentang kondisi rumah sakit yang menjadi rujukan

Ditetapkan kode etik perilaku yang berlaku untuk seluruh pegawai yang bekerja di Puskesmas serta dilakukan evaluasi terhadap pelaksanaannya dan dilakukan tindak lanjutnya. Berapa kali dalam setahun minimal dilakukan evaluasi kode etik bagi seluruh pegawai?
a. Sekali dalam 6 Bulan (semester)
b. Sekali dalam 3 Bulan (triwulan)
c. Sekali dalam 1 tahun (Tahunan)
d. Sekali dalam 4 Bulan (caturwulan)

Pada telusur rekam medis pasien anak sakit dengan gangguan gizi di klinik D, tidak ditemukan dokumentasi pengkajian pasien oleh petugas gizi dan rencana asuhan gizi disi oleh dokter di ruang pelayanan kesehatan anak. Kemudian dijelaskan oleh petugas klinik bahwa pengkajian pasien gizi ditulis di register Petugas Gizi dan rekomendasi asuhan gizi diberikan secara terpisah dari rekam medis. Apa rekomendasi yang perlu diberikan oleh Surveior?
a. Pendokumentasian yang sudah ada dapat diteruskan dengan melakukan organisasi dokumen menurut tanggal kunjungan pasien
b. Kajian dan rencana asuhan didokumentasikan terintegrasi di dalam rekam medis agar memenuhi standar akreditasi
c. Kajian dan rencana asuhan didokumentasikan terintegrasi di dalam rekam medis agar kolaborasi antar PPA dapat terdokumentasi dan dapat dievaluasi
d. Pendokumentasian yang sudah ada dapat diteruskan dengan melakukan organisasi dokumen menurut nama pasien

 

Seorang pasien, Rudi, dibawa oleh anggota keluarga ke Puskesmas dalam kondisi koma karena kecelakaan. Petugas pendaftaran mencatat nama pasien tetapi lupa tidak meminta informasi lainnya. Apa yang seharusya dilakukan petugas dalam identifikasi pasien dengan kondisi koma ?

a. Identifikasi pasien tidak mungkin dilakukan jika pasien berada dalam kondisi koma.

b. Identifikasi pasien bisa dilakukan dengan meminta informasi tambahan yang diperlukan dari pendamping pasien.

c. Petugas pendaftaran seharusya mencatat nomor telepon pasien sebagai identifikasi tambahan.

d. Pasien harus segera diberikan perawatan dan tidak diperlukan proses identifikasi lebih lanjut.

 

Pada Survei Akreditasi klinik C, hasil wawancara Pasien yang akan dilakukan tindakan, didapatkan bahwa Pasien tidak mengetahui tindakan apa yang akan didapatkannya, dan dalam rekam medis tertulis nama tindakan namun tidak mencantumkan hal-hal lain seperti tujuan, langkah-langkah, efek samping, dan alternatif tindakan. Rekomendasi apa yang perlu diberikan Surveyor untuk Klinik C?
a. Mengganti petugas rekam medis
b. Melanjutkan prosedur yang sudah ada karena sudah sesuai dengan standar
c. Petugas menjelaskan dan menuliskan minimal tujuan dan efek samping tindakan dalam persetujuan rekam medis
d. Petugas menjelaskan dan menuliskan lengkap tujuan, langkah-langkah, efek samping dan alternatif tindakan dalam persetujuan rekam medis

Rencana asuhan menjelaskan asuhan dan pengobatan/tindakan yang diberikan kepada seorang pasien. Rencana asuhan memuat satu paket tindakan yang dilakukan oleh pelaksana asuhan untuk mendukung diagnosis yang ditegakkan melalui pengkajian. Agar rencana asuhan berjalan dengan baik, dimanakah seharusya pendokumentasi rencana asuhan?
a. Di Rekam Medis pasien
b. Di bagian Farmasi pasien
c. Di pendaftaran pasien
d. Di CPPT Pasien

Proses kajian pasien menentukan efektifitas asuhan yang akan dilakukan. Ketika pasien diterima di klinik untuk memperoleh pelayanan klinis perlu dilakukan kajian awal oleh tenaga medis, keperawatan/kebidanan dan tenaga pemberi asuhan lainnya. Setelah kajian awal, dilanjutkan dengan kajian ulang, apa saja yang perlu dilakukan dalam proses kajian ulang?
a. Kajian ulang di tulis di rekam medis bukan di CPPT
b. Kajian ulang berisikan catatan pengobatan dan pembiayaan
c. Kajian ulang dilakukan secara berkala tiap 3 bulan
d. Kajian ulang berisikan catatan perkembangan pasien

Pemulangan dan tindak lanjut pasien bertujuan untuk kelangsungan layanan dipandu oleh prosedur yang baku dan jelas.
Rujukan dilaksanakan apabila klinik tidak memiliki kompetensi penanganan yang sesuai dengan kebutuhan pasien. Berapa lama klinik dapat merawat inap pasien?
a. 6 hari
b. 4 hari
c. 5 hari
d. 3 hari

Pada saat anda telusur ke IGD, Anda melihat ada rombongan pasien keelakaan masuk ke IGD dikarenakan mobil bak penuh penumpang terguling dan terlibat keelakaan lalu lintas. Apakah yang dapat dilihat oleh surveior pada saal kejadian tersebut?
a. triase pasien d Dengan memprioritaskan pasien meninggal
b. proses transportasi rujukan dimana pasien gawat darurat tidak diperlukan ambulans yang siap untuk memenuhi kebutuhan pasien selama proses transportasi, yang penting tetap dilakukan monitoring selama proses rujukan
c. hak pasien atas privacy pasien, manajemen pelayanan kedaruratan
d. proses stabilisasi pasien sebelum dirujuk dapat diabaikan mengingat kebutuhan segera pasien dirujuk dikarenakan jarak ke RS sangat jauh

Puskesmas menyusun dan melaksanakan pengelolaan untuk memastikan semua sistem utilitas berfungsi dan mencegah terjadinya ketidaktersediaan dan kegagalan fungsi sistem utilitas. Dalam memberikan pelayanan kesehatan pada pengguna layanan, dibutuhkan ketersediaan sistem utilitas. Sebagai seorang surveior saat melakukan survei, Apa yang anda amati untuk memastikan sistem utilitas berfungsi dengan baik?
а.Memastikan ketersedian SOP pelaksanaan manajemen sistem utilitas dan sistem penunjang lainnya.
b. Memastikan ada Daftar inventarisasi sistem utilitas
c. Meminta bukti pelaksanaan program manajemen utilitas dan sistem penunjang lainnya
d. Mengamati ketersedian sumber air, listrik, dan gas medik beserta cadangannya tersedia selama 7 hari 24 jam untuk pelayanan di Puskesmas

Dalam Proses penerimaan pasien, klinik melakukan pendaftaran dan skrining. Klinik menetapkan prosedur skrining. Apa yang harus dibuat terkait dengan proses pendaftaran?
a. Ada prosedur skrining yang telah ditetapkan
b. Ada prosedur pendaftaran terintegrasi yang ditetapkan
c. Ada prosedur pendaftaran dan regulasi yang ditetapkan
d. Ada prosedur dan alur penerimaan pasien

Saat ke VK ada pasien G5P4AP dalam kala 2 lama usia 42 th, minta dirujuk ke RS. Sebagai surveior yang akan dilihat sesuai standar adalah:
a. Bidan memberikan informasi dan pasien memberikan persetujuan untuk dilakukan rujukan dan jika dirujuk ke RS maka harus didampingi oleh bidan
b. Pasien dilarang rujuk, karena pasien BPJS
c. Pasien dirujuk ke RS dengan didampingi bidan
d. Bidan memberikan informasi dan pasien memberikan persetujuan untuk dilakukan rujukan.

Hasil telusur penyelenggaraan rekam medis ditemukan sebagai berikut: klinik telah menetapkan kebijakan bahwa
pengelolaan rekam medis menggunakan rekam medis elektronik, sesuai perundang-undangan. Dari 10 Sampel Rekam medis didapatkan bahwa hanya 4 disi lengkap oleh PPA. Penyimpanan dan pengamanan terhadap rekam medis dilakukan secara berjenjang mulai dari admin sampai pada pelaksana di unit-unit dengan menggunakan password, yang dituangkan dalam SPO, Hasil wawancara petugas admin dapat menjelaskan prosedur penyimpanan dan pengamanan rekam medis. Berapa nilai yang diberikan pada Standar PKP 12 EP 2 bahwa setiap unit telah mengisi rekam medis secara benar?
a. 10
b. TDD (Tidak Dapat Diterapkan)
с. 5
d. 0

Saat survei di Klinik, surveior mendapatkan dokumen kebijakan dan prosedur serta persyaratan rujukan. Saat observasi lapangan, klinik tersedia mobil operasional yang juga difungsikan untuk merujuk pasien hal ini diketahui setelah melakukan wawancara dengan Sopr mobil tersebut. Saat wawancara dengan petugas klinik tentang prosedur rujukan dan kepastian pasien akan mendapatkan pelayanan sesuai kebutuhan di fasyankes yang dirujuk petugas hanya dapat menjelaskan tentang prosedur namun tidak dapat menjamin bahwa pasien akan mendapatkan pelayanan sesuai kebutuhan karena klinik tidak memiliki jejaring rujukan. Berapa nilai yang akan diberikan pada standar PKP 11 EP 4 terkait ketersediaan sarana transportasi rujukan?
a. 10
b. 0
C. 5
d. TDD (Tidak Dapat Diterapkan)

Komunikasi yang efektif merupakan kunci keselamatan pasien. Surveior memperoleh fakta bahwa dari telusur 10 Rekam Medik (RM) pasien Rawat Inap, 8 RM diantaranya ada bukti tertulis dilakukan pelaporan pasien kepada dokter konsultan melalui telepon. Dari 8 pasien yang dilaporkan ada 4 RM yang diberi tanda SBAR. Dari wawancara 2 orang perawat 1 dokter terkonfirmasi bahwa kadang lupa menuliskan SBAR pada RM saat komunikasi lewat telepon. Apa rekomendasi yang paling tepat anda berikan kepada terhadap pemenuhan EP1 pada kriteria 5.3.2 EP a tentang “Pelaksanaan Komunikasi efektif ?
a. Serahkan resume medis pasien pada saat serah terima pasien rujukan
b. Catat instruksi dokter pada setiap kasus pasien yang dilaporkan melalui telepon
c. Konfirmasikan setiap instruksi dokter sebelum melaksanakan instruksi tersebut
d. Terapkan dan dokumentasikan pelaksanaan SBAR dan TBK pada setiap kasus pasien yang dilaporkan melalui telepon

Didapatkan fakta di klinik A yaitu: a) Tersedia bukti klinik mensosialisasikan hak dan kewajiban pasien, b) Tersedia bukti petugas menjelaskan tentang hak dan kewajiban pasien beserta keluarganya, c) Pasien mengerti dan memahami hak dan kewajibannya, d) Ada pemenuhan pasien hak berkebutuhan khusus atau dalam kondisi khusus, tetapi pelaksanaan pemenuhan hak pasien yang berkebutuhan khusus belum dilaksanakan sesuai dengan SOP. Berapakah skor yang tepat anda berikan terhadap Standar PKP 1 EP 1 tentang pelaksanaan sosialisasi hak pasien?
a. 0
b. TDD (Tidak Dapat Diterapkan)
C. 5
d. 10

Sebagai surveior TKPP anda mendapatkan fakta di klinik: a) SPO Alur pendaftaran sudah ditetapkan, b) Prosedur skrining belum ditetapkan, c) Tidak ada bukti pelaksanaan pendaftaran dan skining. Berapakah skor yang tepat anda berikan terhadap Standar PKP 3 EP 1 terkait penetapan prosedur pendaftaran?
a. TDD (Tidak Dapat Diterapkan)
b. 10
с. 5
d. 0

 

Ketika survei di sebuah Pukesmas, diperoleh fakta dan data adanya Tim Mutu sesuai dengan regulasi, Dari wawancara terkonfirmasi Kepala Pukesmas dan 4 orang dari 10 anggota tim mutu yang dapat memberikan informasi yang akural bagaimana melakukan implementasi dan evaluasi program peningkatan mutu. Hal ini didukung dengan kelengkapan dokumen pelaksanaan kegiatan. Berapa skor yang paling tepat Anda berikan kriteria 5.1.1 EP a terkait dengan pembentukan tim mutu ?
a. Tidak dapat diterapkan

b. 5

C. 0
d. 10

Pada telusur rekam medis pasien rawat inap yang dipulangkan di suatu pukesmas terdapat bukti: catatan dokter tentang pemulangan pasien sesuai prosedur dan kriteria pemulangan yang ada; tidak ditemukan bukti rencana tindak lanjut dan resume medis yang diberikan kepada pasien. Berapa nilai yang akan diberikan untuk kriteria 3.6.1. EP b terkait dengan pemberian resume medis pada saat pemulangan dan rujukan oleh surveior?
a. 5.
b. 10.
с. 0.
d. TDD.

Hasil telusur di Klinik ditemukan: klinik telah menetapkan kebijakan bahwa pengelolaan rekam medis menggunakan rekam medis elektronik, sesuai perundang-undangan. Penyimpanan dan pengamanan terhadap rekam medis dilakukan secara berjenjang mulai dari admin sampai pada pelaksana di unit-unit dengan menggunakan password, yang dituangkan dalam SPO, Hasil wawancara petugas admin dapat menjelaskan prosedur penyimpanan, peminjaman dan pengamanan rekam medis. Berapa nilai yang diberikan terhadap ketersediaan SPO rekam medis sebagai acuan dalam mengisi rekam medis elektronik pada Standar PKP 12 EP 3 ada ata cara penyimpanan, peminjaman dan pemusnahan RM?
• a. TDD (Tidak Dapat Diterapkan)
• b. 10
C. 5
d. 0

Klinik Pratama Rawat Inap mempunyai tenaga gizi yang berkompeten namun tidak memberikan pelayanan gizi kepada pasien. Tenaga gizi tersebut membuat rencana asuhan gizi namun untuk distribusi dan pemesanan dilakukan oleh pihak ketiga. Berapakah nilai yang tepat diberikan oleh surveior untuk standar PKP 9 EP 2 terkait dengan penyusunan asuhan gizi?
dai soal
a. TDD (Tidak Dapat Diterapkan)
b. 10
C. 0
d. 5

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Ditulis pada Tak Berkategori | Tinggalkan komentar

Soal Ukom Surveior Akreditasi Puskesmas Klinik

Ketika seorang surveior akreditasi Puskesmas dan Klinik menerima surat tugas, mungkin saja terjadi situasi yang disebut conflict of interest. Situasi tersebut akan menyebabkan penilaian yang diberikannya tidak objektif. Manakah di antara hal-hal berikut ini yang tidak termasuk situasi conflict of interest yang dapat dihadapi oleh seorang surveior akreditasi Puskesmas dan Klinik?
Soal 1 Jawaban
a.Mempunyai hubungan saudara kandung atau keluarga inti dengan Kepala Puskesmas yang akan disurvei.
b. Mengetahui profil puskesmas yang akan disurvei.
c. Pernah bekerja di puskesmas yang akan disurvei.
d. Pernah terjadi konflik dengan personil di puskesmas yang akan disurvei.

 

Surveior E dan surveior F dari LPA G melaksanakan survei akreditasi di Klinik H pada tanggal 3 dan 5 Oktober 2023. Pada saat survei luring sudah berakhir, pihak Klinik H memberikan cendera mata kepada surveior E dan surveior F. Apakah yang harus dilakukan para surveior tersebut?
Soal 2Jawaban
a. Karena surveior tidak pernah meminta cendera mata tersebut, maka tetap menerima pemberian tersebut
b. Menerima cendera mata tersebut, karena menganggap nilainya tidak mahal
c. Menolak pemberian tersebut, karena menganggapnya sebagai bentuk gratifikasi
d. Menerima pemberian tersebut, karena merasa tidak enak jika menolak

Jawaban yang tepat untuk situasi tersebut adalah c. Menolak pemberian tersebut, karena menganggapnya sebagai bentuk gratifikasi.

Sebagai surveior, menerima cendera mata atau hadiah dari institusi yang disurvei dapat dianggap sebagai bentuk gratifikasi, yang bisa memengaruhi independensi dan objektivitas penilaian. Oleh karena itu, penolakan terhadap pemberian tersebut adalah tindakan yang tepat.

Bapak B adalah seorang surveior akreditasi Puskesmas dan Klinik yang juga adalah anggota Tim Pembina Cluster Binaan (TPCB) suatu kabupaten mendapatkan surat tugas sebagai Ketua Tim Surveior untuk melakukan survei akreditasi di suatu puskesmas. Puskesmas tersebut merupakan salah satu puskesmas dalam cluster binaannya. Apa yang harus dilakukan oleh Bapak B?
a. Melaporkan kepada Ketua LPA agar tidak ditugaskan sebagai Ketua Tim Surveior, sehingga tidak terlalu menimbulkan conflict of interest saat melakukan survei di puskesmas tersebut.
b. Bersikap seolah-olah tidak ada conflict of interest, dan menjalankan survei akreditasi seobjektif mungkin.
c. Tetap menjadi Ketua Tim Surveior dan meminta anggota tim surveior agar tidak memberi tahu LPA.
d. Memberitahukan adanya konflik kepentingan kepada Ketua LPA segera setelah menerima surat tugas

Jawaban yang paling tepat untuk situasi ini adalah d. Memberitahukan adanya konflik kepentingan kepada Ketua LPA segera setelah menerima surat tugas.

Sebagai seorang surveior, Bapak B harus melaporkan potensi konflik kepentingan tersebut kepada Ketua LPA (Lembaga Pengawas Akreditasi). Hal ini bertujuan agar pihak LPA bisa mengambil tindakan yang sesuai, seperti menggantikan peran Bapak B dalam survei tersebut, guna menjaga integritas dan objektivitas proses akreditasi.

Dalam menjalankan tugasnya, seorang surveior akreditasi Puskesmas dan Klinik harus berpegang teguh pada kode etik. Kode etik merupakan pedoman sikap, tingkah laku, dan perbuatan. Diatur di manakah kode etik surveior akreditasi Puskesmas dan Klinik?
Soal 4Jawaban
a. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 34 Tahun 2022
b. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor HK.01.07/MENKES/1983/2022
c. Keputusan Direktur Jenderal Pelayanan Kesehatan Nomor HK.02.02/I/105/2023
d. Keputusan Direktur Jenderal Pelayanan Kesehatan Nomor HK.02.02/I/3991/2022

Jawaban yang tepat adalah c. Memberikan solusi/penyelesaian bila ditemukan ketidaksesuaian standar.

Seorang surveior akreditasi Puskesmas dan Klinik bertugas untuk mengevaluasi kesesuaian standar pelayanan dengan pedoman yang telah ditetapkan. Ketika menemukan ketidaksesuaian, surveior harus memberikan masukan atau solusi yang dapat membantu institusi memperbaiki kekurangan tersebut, tanpa menyalahkan atau meminta fasilitas di luar tugasnya. Namun, keputusan terkait kelulusan atau ketidaklulusan bukan kewenangan surveior, melainkan tanggung jawab lembaga akreditasi.

Salah satu Klinik Utama di Kota Y sedang dilakukan survei luring, petugas PPI yang ada di Klinik tersebut bertanya kepada surveior TKSD, bagaimana cara membedakan antara sampah infeksius dan non infeksius. Lalu surveior TKSD menjawab sudah ada tertuang di Permenkes 27 Tahun 2011 terkait PPI. Hal apa yang sebaiknya dilakukan oleh surveior teknis tersebut?
a. Memegang teguh rahasia yang berkaitan dengan tugasnya
b. Sadar akan kedudukan, hak dan kewajibannya sebagai surveior yang merupakan wakil dari penyelenggara akreditasi
c. Dapat memberikan Solusi atau penyelesaian bila ditemukan ketidaksesuaian standar
d. Menjaga kondisi kesehatan dan menghilangkan kebiasaan tidak sehat

Jawaban yang tepat untuk situasi ini adalah c. Dapat memberikan solusi atau penyelesaian bila ditemukan ketidaksesuaian standar.

Seorang surveior teknis di bidang kesehatan (seperti TKSD) diharapkan tidak hanya mengevaluasi, tetapi juga memberikan penjelasan yang dapat membantu fasilitas kesehatan memperbaiki atau memenuhi standar yang ada. Dalam konteks ini, surveior dapat memberikan solusi dengan menjelaskan lebih lanjut tentang pemisahan sampah infeksius dan non-infeksius sesuai dengan pedoman yang berlaku, misalnya Permenkes 27 Tahun 2011 tentang PPI (Pencegahan dan Pengendalian Infeksi).

 

 

 

 

Ditulis pada Tak Berkategori | Tinggalkan komentar

SEP Internal

Ditulis pada Tak Berkategori | Tinggalkan komentar

Campuran Soal Ukom TKPP

UKOM TKPP
6. Klinik “Sahat Medika” menunjukkan rekam medis pasien secara acak. Pada saat telaah dokumen, surveior melihat bahwa sebagian besar kajian pasien dilakukan hanya oleh Dokter Penanggung Jawab Pasien. Klinik memiliki tenaga perawat dan bidan, Berapa skor yang akan surveior berikan untuk pemenuhan elemen pernilaian “ada bukti dilakukan kajian oleh PPA”?
a. Tidak Dapat Diterapkan (TDD)
b. 5
c. 0
d. 10

7. Pada saat telusur dokumen di Puskesmas X. surveior TKPP membuka berkas Identifikasi dan pemenuhan pasien dengan risiko, kendala dan kebutuhan khusus, ditemukan adanya Keputusan Kepala Puskesmas X tapibelum ditandatangani dan distempel, ada SOP identifikasi pasien yang sudah disahkan, tetapi referensinya mencantumkan regulasi yang sudah tidak berlaku. Dalam situasi ini, berapa nilai yang harus diberikan oleh surveior TKPP?
a. 0
b. 10
c. TDD
d. 5

8. Sebagai surveior TKPP pada elemen penilaian 3.13.EP1 diminta ada bukti penetapan jenis jenis pelayanan laboratorium yang disediakan. Pada saat telusur ditemukan adanya SK penetapan jenis-jenis pelayanan laboratorium yang belum disahkan, Pedoman Laboratorium, SPO pelayanan Laboratorium yang telah disahkan. Saat survei berakhir PJ klinik dapat menunjukkan bukti SK penetapan jenis-jenis pelayanan laboratorium yang telah dijelaskan. Skor yang tepat diberikan surveior untuk pemenuhan EP tersebut?
a. 10
b. Tidak Dapat Diterapkan (TDD)
c. 0
d. 5

9. Petugas pendaftaran wajib meminta persetujuan umum dari pasiin atau keluarga/pengantar. Saat dilakukan wawancara terhadap pasien di Puskesmas Jujur Adil. pasien menjawab tidak menerima informasi dan persetujuan umum sebelum menerima pelayanan. Berapa skor yang diberikan oleh surveior untuk pemenuhan elemen penilaian ini?
a. 5
b. TDD
c. 0
d. 10
16. Pergisian dokumen rekam adalah proses pengisian pada formulir yang ada dalam dokumen rekam medis yang dilaksanakan oleh petugas terkait. Sebagai acuan penerapan langkah-langkah dalam pengisian formulir dokumen rekam medis. Pengisian rekan medis di Klinik/ Puskesmas dilakukan oleh:
a. Dokter. dokter gigi, perawat, dan bidan
b. Dokter, dokter gigi, dan/atau tenaga kesehatan yang lain, termasuk mahasiswa praktik jika ada
c. Dokter, dokter gigi, perawat, dan apoteker
d. Dokter, dokter gigi, dan/atau tenaga kesehatan yang melaksanakan pelayanan kesehatan perseorangan

17. Dalam telusur fasilitas pada kegiatan penyiapan makanan untuk pasien di puskesmas ditemukan terdapat ruangan dapur untuk mengolah makanan. namun tidak terdapat kulkas untuk menyimpan bahan makanan, tidak terdapat lemari untuk tempat peralatan makan yang bersih, peralatan makan ditempatkan pada meja disamping tempat cuci peralatan, Berapa nilai yang diberikan oleh surveior?
a. 5.
b. TDD.
c. 0
d. 10.

18. Puskesmas Subur Makmur memiliki formularium obat, tetapi bukti penyusunan tidak lengkap. Hanya ada notulensi dan foto pelaksanaan kegiatan, Berapa skor yang Anda berikan?
a. 5. karena bukti yang diminta EP kurang lengkap. Bukti kegiatan hanya ada notulensi dan foto yang seharusnya dilengkapi absensi dan undangan.
b. O, karena belum tentu disusun bersama-sama karena bukti penyusunan tidak lengkap.
C. TDD.
d. 10, karena bukti yang diminta elemen penilaian lengkap yaitu memiliki formularium dan 2 bukti kegiatan.

19. Saat meninjau proses penanganan obat di Klinik “Sehat Berkah”, surveior menemukan bahwa klinik memiliki kebijakan dan prosedur penanganan obat kadaluarsa/rusak yang terdokumentasi dengan baik. Ketika dilakukan telusur lapangan, surveior menemukan bahan kedokteran gigi sudah kadaluwarsa dan demikian pula di ruang Tindakan terdapat keterlambatan dalam pelaksanaan proses pemusnahan obat yang kadaluarsa/rusak. Berdasarkan temuan tersebut, berapa skor yang seharusnya diberikan oleh surveior untuk pengisian nilai PKP 15 EP 10. “Ada kebijakan dan atau prosedur penanganan obat kadaluarsa/rusak”?
a. 5
b. 0
c. 10
d. TDD

20. Pada waklu melakukan tulusur dokumen di sebuah klinik pratama, surveior mendapatkan ada bukti SPO skrining pasien tetapi tidak menemukan bukti implementasi. Saat wawancara terhadap petugas, petugas dan sekuriti tidak mengetahui langkah-langkah skrining pasien. Apa rekomendasi yang diberikan surveior terhadap klinik tersebut?
a. Memberikan surat teguran terhadap petugas
b. Melakukan pembinaan terhadap petugas
c. Melakukan sosialisasi terhadap petugas
d. Memberikan surat peringatan terhadap petugas

21. Dalam menjalankan praktik kefarmasian di klinik, apoteker harus menerapkan standar pelayanan kefarmasian sehingga pelayanan yang diberikan optimal dan bermutu, mampu melindungi pasien dan masyarakat dari penggunaan obat yang tidak rasional dalam rangka keselamatan pasien (patient safety), serta menjamin kepastian hukum bagi tenaga kefarmasian. Klinik melaksanakan pengelolaan sediaan farmasi dan alat kesehatan serta pelayanan farmasi klinik sesuai standar pelayanan kefarmasian. Standar akreditasi klinik Bab III sesuai dengan No. 1983 lahun 2022 standar 3.15 membahas tentang kefarmasian, EP berapa yang menyatakan tersedia daftar formularium klinik?
a. EP ke 1 pengelolaan
b. EP ke 2
c. EP ke 3 pengadaan
d. EP ke 4 kajian resep
22. Pelayanan bedah diberikan sesuai dengan perencanaan berdasarkan hasil kajian dan dicatat dalam rekam medis pasien, Klinik pratama hanya melakukan bedan kecil (minor) tanpa anestesi umum dan/atau spinal. Klinik utama dapat melakukan tindakan bedah kecuali bedah yang menggunakan anestesi umum dengan inhalasi/ spinal, operasi sedang berisiko tinggi dan operasi besar. Pelayanan anestesi dan bedah dilakukan oleh tenaga medis yang kompeten sesuai dengan ketentuan peraturan perundangan, ini merupakan bunyi dari EP keberapa?
a. EP ke 6 evaluasi pasca
b. EP ke 2
c. FP ke 5 kajian pra
d. EP ke 3 tehnik anestesi

23. Berbagai metoda skrining dapat diterapkan di klinik sesuai kebutuhan antara lain: Skrining cepat dengan instrument sederhana, pengamalan atau visual, pemeriksaan fisik dan menggunakan metoda triase pada klinik yang memiliki UGD dan SDM yang kompeten. Ada prosedur skrining yang di tetapkan, merupakan salah satu elemen penilaian yang ke berapa?
a. EP ke 2 kajian awal 5 poin
b. EP ke 4 bukti skrining
c. EP ke 3
d. EP ke 1 bukti kajian PPA
24. Saat menyiapkan obat untuk seorang pasien, seorang perawat, Rini, hampir memberikan elektrolit konsentrat yang mengandung kalium klorida dengan konsentrasi lebih dari 1 mEq/ml, padahal seharusnya dia memberikan elektrolit konsentrat yang mengandung natrium klorida. Sebagai surveior puskesmas, apa tindakan yang akan Anda sarankan untuk mencegah kesalahan seperti ini?
a. Perawat Rini seharusnya tidak perlu memperhatikan konsentrasi elektrolit klorida saat memberikan obat kepada pasien.
b. Perawat Rini harus selalu memeriksa label obat dengan cermat sebelum memberikannya kepada pasien.
c. Perawat Rini harus segera memberikan elektrolit konsentrat yang benar tanpa memberitahu pasien tentang kesalahan yang hampir terjadi.
d. Elektrolit konsentrat seharusnya disimpan di tempat yang berbeda untuk menghindari kekeliruan.

25. Dalam menjalankan praktik kefarmasian di klinik, apoteker harus menerapkan standar pelayanan kefarmasian sehingga pelayanan yang diberikan optimal dan bermutu, mampu melindungi pasien dan masyarakat dari penggunaan obat yang tidak rasional dalam rangka keselamatan pasien (palient safety), serta menjamin kepastian hukum bagi tenaga kefarmasian. Klinik melaksanakan pengelolaan sediaan farmasi dan alat kesehatan serta pelayanan farmasi klinik sesuai standar pelayanan kefarmasian. Tersedia bukti penyimpanan dan pelaporan obat narkotika serta psikotropika sesuai dengan regulasi, merupakan isi dari EP ke berapa?
a. EP ke 8
b. EP ke 10 kadaluarsa
c.. EP ke 11 MESO
d. EP ke 9 high alert

26. Dalam pendukung pemberian asuhan terintegrasi maka PPA melibatkan pasien dan keluarga dalam proses asuhan pasien. Pasien dan keluarga mengetahui dan menyetujui asuhan dan pelayanan yang mereka terima di klinik. Persetujuan khusus untuk tindakan medik khusus dan resiko tinggi (informed consent). Pasien dan keluarga diberitahu oleh PPA informasi tentang apa saja?
a. Rencana asuhan, proses dan hasil yang pasti
b. Rencana asuhan, pembiayaan, proses dan hasil asuhan yang di dapatkan
c. Rencana asuhan, proses asuhan dan kemungkinan hasil asuhan yang diberikan
d. Rencana asuhan dan proses hanya pasien yang mengetahui

27. Dalam menjalankan praktik kefarmasian di klinik, apoteker harus menerapkan standar pelayanan kafarmasian sahingga pelayanan yang diberikan optimal dan bemutu, mampu melindungi pasien dan masyarakat dari penggunaan obat yang tidak rasional dalam rangka keselamatan pasien (patient safety), serta menjamin kepastian hukum bagi tenaga kefarmasian. Klinik melaksanakan pengelolaan sediaan farmasi dan alat kesehatan serta pelayanan farmasi klinik sesuai standar pelayarian kefarmasian. Standar akreditasi klinik Bab III sesuai dengan No. 1983 tahun 2022 standar 3.15. membahas tentang kefarmasian. EP berapa yang menyatakan tersedia abat emergency pada unit-unit dimana diperlukan dan dapat di akses?
a. EP ke 8 psikotropika
b. EP ke 6 rekonsiliasi
c. EP ke 7
d. EP ke 5 PIO

28. Klinik yang menyelenggarakan pelayanan rawat inap menyediakan sarana transportasi rujukan pasien (ambulance) yang memenuhi persyaratan sesuai keleriluan perundangan. Dalam hal klinik belum memiliki ambulans. dapat dipenuhi melalui kerja sama dengan fasilitas pelayanan kesehatan lain. Untuk sarana transportasi yang memenuhi syarat ada di EP?
a. EP ke 2 komunikasi
b. EP ke 1 SOP
c. EP ke 3 IC
d. EP ke 4

29. Pemberian terapi gizi sesuai dengan status gizi pasien dan konsiston dengan asuhan klinis, Kondisi kesehatan dan proses pemulihan pasien membutuhkan asupan makanan dan gizi yang memadai oleh karena itu makanan perlu disediakan secara regular, sesuai dengan rencana asuhan, umur. budaya. Pasien berperan serta dalam perencanaan dan seleksi makanan, Pasien dan Keluarga di beri edukasi tentang pembalasan diet. ini tercantum di standar berapa Elemen penilaian ke berapa?
a. Standar 8 EP ke 3
b. Standar 9 EP ke 3 distribusi
c. Standar 9 EP ke 7 X
d. Standar 9 EP ke 4

30. Ketika akan melakukan prosedur diagnostik di Puskesmas, seorang petugas pendaftaran mendapati dua pasien dengan nama yang sama dalam daftar pemeriksaan. Sebagai surveior puskesmas, apa langkah yang harus diambil untuk mengatasi masalah identifikasi pasien dalam situasi ini?
a. Salah satu pasien harus menunggu lebih lama untuk dilayani sehingga identitasnya bisa diverifikasi.
b. Identifikasi pasien bisa dilakukan dengan memeriksa nomor ruangan tempat pasien dirawat.
c. Petugas pendaftaran harus mencatat nomor induk kependudukan sebagai Identifikasi tambahan.
d. Identifikasi pasien tidak perlu dilakukan jika sudah ada nomor rekam medis.

31. Pelayanan Rujukan dilaksanakan apabila klinik tidak memiliki kompotensi penanganan yang sesuai dengan kebutuhan pasien. Pelayanan rujukan ini merupakan standar ke 11. ada berapa EP ?
a. 4 EP
b. 3 EP
C. 2 EP
d. 5 EP
32. Ketika hendak memberikan obat kepada seorang pasien, seorang perawat, Siti, hampir memberikan sitostatika dengan nama yang mirip dengan antibiotik yang seharusnya diberikan. Sebagai surveior puskesmas. apa langkah yang akan Anda rekomendasikan untuk mencegah kesalahan semacam ini?
a. Perawat Siti harus selalu memeriksa label obat dengan cermat sebelum memberikannya kepada pasien.
b. Sitostatika dan antibiotik seharusnya disimpan di tempat yang berbeda untuk menghindari kekeliruan.
c. Perawal Siti harus segera memberikan obat yang benar kepada pasien tanpa memberi tahu pasien tentang kesalahan yang hampir terjadi.
d. Perawat siti seharusnya tidak perlu memperhatikan nama obat saat memberikan obat kepada pasien, hanya harus berfokus pada zat aktifnya.

33. Saat sedang bertugas di unit gawat darurat Puskesmas AAA. perawat senior, Nita, menerima instruksi tertulis dari dokter tentang penyesuaian dosis obat untuk seorang pasien. Nita membaca instruksi tersebut dengan cermat dan mengonfirmasi kepada dokler melalui telepon untuk memastikan bahwa dia telah memahaminya dengan benar. Sebagai survelor puskesmas, bagaimana Anda mengevaluasi tindakan Nita dalam menerirna instruksi dan apa yang dapat Anda rekomendasikan untuk meningkatkan proses komunikasi?
a. Nita seharusnya mencatat instruksi tersebut dan memberikannya langsung kepada perawal junior tanpa konfirmasi lebih lanjut.
b. Tindakan Nita yang mengonfirmasi instruksi kepada dokler merupakan langkah yang tepat untuk memastikan pemahaman yang benar.
c. Nita seharusnya tidak perlu mengonfirmasi instruksi kepada dokter karena sudah membacanya dengan cermat.
d. Komunikasi tertulis lebih efektif daripada komunikasi verbal. sehingga Nita tidak perlu mengonfirmasi melalui telepon,

34. Pada saal survey di suatu puskesmas, seorang surveior mendapatkan dokumen bukti pelaksanaan kontrol analitik dalam kegiatan PMI. Kontrol analifik merupakan monitoring proses analitik melakukan uji ketelitian dan ketepatan dengan menggunakan bahan kontrol. Apa saja periode pada kontrol analitik?
a. Periode Pendahuluan. Periode Kontrol dan Periode pengambilan spesimen.
b. Periode Pendahuluan. Periode Kontrol dan Periode Penyimpanan spesimen.
c. Perlode Pendahuluan, Periode Kontrol dan Periode Evaluasi hasil uji ketelitian.
d. Periode Pendahuluan, Periode Kontrol dan Periode pencatatan data pasien hasil pemeriksaan
Kontrol pra-analitik : Persiapan specimen, Pengambilan dan penanganan specimen, Penyimpanan dan transportasi specimen, Identifikasi dan pencatatan pasien, Kalibrasi peralatan, Pemilihan metode pemeriksaan, Pemilihan larutan standar, kalibrator dan bahan control, Dokumentasi metode kerja, Kompetensi petugas pemeriksa.

Ditulis pada Tak Berkategori | Tinggalkan komentar

Soal Ukom TKPP Campuran

Soal-soal TKPP (27 Agustus 2024)
Ketika sedang berlangsung proses pemindahan pasien dari ruang gawat darurat ke unit rawat inap suatu puskesmas, petugas penerimaan pasien tidak menerima informasi yang jelas tentang kondisi pasien dan rencana pengobatan dari petugas gawat darurat. Sebagai surveior puskesmas, langkah apa yang akan Anda ambil untuk meningkatkan komunikasi dalam proses pemindahan pasien?
a. Pelatihan tentang teknik readback perlu diberikan kepada petugas gawat darurat untuk memastikan informasi yang diterima oleh petugas penerimaan pasien.
b. Petugas gawat darurat seharusnya hanya memberikan informasi dasar kepada petugas penerimaan pasien.
c. Komunikasi tidak efektif, sehingga proses pemindahan pasien sebaiknya dihentikan.
d. Petugas penerimaan pasien seharusnya tidak bertanya terlalu banyak detail kepada petugas gawat darurat.

Klinik pratama menyelenggarakan pelayanan kesehatan dasar sedangkan klinik utama menyelengggarakan pelayanan spesialistik. Pelaksanaan asuhan dan pelayanan dilakukan secara terintegrasi oleh semua Profesional Pemberi Asuhan (PPA). Pelaksanaan asuhan dan pelayanan dilakukan secara terintegrasi oleh semua Profesional Pemberi Asuhan (PPA). Berdasarkan hal tersebut maka apakah persyaratan SDM minimal untuk mendirikan Klinik Utama yang menyelenggarakan pelayanan medik spesialistik dan pelayanan medik spesialistik gigi dan mulut?
a. Klinik memiliki 1 dokter spesialis dan 1 dokter gigi spesialis
b. Klinik memilik 1 dokter dan 1 dokter gigi spesialis
c. Klinik memiliki 2 dokter atau 2 dokter layanan primer
d. Klinik memiliki 2 dokter spesialis

Pelayanan radiologi disediakan untuk memenuhi kebutuhan pasien. Pelayanan radiologi dikelola sesuai dengan kebijakan dan prosedur yang ditetapkan. Klinik yang memiliki pelayanan radiologi dipastikan memiliki manajemen keamanan radiasi. Persyaratan apa untuk klinik yang akan menyelenggarakan Pelayanan Radiologi Klinik sesuai dengan PMK Nomor 24 Tahun 2020?
a. Terdapat tenaga perawat terlatih
b. Peralatan dengan modalitas Radiasi Pengion dan non pengion di Fasilitas Pelayanan Kesehatan dalam kondisi andal
c. Terdapat pengelolaan limbah medis
d. Terdapat ruangan tanpa

Klinik melakukan penyelenggaran pelayanan rekam medis sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. Dalam hal terjadi kesalahan dalam melakukan pencatatan pada rekam medis dapat dilakukan pembetulan. Kapan sajakah penyelenggaraan pasien tercatat di dalam Rekam Medis?
a. Saat pasien masuk hingga selesai berobat
b. Saat pasien masuk, pulang, dirujuk dan meninggal
c. Pasien rawat jalan dan pasien rawat inap
d. Pasien homecare, rawat jalan dan pasien rawat inap

Pelayanan anestesi di klinik dilaksanakan sesuai standar dan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Anestesi apa yang dapat dilakukan di klinik utama?
a. Anestesi lokas dan anestesi sedasi intravena
b. Anestesi spinal dan anestesi regional
c. Anestesi regional dan general
d. Anestesi local dan general

Klinik memiliki proses penanganan keluhan, keluhan tersebut secara sistematis dan terdokumentasi sehingga dipastikan semua keluhan dan pengaduan akan ditindak lanjuti dan disampaikan kepada pasien. Apa yang menjadi dasar melakukan prioritas terhadap penanganan keluhan tersebut?
a. Prioritas berdasrakan ketersediaan sumber daya
b. Prioritas dari efek keselamatan pasien
c. Prioritas berdasarkan jenis pelayanan yang disediakan
d. Prioritas berdasarkan dampak terhadap citra klinik

Untuk kebutuhan rujukan Puskesmas diperlukan:
a. Daftar FKTRL berserta jenis pelayanan yang ada, nomor yang bisa dihubungi dan tidak diperlukan MoU dengan FKTRL tersebut
b. Daftar FKTRL, tidak diperlukan daftar jenis pelayanan yang ada karena sudah jelas di rujuk dari FKTP ke FKTRL, nomor yang bisa dihubungi dan MoU dengan FKTRL tersebut
c. Daftar FKTRL berserta jenis pelayanan yang ada, nomor yang bisa dihubungi dan MoU dengan FKTRL tersebut
d. Daftar FKTRL berserta jenis pelayanan yang ada, nomor yang bisa dihubungi tidak diperlukan karena sudah jelas alamat RS/FKTRL yang akan dituju dan MoU dengan FKTRL tersebut

Proses kajian pasien menentukan efektifitas asuhan yang akan dilakukan. Ketika pasien diterima di klinik untuk memperoleh pelayanan klinis perlu dilakukan kajian awal oleh tenaga medis, keperawatan/kebidanan dan tenaga pemberi asuhan lainnya. Pada standar 3.4 dokumen apa yang harus disiapkan oleh klinik untuk memenuhi standar 3.4?
a. Dokumen kajian pasien oleh PPA dalam penetapan diagnosis yang dituangkan ke dalam rekam medis
b. Dokumen skrining
c. Dokumen pendaftaran
d. Dokumen skrening awal

Pemulangan dan tindak lanjut pasien bertujuan untuk kelangsungan layanan dipandu oleh prosedur yang baku dan jelas. Pemulangan pasien dilakukan berdasarkan kriteria pulang yang ditetapkan oleh penanggung jawab klinik dan didokumentasikan pada resume pasien pulang. Apakah tujuan Discharge planning?
a. Meningkatkan akses dan mutu pelayanan Kesehatan secara berkesinambungan
b. Memberi informasi kepada petugas sesuai kebutuhan mereka baik secara tertulis maupun secara verbal
c. Memudahkan dan memberi kepastian peserta dalam memperoleh layanan di klinik
d. Mempersiapkan pasien dan keluarga secara fisik dan psikologis untuk pulang dan beradaptasi dengan perubahan lingkungan

Rekam medis adalah berkas yang berisikan catatan dan dokumen tentang identitas pasien, pemeriksaan, pengobatan, tindakan dan pelayanan lain yang telah diberikan kepada pasien. Rekam medis elektronik adalah rekam medis yang dibuat dan disimpan dalam bentuk elektronik. Penyelenggaraan rekam medis dilakukan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. Bagaimana pembuktian bahwa rekam medis diisi secara lengkap?
a. Rekam medis berisikan riwayat penyakit dan diagnose penyakit
b. Rekam medis berisikan laporan dokter
c. Rekam medis memuat informasi yang digunakan sebagai alat komunikasi antar PPA
d. Rekam medis menjelaskan riwayat penyakit seseorang

Saat sedang dilakukan survei, seorang pasien laki-laki berusia 63 tahun datang sendiri dalam kondisi baik-baik saja, tanpa menggunakan alat bantu apapun. Setelah melakukan proses pendaftaran dan kajian awal, pasien duduk menunggu di ruang tunggu. Vital sign pasien sbb: TD 165/100, denyut nadi 95x/menit dan suhu badan 36 derajat. Saat menunggu, pasien terlihat gelisah, keringat dingin dan tidak lama terjatuh ke bawah. Petugas security dan perawat bergegas menghampiri dan melakukan pertolongan pertama. Sesuai dengan kondisi di atas, petugas klinik harus melakukan hal-hal sesuai dengan SPO. Menurut sckrining visual rawat jalan maka di dalam Rekam Medisnya, maka warna apakah yang tepat untuk pasien tersebut?
a. Merah
b. Hijau
c. Kuning
d. Orange

Ditetapkan kode etik perilaku yang berlaku untuk seluruh pegawai yang bekerja di Puskesmas serta dilakukan evaluasi terhadap pelaksanaannya dan dilakukan tindak lanjutnya. Berapa kali dalam setahun minimal dilakukan evaluasi kode etik bagi seluruh pegawai?
a. Sekali dalam 6 Bulan (semester)
b. Sekali dalam 4 Bulan (caturwulan)
c. Sekali dalam 1 tahun (Tahunan)
d. Sekali dalam 3 Bulan ( triwulan )

Pada tanggal 20 Juli 2023 Klinik M menjalani survei akreditasi oleh LPA N. Ketua LPA N menugaskan Ibu A dan Bapak B. Ibu A adalah seorang surveior Tata Kelola Pelayanan dan Penunjang yang sekaligus merangkap sebagai Ketua Tim Surveior. Hal apakah yang tidak boleh dilakukan oleh Ibu A pada saat exit conference?
a. Memberikan semangat, agar Klinik M tetap melakukan continuous quality improvement (CQI)
b. Memberikan informasi tentang kelulusan akreditasi Klinik M
c. Mengucapkan selamat kepada Penanggung Jawab Klinik M, karena telah selesai menjalani survei akreditasi
d. Memberitahu Klinik M, agar menyusun Perencanaan Perbaikan Strategis (PPS) untuk menindaklanjuti setiap rekomendasi surveior

Klinik Utama X dilakukan survei pada tanggal 4 sd 5 Maret 2024, pada hari pertama surveior tiba di Klinik pada pukul 08.30 WIB, surveior langsung melakukan telusur secara bersamaan. Setelah melakukan telusur surveior meminta ishoma pada pukul 14.00 WIB, setelah itu melanjutkan survei hari pertama sampai pukul 20.00 WIB. Ternyata, istri surveior manajemen sebagai PJ Klinik Utama X tersebut, dan surveior manajemen pernah melakukan pembinaan di Klinik tersebut. Kode etik apa yang di langgar oleh surveior tersebut?
a. Bersikap ramah, santun dan terbuka
b. Bersikap tidak bersahabat
c. Bekerja sesuai pedoman dan kode etik yang ditetapkan
d. Memegang teguh rahasia yang berkaitan dengan tugasnyaSurveior E dan surveior F dari LPA G melaksanakan survei akreditasi suatu klinik di Kota H pada tanggal 5 dan 7 Agustus 2023. Pada

saat survei luring sudah berakhir, pihak klinik menawarkan ajakan berkunjung ke daerah wisata di Kota H tersebut. Apakah yang harus dilakukan para surveior tersebut?
a. Menolak tawaran tersebut, karena jika menerimanya bertentangan dengan kode etik surveior
b. Menerima tawaran tersebut, karena merasa tidak enak jika menolak
c. Menerima ajakan berkunjung ke daerah wisata tersebut, karena dianggap tidak mempengaruhi hasil penilaian survei yang sudah dilakukan
d. Karena surveior tidak pernah meminta hal tersebut, maka tetap menerima pemberian tersebut, walaupun dengan terpaksa

 

Setelah melakukan survei akreditasi klinik, para surveior membuat laporan hasil survei dan melaporkannya kepada Ketua LPA. Laporan hasil survei mencakup fakta dan analisis serta rekomendasi yang diberikan. Kode etik yang manakah yang dapat dikaitkan dengan pemberian rekomendasi?
a. Memberikan solusi/penyelesaian bila ditemukan ketidaksesuaian standar
b. Menawarkan diri untuk menjadi pembimbing
c. Bersikap ramah, santun, dan terbuka
d. Bersikap jujur dan tidak memihakSurveior E dan surveior F dari LPA G melaksanakan survei akreditasi di Klinik H pada tanggal 3 dan 5 Oktober 2023.

 

Pada saat survei luring sudah berakhir, pihak Klinik H memberikan cendera mata kepada surveior E dan surveior F. Apakah yang harus dilakukan para surveior tersebut?
a. Menolak pemberian tersebut, karena menganggapnya sebagai bentuk gratifikasi
b. Menerima pemberian tersebut, karena merasa tidak enak jika menolak
c. Karena surveior tidak pernah meminta cendera mata tersebut, maka tetap menerima pemberian tersebut
d. Menerima cendera mata tersebut, karena menganggap nilainya tidak mahal

Salah satu Klinik Utama di Kota Y sedang dilakukan survei luring, petugas PPI yang ada di Klinik tersebut bertanya kepada surveior TKSD, bagaimana cara membedakan antara sampah infeksius dan non infeksius. Lalu surveior TKSD menjawab sudah ada tertuang di Permenkes 27 Tahun 2011 terkait PPI. Hal apa yang sebaiknya dilakukan oleh surveior teknis tersebut?
a. Sadar akan kedudukan, hak dan kewajibannya sebagai surveior yang merupakan wakil dari penyelenggara akreditasi
b. Memegang teguh rahasia yang berkaitan dengan tugasnya
c. Menjaga kondisi kesehatan dan menghilangkan kebiasaan tidak sehat
d. Dapat memberikan Solusi atau penyelesaian bila ditemukan ketidaksesuaian standar

 

Saat surveior melakukan survei pada klinik pratama rawat inap, pada saat telusur dokumen, observasi dan wawancara ditemukan sebagai berikut, klinik menyelenggarakan pelayanan laboratorium, dengan penanggugjawab D3 analis, dalam kebijakan pelayanan laboratorium ditetapkannya jenis pelayanan dan nilai normalnya. Pengelolaan reagennya mulai dari pengadaan, penyimpanan dan pemusnahannya tidak ditetapkan dalam suatu SPO, Bila terdapat nilai kritis dilaporkan ke peminta pemeriksaan lebih dari 30 menit dari SPO yang telah ditetapkan. Rekomendasi apa yang diberikan pada standar 3.13 EP 2 bila penanggungjawab klinik tidak sesuai dengan peraturan yang berlaku?
a. Penanggungjawab laboratorium klinik dapat D3 analis
b. Penanggungjawab laboratorium klinik dapat perawat
c. Penanggungjawab laboratorium dapat pemilik klinik
d. Penanggungjawab laboratorium klinik pratama minimal dokter

Saat survei, dari hasil telusur regulasi dan dokumen pelaksanaan Program Manajemen Risiko (MR) terbukti lengkap, dan juga program MR sudah terintegrasi dengan perencanaan tingkat Puskesmas. Juga terkonfirmasi bahwa 7 orang diwawancarai yang terdiri dari PJ KMP, PJ UKM, PJ UKPP, PJ Mutu, PJ Manajemen Risiko, Koordinator PPI, dan PJ Keselamatan Pasien memahami tentang penyusunan register risiko dan profil risiko termasuk memahami strategi reduksi, mitigasi dan pemantauan pelaksanaan tata laksana dilakukan sesuai kategori risiko. Hasil observasi terhadap pelaksanaan penatalaksanaan resiko ditemukan sudah ada area Titik Kumpul, termasuk penyediaan mendukung keamanan dan fasilitas seperti penyediaan closed circuit television (CCTV), alarm, alat pemadam api ringan (APAR) sesuai kebutuhan berdasarkan standar dan sudah ditempatkan sesuai persyaratan/standar, sudah ada jalur evakuasi, rambu-rambu mengenai keselamatan dan tanda-tanda pintu darurat. Dari telusur dokumen FMEA dan wawancara dengan PJ Mutu dan PJ MR, terkonfirmasi bahwa Puskesmas telah melakukan ( Failure mode effect analysis/FMEA) terhadap risiko yang menjadi prioritas namun belum menindaklanjuti hasil FMEA tersebut. Berapa skor yang paling tepat Anda berikan kepada Puskesmas terhadap pemenuhan “ EP2 pada kriteria 5.2.2 ”?
a. 0
b. 10
c. Tidak dapat diterapkan
d. 5

Klinik Pratama Rawat Jalan A memiliki SPO Anestesi dan Bedah dengan lengkap dan detail. Selama ini Klinik tersebut tidak pernah melakukan pemantauan status fisiologis dan tidak tercatat di dalam rekam medis. Klinik mempunyai lembar pemantauan status fisiologis, hanya beberapa yang telah diisi dan setelah disandingkan dengan rekam medis ternyata tidak tercatat di rekam medis. Berapakah nilai yang tepat diberikan oleh surveior untuk standar 3.8 EP 3?
a. 10
b. TDD (Tidak Dapat Diterapkan)
c. 5
d. 0

Klinik Pratama Rawat Inap tidak mempunyai tenaga gizi yang berkompeten sehingga dalam menyelenggarakan pelayanan gizi, klinik tersebut membuat MoU dengan kantin milik salah seorang pegawai klinik. Karena tidak ada tenaga gizi, maka makanan yang disajikan kepada pasien dibuat sesuai anggaran yang ada dan menu yang ada di kantin tersebut. Dokter penanggung jawab tidak memberikan instruksi khusus kepada pasien maupun di rekam medis serta tidak ada perbedaan menu makanan antar pasien. Wawancara tidak dilakukan karena petugas kantin tidak ada serta saat itu tidak ada pasien rawat inap. Berapakah nilai yang tepat diberikan oleh surveior untuk standar 3.9 EP 4?( edukais pembatasan diet )
a. 10
b. TDD (Tidak Dapat Diterapkan)
c. 5
d. 0

 

Berdasarkan hasil telusur sistem yang integratif pada sebuah Puskesmas Rawat Inap saat Surveior melakukan survei diperoleh data dan fakta bahwa dari telusur 10 Rekam Medik (RM) pasien Rawat Inap, 8 RM diantaranya ada bukti tertulis dilakukan pelaporan pasien kepada dokter konsultan melalui telepon. Dari 8 pasien yang dilaporkan ada 4 RM yang diberi tanda SBAR. Dari wawancara 2 orang perawat 1 dokter terkonfirmasi bahwa kadang lupa memberikan tanda SBAR pada RM terhadap pasien yang dilaporkan melalui telepon. Apa rekomendasi yang paling tepat anda berikan kepada Puskesmas terhadap pemenuhan EP1 pada kriteria 5.3.2 tentang “Pelaksanaan Komunikasi efektif dengan teknik SBAR tersebut ”?
a. Laksanakan komunikasi efektif dengan teknik TBK pada saat serah terima pasien
b. Terapkan SBAR pada setiap kasus pasien yang dilaporkan melalui telepon
c. Terapkan TBK dan SBAR pada seiap kasus pasien yang dilaporkan melalui telepon
d. Terapkan TBK pada setiap kasus pasien yang dilaporkan melalui telepon

Saat penilaian Bab III standar 11 surveior mendapatkan dokumen kebijakan dan prosedur serta persyaratan rujukan. Saat wawancara keluarga pasien diperoleh jawaban alasan pasien di rujuk dan keluarga pasien tidak dimintai untuk menanda tangani persetujuan. Saat observasi lapangan, klinik tersedia mobil operasional yang berfungsi salah satunya untuk merujuk pasien hal ini diketahui setelah melakukan wawancara dengan Sopir mobil tersebut. Saat wawancara dengan petugas klinik tentang prosedur rujukan dan kepastian pasien akan mendapatkan pelayanan sesuai kebutuhan di fasyankes yang dirujuk petugas hanya dapat menjelaskan tentang prosedur namun tidak dapat menjamin bahwa pasien akan mendapatkan pelayanan sesuai kebutuhan karena klinik tidak memiliki jejaring rujukan. Berapa nilai yang akan diberikan pada Standar 3.11 EP 5?
a. 10
b. 5
c. 0
d. TDD (Tidak Dapat Diterapkan)

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Ditulis pada Tak Berkategori | Tinggalkan komentar

Soal Ukom Surveior TKPP Campuran

1. Bapak B adalah seorang surveior akreditasi Puskesmas dan Klinik yang juga adalah anggota Tim Pembina Cluster Binaan (TPCB) suatu kabupaten mendapatkan surat tugas sebagai Ketua Tim Surveior untuk melakukan survei akreditasi di suatu klinik. Klinik tersebut merupakan salah satu klinik dalam cluster binaannya. Apa yang harus dilakukan oleh Bapak B?
a. Memberitahukan adanya konflik kepentingan kepada Ketua LPA segera setelah menerima surat tugas
b. Tetap menjadi Ketua Tim Surveior dan meminta anggota tim surveior agar tidak memberi tahu LPA
c. Melaporkan kepada Ketua LPA agar tidak ditugaskan sebagai Ketua Tim Surveior, sehingga tidak terlalu menimbulkan conflict of interest saat melakukan survei di klinik tersebut
d. Bersikap seolah-olah tidak ada conflict of interest, dan menjalankan survei akreditasi seobjektif mungkin

2. Seorang surveior TKPP melakukan survei di Klinik Y, istri nya juga seorang surveior TKSD. Kebetulan mereka melakukan survei di Kabupaten yang sama namun Klinik yang berbeda dan diinapkan di hotel yang sama karena kebetulan di Kabupaten tersebut hanya ada satu hotel yang memadai. Surveior TKPP membawa dokumen survei Klinik Y ke hotel tempat menginap, dan mendiskusikan dokumen tersebut ke istrinya yang juga melakukan survei di Kabupaten setempat. Apa saran anda yang tepat untuk surveior teknis tersebut?
a. Menjaga penampilan dalam hal berpakaian pada saat pelaksanaan survei
b. Menjaga kondisi kesehatan dan menghilangkan kebiasaan tidak sehat
c. Menyalahkan tanpa dasar dan tak memberi Solusi
d. Memegang teguh rahasia yang berkaitan dengan tugasnya

3. Ibu C adalah Ketua Tim Surveior Akreditasi di Puskesmas H. Proses survei luring di Puskesmas H selesai lebih cepat daripada jadwal acara yang tertera dalam Petunjuk Teknis Survei Akreditasi. Apakah yang harus diputuskan oleh Ibu C?
a. Memanfaatkan waktu yang tersedia untuk melakukan telusur lebih mendalam dan teliti terhadap pemenuhan standar akreditasi di Puskesmas H.
b. Segera melaksanakan exit conference, karena ingin menikmati kuliner.
c. Mengakhiri proses survei luring, karena diminta oleh pihak Puskesmas H.
d. Mengakhiri proses survei luring, agar bisa segera membuat laporan hasil survei Puskesmas H.

4. Penugasan surveior dilakukan secara acak oleh SINAF. Suatu ketika seorang surveior pernah bekerja atau menjadi bagian dari fasilitas pelayanan kesehatan yang sudah disurvei mendapatkan surat di fasilitas kesehatan tersebut untuk melakukan survei. Apa yang sebaiknya surveior lakukan ketika menghadapi situasi tersebut?
a. Patuh terhadap ketentuan di Rumah Sakit, Puskesmas, Klinik, Labkes dan UTD
b. Sadar akan kedudukan, hak dan kewajibannya sebagai surveior yang merupakan wakil dari penyelenggara akreditasi
c. Bersikap ramah, santun dan terbuka
d. Menyampaikan kepada pihak LPA bahwa penah menjadi bagian dari fasyankes tersebut dan menyampaikan takut terjadi Conflict Of Interest jika melakukan survei di fasyankes

5. LPA Y menugaskan seorang surveior untuk melakukan pendampingan persiapan survei di Klinik X, pada saat pelaksanaan pendampingan, surveior tersebut menyalahkan semua dokumen yang disusun oleh Klinik dan menyampaikan bahwa kedepannya kalau melakukan pendampingan sebaiknya dengan surveior tersebut aja. Hal yang seharusnya tidak boleh dilakukan oleh surveior tersebut?
a. Bersikap tidak bersahabat
b. Menyalahkan tanpa dasar dan tak memberi Solusi
c. Sadar akan kedudukan, hak dan kewajibannya sebagai surveior yang merupakan wakil dari penyelenggara akreditasi
d. Mengikuti dan memahami perkembangan IPTEK, dalam bidang keahliannya terutama dalam bidang pelayanan kesehatan, peningkatan mutu, praktek klinis, manajemen dan instrumen akreditasi

6. Pada saat survei akreditasi Klinik C secara luring, PJ Klinik menyampaikan jika setiap hari pada jam 10 pagi dan jam 2 siang dilakukan peregangan selama 10 menit, namun surveior TKSD dan surveior TKPP menolak dengan alasan akan menghabiskan waktu survei. Hal apa yang seharusnya dilakukan oleh surveior tersebut?
a. Bekerja sesuai pedoman dan kode etik yang telah ditetapkan
b. Sadar akan kedudukan, hak dan kewajibannya sebagai surveior yang merupakan wakil dari penyelenggara akreditasi
c. Patuh terhadap ketentuan di Rumah Sakit, Puskesmas, Klinik, Labkes dan UTD
d. Memegang teguh rahasia yang berkaitan dengan tugasnya

7. Saat penilaian Bab III standar 12, surveior melakukan telusur dokumen, observasi dan wawancara terhadap pengelolaan rekam medis. Hasil telusur dokumen ditemukan sebagai berikut: klinik telah menetapkan kebijakan bahwa pengelolaan rekam medis mengunakan rekam medis elektronik, sesuai perundang-undangan. Rekam medis diisi oleh PPA namun tidak diisi secara lengkap. Penimpanan dan pengamanan terhadap rekam medis dilakukan secara berjenjang mulai dari admin sampai pada pelaksana diunit-unit dengan menggunakan password, yang dituangkan dalam SPO, Hasil wawancara petugas admin dapat menjelaskan prosedur penyimpanan dan pengamanan rekam medis. Berapa nilai yang diberikan terhadap ketersediaan SPO rekam medis sebagai acuan dalam mengisi rekam medis elektronik pada Standar 3.12 EP 3 (Ada tata cara penyimpanan, peminjaman dan pemusnahan rekam medis)

a. 10
b. 0
c. TDD (Tidak Dapat Diterapkan)
d. 5

8. Seorang tenaga gizi wajib membuat rencana asuhan gizi berdasarkan kajian kebutuhan gizi pada pasien sesuai dengan kondisi kesehatan dan kebutuhan pasien. Apa isi Formulir asuhan gizi pada dewasa? Soal 1 Jawaban
a. Kajian gizi, riwayat gizi, intervensi gizi, monitoring dan evaluasi
b. Kajian gizi, riwayat gizi, intervensi gizi, diagnosa gizi, monitoring dan evaluasi
c. Kajian gizi, riwayat gizi, diagnosa gizi, intervensi gizi, monitoring dan evaluasi
d. Kajian gizi, diagnosa gizi, intervensi gizi, monitoring dan evaluasi

9. Dalam memberikan pelayanan bedah, klinik menetapkan program mutu dan keselamatan pasien meliputi Kajian pra bedah, Penandaan lokasi operasi; dan Pelaksanaan surgical safety check list. Salah satu Upaya mencegah kesalahan dalam melakukan tindakan yang menggunakan di anestesi maka klinik harus mempunyai formular Surgical Safety Check List. Apa saja yang termasuk di dalam Surgical Safety Check List? Soal 2 Jawaban
a. Fase Log in, Fase Time out, Fase Log out
b. Fase Log in, Fase Time in, Fase Log out
c. Fase Sign in, Fase Time out, Fase Sign out
d. Fase Sign in, Fase Time in, Fase Sign Out

10. Rencana asuhan menjelaskan asuhan dan pengobatan/tindakan yang diberikan kepada seorang pasien. Rencana asuhan memuat satu paket tindakan yang dilakukan oleh pelaksana asuhan untuk mendukung diagnosis yang ditegakkan melalui pengkajian. Agar rencana asuhan berjalan dengan baik, dimanakah seharusnya pendokumentasi rencana asuhan? Soal 3 Jawaban
a. Di CPPT Paien
b. Di pendaftaran pasien
c. Di Rekam Medis pasien
d. Di bagian Farmasi pasien

11. Dalam Standar 3.2 tentang Pasien dan Keluarga Dalam Proses Asuhan disebutkan bahwa dalam pendukung pemberian asuhan terintegrasi maka PPA melibatkan pasien dan keluarga dalam proses asuhan pasien. Pasien dan keluarga diberitahu oleh PPA informasi tentang rencana asuhan, proses asuhan dan kemungkinan hasil asuhan yang diberikan. Dokumen apa yang harus dibuat oleh klinik untuk memenuhi Standar 3.2? Soal 4 Jawaban
a. Bukti pelaksanaan persetujuan tindakan kedokteran
b. Bukti Hasil Kajian awal
c. Bukti hasil skrening awal
d. Bukti identifikasi pasien

12. Pemulangan pasien dilakukan berdasarkan kriteria pulang yang ditetapkan oleh penanggung jawab klinik dan didokumentasikan. Dokumen apa yang harus dibuat oleh penanggung jawab saat pemulangan pasien? Soal 5 Jawaban
a. Ringkasan tindakan
b. Ringkasan pulang yang berisikan rencana tindaklanjut pengobatan
c. Rencana pengobatan
d. Ringkasan pengobatan

13. Klinik yang menyelenggarakan pelayanan laboratorium menetapkan jenis-jenis pelayanan dan pemeriksaan laboratorium yang tersedia, adanya nilai normal dan nilai kritis. Berapa lama pelaporan nilai kritis wajib dilaporkan Soal 6 Jawaban
a. Kurang dari 24 jam
b. Kurang dari 30 menit
c. Kurang dari 60 menit
d. Kurang dari 30 menit

14. Pelayanan laboratorium dikelola sesuai dengan kebijakan dan prosedur yang ditetapkan. Pelayanan laboratorium merupakan penunjang untuk penyelenggaraan pelayanan medik di Klinik dan hanya untuk kebutuhan pelayanan di Klinik. Jika pemeriksaan dilaksanakan oleh laboratorium di luar klinik. Dokumen apa yang harus dilengkapi? Soal 7 Jawaban
a. Sertifikat akreditasi
b. Rentang nilai kritis
c. Rentang nilai normal dan rentang nilai rujukan
d. Jenis-Jenis pelayanan laboratorium

15. Pada saat surveI akreditasi puskesmas, surveior menemukan bukti bahwa puskesmas telah melaksanakan pemantauan mutu internal (PMI) di laboratorium. Kegiatan PMI ini berupa kontrol pra -analitik, kontrol analitik dan kontrol paska-analitik. Apa saja kegiatan yang dilakukan pada tahap kontrol pra-analitik? Soal 8 Jawaban
a. Persiapan spesimen, Pengambilan dan penanganan spesimen, Penyimpanan dan transportasi spesimen, Evaluasi hasil uji ketelitian.
b. Persiapan spesimen, Pengambilan dan penanganan spesimen, Penyimpanan dan transportasi spesimen, Periode kontrol.
c. Persiapan spesimen, Pengambilan dan penanganan spesimen, Penyimpanan dan transportasi spesimen, Tentukan nilai dasar yg merupakan nilai rujukan.
d. Persiapan spesimen, Pengambilan dan penanganan spesimen, Penyimpanan dan transportasi spesimen, Identifikasi dan pencatatan pasien.

16. Puskesmas merencanakan dan melaksanakan manajemen keselamatan dan keamanan fasilitas. Harus dilakukan pemantauan terhadap pekerjaan konstruksi terkait keamanan dan pencegahan penyebaran infeksi. Metode apa yang digunakan oleh puskesmas terkait keamanan pekerjaan saat berlangsung renovasi di ruang pelayanan? Soal 10 Jawaban
a. RCA
b. ICRA Program
c. HVA
d. ICRA Konstruksi

17. Klinik menetapkan regulasi pelayanan pasien risiko tinggi dan penyediaan pelayanan risiko tinggi berdasarkan Panduan Praktik Klinis dan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. Klinik menetapkan regulasi tentang pasien risiko tinggi yang mampu dilayani. Saat telusur Standar 3.7 EP 2 maka dokumen bukti apa yang diminta oleh surveior? Soal 11 Jawaban
a. SK pelayanan pasien risiko tinggi di klinik dan SK pelayanan risiko tinggi di klinik, dokumen bukti pelaksanaan pemberian pelayanan pada pasien risiko tinggi dan pelayanan risiko tinggi

b. SPO pelaksanaan pemberian pelayanan pada pasien risiko tinggi, SPO pelayanan risiko tinggi, dokumen bukti pelaksanaan pemberian pelayanan pada pasien risiko tinggi dan pelayanan risiko tinggi
c. SK pelayanan pasien risiko tinggi, SK pelayanan risiko tinggi, dokumen bukti pelaksanaan pemberian pelayanan pada pasien risiko tinggi dan pelayanan risiko tinggi
d. SPO pelaksanaan pemberian pelayanan pada pasien risiko tinggi, dokumen bukti pelaksanaan pemberian pelayanan pada pasien risiko tinggi dan pelayanan risiko tinggi

18. Laboratorium di dalam klinik tersebut wajib melakukan Pemantapan Mutu Internal (PMI) dalam setiap siklus pemeriksaan laboratorium dan mengikuti program Pemantapan Mutu Eksternal (PME) secara periodik yang diselenggarakan oleh institusi yang ditetapkan oleh pemerintah. Dalam melakukan observasi terhadap pelaksanaan PMI, apa yang dapat dilihat oleh surveior terhadap pelaksanaan PMI? Soal 12 Jawaban
a. Angka nilai normal
b. Grafik QC setiap parameter pemeriksaan
c. Daftar nilai kritis
d. Catatan hasil pemeriksaan

19. Klinik rawat jalan dapat menyelenggarakan pelayanan laboratorium. Pelayanan laboratorium dikelola sesuai dengan kebijakan dan prosedur yang ditetapkan. Hal apa yang perlu diketahui oleh surveior tentang penilaian pelayanan laboratorium? Soal 13 Jawaban
a. Penilaian TDD pada Elemen Penilaian 1 yang menyelenggarakan pemeriksaan laboratorium secara POCT
b. Penilaian 0 bila klinik tidak menyelenggaran pelayanan laboratorium pada Elemen Penilaian 1
c. Penilaian 0 – 10 pada elemen peneliaan 1 bila klinik tidak menyelenggarakan pelayanan laboratorium
d. Penilaian TDD pada Elemen Penilaian 1 bila klinik tidak melaksanakan penyelenggaraan laboratorium

20. Klinik pratama menyelenggarakan pelayanan kesehatan dasar sedangkan klinik utama menyelengggarakan pelayanan spesialistik. Pelaksanaan asuhan dan pelayanan dilakukan secara terintegrasi oleh semua Profesional Pemberi Asuhan (PPA). Pelaksanaan asuhan dan pelayanan dilakukan secara terintegrasi oleh semua Profesional Pemberi Asuhan (PPA). Apa Tujuan utama rencana asuhan yang dibuat oleh PPA? Soal 14 Jawaban
a. Memperoleh hasil klinis yang optimal
b. Memperoleh informasi yang lengkap
c. Memperoleh pengobatan yang tepat
d. Memperoleh data penyakit

21. Proses kajian pasien menentukan efektifitas asuhan yang akan dilakukan. Ketika pasien diterima di klinik untuk memperoleh pelayanan klinis perlu dilakukan kajian awal oleh tenaga medis, keperawatan/kebidanan dan tenaga pemberi asuhan lainnya. Setelah kajian awal, dilanjutkan dengan kajian ulang, apa saja yang perlu di lakukan dalam proses kajian ulang? Soal 15 Jawaban
a. Kajian ulang berisikan catatan perkembangan pasien
b. Kajian ulang di lakukan secara berkala tiap 3 bulan
c. Kajian ulang di tulis di rekam medis bukan di CPPT
d. Kajian ulang berisikan catatan pengobatan dan pembiayaan

 

Ditulis pada Tak Berkategori | Tinggalkan komentar

Soal Ukom dan Jawaban TKPP Knowledge

Seorang Pasien tidak menyetujul Rencana Asuhan yang diberikan kepadanya, namun tetap menandatangani persetujuan tindak medis yang disodorkan oleh Petugas.
Menurut anda, apa yang seharusya dilakukan olen petugas?

a. Memberi penjelasan lebih lengkap kepada pasien sebelum meminta tanda tangan pasien

b. Memberi penjelasan dengan bahasa yang dapat dimengerti kepada pasien sebelum meminta tanda-tangan pasien

c. Memandu pasien untuk menandatangani persetujuan dengan memberitahukan saja risiko apa bila pasien tidak memberikan persetujuannya

d. Memberi penjelasan lengkap dengan bahasa yang dapat dimengerti kepada pasien sebelum meminta tanda-tangan pasien

 

Pelayanan kefarmasian dikelola sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. Pelayanan Kefarmasian di Klinik diselenggarakan oleh ruang/ instalasi farmasi. Pelayanan Kefarmasian di Klinik terdiri dari pengelolaan sediaan farmasi, alat kesehatan dan BMHP, serta pelayanan farmasi klinik. Pengkajian resep dilakukan oleh tenaga kefarmasian, hal-hal apa yang berhubungan pengkajian resep?

a. Pengkajian jenis dan jumlah obat

b. Pengkajian efek samping obat

c. Pengkajian peresepan obat

d. pengkajian administratif, farmasetik dan klinis

 

Pada telusur rekam medis pasien anak sakit dengan gangguan gizi di klinik D, tidak ditemukan dokumentasi pengkajian pasien oleh petugas gizi dan rencana asuhan gizi diisi oleh dokter di ruang pelayanan kesehatan anak. Kemudian dijelaskan oleh petugas klinik bahwa pengkajian pasien gizi ditulis di register Petugas Gizi dan rekomendasi asuhan gizi diberikan secara terpisah dari rekam medis. Apa rekomendasi yang perlu diberikan oleh Surveior?

a. Pendokumentasian yang sudah ada dapat diteruskan dengan melakukan organisasi dokumen menurut tanggal kunjungan pasien

b. Pendokumentasian yang sudah ada dapat diteruskan dengan melakukan organisasi dokumen menurut nama pasien

c. Kajian dan rencana asuhan didokumentasikan terintegrasi di dalam rekam medis agar memenuhi standar akreditasi

d. Kajian dan rencana asuhan didokumentasikan terintegrasi di dalam rekam medis agar kolaborasi antar PPA dapat ferdokumentasi dan dapat dievaluasi

 

Klinik menetapkan regulasi pelayanan pasien risiko tinggi dan penyediaan pelayanan risiko tinggi berdasarkan Panduan Praktik Klinis dan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. Klinik menetapkan regulasi tentang pasien risiko tinggi yang mampu dilayani. Siapakah yang termasuk kategori pasien risiko tinggi?

  • a. Pasien dengan hipertensi
  • b. Pasien depresi berat
  • c. Pasien dengan disabilitas verbal
  • d. Pasien beresiko tindak kekerasan

 

Pada saat anda telusur ke IGD, Anda melihat ada rombongan pasien kecelakaan masuk ke IGD dikarenakan mobil bak penuh penumpang terguling dan terlibat kecelakaan lal lintas. Apakah yang dapat dilihat oleh survelor pada saat kejadian tersebut?

a. proses stabilisasi pasien sebelum dirujuk dapat diabaikan mengingat kebutuhan segera pasien dirujuk dikarenakan jarak ke Rs sangat jauh

b. triase pasien d Bengan memprioritaskan pasien meninggal

c. hak pasien atas privacy pasien, manjemen pelayanan kedaruratan

d. proses transportasi rujukan dimana pasien gawat darurat tidak diperlukan ambulans yang siap untuk memenuhi kebutuhan pasien selama proses transportasi, yang penting fetap dilakukan monitoring selama proses rujukan

 

Rencana asuhan menjelaskan asuhan dan pengobatan/tindakan yang diberikan kepada seorang pasien. Rencana asuhan memuat satu paket tindakan yang dilakukan oleh pelaksana asuhan untuk mendukung diagnosis yang ditegakkan melali pengkajian. Agar rencana asuhan berjalan dengan baik, dimanakah seharusnya pendokumentasi rencana asuhan?

a. Di CPPT Paien

b. Di pendaftaran pasien

c. Di Rekam Medis pasien

d. Di bagian Farmasi pasien

 

Manajemen kedaruratan dan bencana adalah tanggap terhadap wabah, bencana dan keadaan kegawatdaruratan akibat bencana. Manajemen kedaruratan dan bencana direncanakan dan efektif. Manajemen kedaruratan dan bencana perlu disusun dalam upaya menanggapi kejadian bencana, baik internal maupun eksternal.

Metode apa yang digunkan untuk mengidentifikasi jenis, kemungkinan, dan akibat dari bencana yang mungkin terjadie

a. HVA

b. ICRA

C. FMEA

d. RCA

 

Proses kajian awal dilaksanakan oleh profesional pemberi asuhan meliputi:

a. Fisis/neurologis/mental, psikososiospiritual, ekonomi, riwayat kesehatan, riwayat alergi, asesmen nyeri, asesmen risiko jatuh, asesmen fungsional (gangguan fungsi tubuh), asesmen risiko gizi, kebutuhan edukasi, dan rencana pemulangan.

b. Hanya dilakukan oleh dilakukan oleh tenaga medis, keperawatan/kebidanan

c. Proses skrining

d. Skrining gizi dilakukan oleh ahli gizi di rawat jalan dan IGD

 

Seorang tenaga gizi wajib membuat rencana asuhan & kebutuhan gizi pada pasien sesuai dengan kondisi kesehatan dan kebutuhan pasien.

Asuhan gizi harus dievaluasi secara berkala oleh tenaga gizi. Keberhasilan proses asuhan gizi sangat ditentukan oleh efektivitas intervensi gizi melalui edukasi dan konseling gizi yang efektif, pemberian dietetik yang sesuai untuk pasien dan kolaborasi dengan profesi lain. Apa tujuan melakukan evaluasi gizi kepada pasien?

a. Menentukan kesesuaian jadwal dan distribusi makan kepada pasien dalam sehari

b. Melakukan efisiensi pelayanan gizi agar menekan pengeluaran biaya operasional klinik

c. Memastikan identifikasi pasien dalam pemberian asuhan gizi

d. Mengidentifikasi kekurangan atau kelebihan gizi terhadap pasien.

 

Klinik yang menyelenggarakan pelayanan laboratorium menetapkan jenis-jenis pelayanan dan pemeriksaan laboratorium yang tersedia, adanya nilai normal dan nilai kritis. Berapa lama pelaporan nilai kritis wajib dilaporkan

a. Kurang dari 60 menit

b. Kurang dari 30 menit

c. Kurang dari 30 menit

d. Kurang dari 24 jam

 

Pelimpahan wewenang untuk melakukan tindakan kedokteran atau kedokteran gigi terntentu kepada perawat, bidan atau tenga kesehatan hanya dapat dilakukan bila:

a. Boleh dilakukan dengan lisan, tidak termasuk dalam kemamampuan dan ketrampilan yang dimiliki penerima limpahan

b. Difetapkan dan seterusnya dilakukan

c. Tindakan yang didelegasikan termasuk pengambilan keputusan klinis

d. Hanya pada kondisi dokter tidak berada di tempat dan atau karena keterbatasan ketersediaan tenaga medis

 

Ketika sedang meresepkan obat untuk seorang pasien, seorang dokter, Ani, hampir mengira bahwa dia meresepkan obat antihipertensi, namun fernyata dia hampir meresepkan obat pennang dengan nama yang mirip. Sebagal surveior puskesmas, apa langkah yang akan Anda rekomendasikan untuk menghindari kesalahan seperti

• a. Kesalahan semacam ini tidak dapat dihindari karena nama obat yang mirip seringkali ditemui.

b. Nama obat harus dicetak dalam huruf yang lebih besar dan jelas pada resep untuk menghindari kekeliruan.

c. Dokter Ani seharusya tidak memperhatikan nama obat saat meresepkan, hanya harus berfokus pada zat aktifnya.

d. Dokter Ani harus meminta bantuan dari farmasis untuk memeriksa resep sebelum memberikannya kepada pasien.

 

Soal 1

Saat sedang bertugas di unit gawat darurat Puskesmas AAA, perawat senior, Nita, menerima instruksi tertulis dari dokter tentang penyesuaian dosis obat untuk seorang pasien. Nita membaca instruksi tersebut dengan cermat dan mengonfirmasi kepada dokter melalui telepon untuk memastikan bahwa dia telah memahaminya dengan benar. Sebagai surveior puskesmas, bagaimana Anda mengevaluasi tindakan Nita dalam menerima instruksi dan apa yang dapat Anda rekomendasikan untuk meningkatkan proses komunikasi?

  1. Komunikasi tertulis lebih efektif daripada komunikasi verbal, sehingga Nita tidak perlu mengonfirmasi melalui telepon.
  2. Nita seharusnya mencatat instruksi tersebut dan memberikannya langsung kepada perawat junior tanpa konfirmasi lebih lanjut.
  3. Nita seharusnya tidak perlu mengonfirmasi instruksi kepada dokter karena sudah membacanya dengan cermat.
  4. Tindakan Nita yang mengonfirmasi instruksi kepada dokter merupakan langkah yang tepat untuk memastikan pemahaman yang benar.

Soal 2

Saat melakukan pemeriksaan rutin di unit farmasi puskesmas, seorang farmasis, Rina, menemukan dua jenis obat dengan kemasan yang sangat mirip: satu adalah obat antihipertensi dan yang lain adalah obat penenang. Kemasan keduanya memiliki warna dan desain label yang hampir identik. Sebagai surveior puskesmas, bagaimana Anda menilai situasi ini dan apa yang dapat Anda rekomendasikan untuk mencegah kesalahan penggunaan obat?

  1. Rina harus segera melaporkan temuannya kepada manajemen untuk mengubah kemasan obat yang mirip.
  2. Komunikasi tertulis lebih efektif daripada komunikasi lisan dalam situasi ini.
  3. Rina seharusnya tidak mempermasalahkan kemasan obat jika zat aktifnya berbeda.
  4. Peringatan verbal kepada staf farmasi sudah cukup untuk

mencegah kesalahan penggunaan obat.

Soal 3

Triase dalam pelayanan gawat darurat di Puskesmas dilakukan berdasarkan prinsip sebagai berikut:

  1. ancaman jiwa yang dapat mematikan dalam hitungan detik, dapat meninggal dalam hitungan menit, trauma ringan dan sudah meninggal
  2. ancaman jiwa yang dapat mematikan dalam hitungan menit, dapat meninggal dalam hitungan jam, trauma ringan dan sudah meninggal
  3. ancaman jiwa yang dapat mematikan dalam hitungan menit, dapat meninggal dalam hitungan jam, trauma berat dan sudah meninggal
  4. ancaman jiwa yang dapat mematikan dalam hitungan jam, dapat meninggal dalam hitungan menit, trauma ringan dan sudah meninggal

Soal 4

Pelayanan bedah diberikan sesuai dengan perencanaan berdasarkan hasil kajian dan dicatat dalam rekam medis pasien. Pelayanan Bedah apa saja yang dapat dilakukan pada klinik pratama?

  1. Bedah Mayor dengan anestesi spinal
  2. Bedah Minor tanpa anestesi umum dan atau anestesi spinal
  3. Bedah Minor
  4. Bedah Minor dan Mayor

Soal 5

Saat sedang dilakukan survei, seorang pasien laki-laki berusia 63 tahun datang sendiri dalam kondisi baik-baik saja, tanpa menggunakan alat bantu apapun. Setelah melakukan proses pendaftaran dan kajian awal, pasien duduk menunggu di ruang tunggu. Vital sign pasien sbb: TD 165/100, denyut nadi 95x/menit dan suhu badan 36 derajat. Saat menunggu, pasien terlihat gelisah, keringat dingin dan tidak lama terjatuh ke bawah. Petugas security dan perawat bergegas menghampiri dan melakukan pertolongan pertama. Sesuai dengan kondisi di atas, petugas klinik harus melakukan hal-hal sesuai dengan SPO. Menurut sckrining visual rawat jalan maka di dalam Rekam Medisnya, maka warna apakah yang tepat untuk pasien tersebut?

  1. Merah
  2. Kuning
  3. Hijau
  4. Orange

Soal 6

Proses kajian pasien menentukan efektifitas asuhan yang akan dilakukan. Ketika pasien diterima di klinik untuk memperoleh pelayanan klinis perlu dilakukan kajian awal oleh tenaga medis, keperawatan/kebidanan dan tenaga pemberi asuhan lainnya. Setelah proses kajian awal, berlanjut ke kajiaan ulang dan tercatat di form. Apa nama form tersebut?

  1. Catatan perkembangan pasien terintegrasi ( CPPT)
  2. Catatan perkembangan pasien terarah (CPPT)
  3. Catatan perkembangan pasien terpadu (CPPT)
  4. Catatan perkembangan pasien terlaksana (CPPT)

Soal 7

Saat telusur rekam medik pasien yang pernah dilakukan rujukan ke FKTRL, berikut ini adalah dokumen yang paling tepat terkait dengan proses rujukan pasien ke FKTRKL:

  1. Bukti serah terima pasien yang dilengkapi dengan SBAR, stempel FKTRL serta nama petugas yang menerima rujukan
  2. Bukti komunikasi efektif (SBAR dan TBAK) saat hand over pergantian shift
  3. Bukti adanya komunikasi dan edukasi kepada pasien tentang hak pasien dan keluarga terhadap privacy pasien
  4. Surat Rujukan dan form monitoring selama proses Tindakan

Soal 8

Penjelasan tentang tindakan kedokteran minimal mencakup

  1. tujuan dan prospek keberhasilan; tatacara tindak medis yang akan dilakukan; risiko dan komplikasi yang mungkin terjadi; alternative tindakan medis lain yang tersedia dan risiko-risikonya; prognosis penyakit bila tindakan dilakukan; dan diagnosis.
  2. tujuan dan prospek keberhasilan; tatacara tindak medis yang akan dilakukan; risiko dan komplikasi yang mungkin terjadi; alternative tindakan medis lain yang tersedia dan risiko-risikonya; dan diagnosis.
  3. tujuan dan prospek keberhasilan; risiko dan komplikasi yang mungkin terjadi; alternative tindakan medis lain yang tersedia dan risiko-risikonya; prognosis penyakit bila tindakan dilakukan; dan diagnosis.
  4. tujuan dan prospek keberhasilan; tatacara tindak medis yang akan dilakukan; alternative tindakan medis lain yang tersedia dan risiko-risikonya; prognosis penyakit bila tindakan dilakukan; dan diagnosis.

Soal 9

Pelayanan anestesi di klinik dilaksanakan sesuai standar dan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Anestesi apa yang dapat dilakukan di klinik utama?

  1. Anestesi lokal dan general
  2. Anestesi spinal dan anestesi regional
  3. Anestesi regional dan general
  4. Anestesi lokal dan anestesi sedasi intravena

Soal 10

Dalam memberikan pelayanan anestesi, klinik menetapkan program mutu dan keselamatan pasien. Pelayanan bedah diberikan sesuai dengan perencanaan berdasarkan hasil kajian dan dicatat dalam rekam medis pasien. Beberapa hal harus tercatat dalam rekam medis. Sesuai dengan SPO anestesi dan bedah, apa saja yang wajib dicatat dalam rekam medis?

  1. Jenis, nama obat, dan teknik anestesi yang digunakan
  2. Jenis, dosis dan teknik anestesi yang digunakan
  3. Jenis, nama obat, dosis dan teknik anestesi yang digunakan
  4. Jenis, dosis dan teknik anestesi yang digunakan serta pemantauan status fisiologis pasien

Soal 11

Klinik menyediakan pelayanan kesehatan promotif, preventif, kuratif, dan rehabilitatif. Penyelenggaraan pelayanan promotif dan preventif di klinik sesuai dengan kebutuhan pasien dan masyarakat serta mendukung program prioritas nasional maka dilakukan pemantauan secara berkesinambungan. Program-Program Prioritas Nasional Apa yang harus disampaikan pada pasien sebagai bentuk kegiatan preventif dan promotif?

  1. PTM, P2M
  2. Penyakit degenerative
  3. HIV, TB, Stanting, AKI, AKB, dan penyakit katastropik
  4. Penyakit-penyakit tropis

Soal 12

Laboratorium di dalam klinik tersebut wajib melakukan Pemantapan Mutu Internal (PMI) dalam setiap siklus pemeriksaan laboratorium dan mengikuti program Pemantapan Mutu Eksternal (PME) secara periodik yang diselenggarakan oleh institusi yang ditetapkan oleh pemerintah. Dalam melakukan observasi terhadap pelaksanaan PMI, apa yang dapat dilihat oleh surveior terhadap pelaksanaan PMI

  1. Catatan hasil pemeriksaan
  2. Angka nilai normal
  3. Grafik QC setiap parameter pemeriksaan
  4. Daftar nilai kritis

Soal 13

Pada saat survei daring pada sebuah Klinik Utama yang memiliki pelayanan radiodiagnostik, ternyata kebijakan pelayanan radiodiagnostik sudah disusun, yang meliputi surat keputusan tentang jenis pelayanan yang disediakan, yaitu pelayanan radiodiagnostik dengan menggunakan mobile x-ray, dan ultrasonografi, tetapi belum dilengkapi dengan pedoman pelayanan. Prosedur-prosedur belum disusun lengkap. Penanggung jawab klinik, seorang dokter spesialis obgyn menyatakan akan segera melengkapi prosedur-prosedur yang dibutuhkan sebelum pelaksanaan site-visite. Menurut Pasal 7 ayat 1 PMK No 24/2020, klinik tersebut merupakan klinik yang menyediakan pelayanan radiologi klinik pratama. Apa saja modalitas yang disediakan yang termasuk pelayanan radiologi klinik pratama?

  1. Mobile x-ray dan Panoramix
  2. Mobile x-ray dan USG
  3. Mobile x-ray, dental x-ray, dan USG
  4. Ultrasonografi

Soal 14

Ditetapkan kode etik perilaku yang berlaku untuk seluruh pegawai yang bekerja di Puskesmas serta dilakukan evaluasi terhadap pelaksanaannya dan dilakukan tindak lanjutnya. Berapa kali dalam setahun minimal dilakukan evaluasi kode etik bagi seluruh pegawai?

 

  1. Sekali dalam 3 Bulan (triwulan)
  2. Sekali dalam 4 Bulan (caturwulan)
  3. Sekali dalam 6 Bulan (semester)
  4. Sekali dalam 1 tahun (Tahunan)

Soal 15

Dalam hal untuk memenuhi kebutuhan pasien akan pelayanan yang lebih baik, maka klinik dapat melakukan rujukan pasien, tujuan rujukan pasien untuk memberikan pelayanan yang lebih baik dikarenakan keterbatasan kemampuan klinik dalam pelayanan. Untuk memenuhi hak pasien untuk mendapatkan informasi dan menyetujui dilakukannya rujukan, telusur dokumen apa yang harus dilakukan oleh survelor?

  1. Adanya informed consent dan wawancara tentang daftar jejaring rujukan
  2. Adanya persetujuan untuk dilakukan rujukan berdasarkan kebutuhan pasien
  3. Adanya general consent dan wawancara tentang daftar jejaring rujukan
  4. Adanya general consent dan informasi nama fasyankes rujukan

SKILL DAN KNOWLEDGE

 

  1. Surveior menuliskan rekomendasi berdasarkan atas fakta analisis yang ditemukan pada sebuah Klinik Utama yang memberikan pelayanan laboratorium sebagai berikut: a) Siapkan pencatatan dan pelaporan nilai kritis, b) Buatkan buku/formulir pelaporannya secara lengkap, c) Segera tindaklanjuti pelaporannya, d) Tingkatkan pemahaman petugas laboratorium terkait nilai kritis. Apakah fakta dan analisis yang ditemukan untuk Standar 13 EP 6 jika mengacu pada rekomendasi yang diberikan oleh surveior tersebut?

a.Penetapan nilai Kritis belum tersedia, SPO Pelaporan pencatatan dan tindak lanjut hasil lab kritis belum tersedia. D: Dokumen bukti pencatatan dan tindak lanjut belum tersedia, Pelaporannya belum ada, W: 2 Petugas paham menjelaskan tentang prosedur pelaporan lab kritis yang harusnya dilakukan

b.Penetapan nilai Kritis tersedia, SPO Pelaporan pencatatan dan tindak lanjut hasil lab kritis tersedia. D: Dokumen bukti pencatatan dan tindak lanjut belum tersedia, Pelaporannya belum ada, W: 2 Petugas kurang paham menjelaskan tentang prosedur pelaporan lab kritis yang harusnya dilakukan

c.Penetapan nilai Kritis belum tersedia, SPO Pelaporan pencatatan dan tindak lanjut hasil lab kritis belum tersedia. D: Dokumen bukti pencatatan dan tindak lanjut belum tersedia, Pelaporannya belum ada, W: 2 Petugas kurang paham menjelaskan tentang prosedur pelaporan lab kritis yang harusnya dilakukan

d.Penetapan nilai Kritis tersedia, SPO Pelaporan pencatatan dan tindak lanjut hasil lab kritis tersedia. D: Dokumen bukti pencatatan dan tindak lanjut tersedia, Pelaporannya ada, W: 2 Petugas kurang paham menjelaskan tentang prosedur pelaporan lab kritis yang harusnya dilakukan

  1. Saat sedang dilakukan survei, seorang pasien laki-laki berusia 63 tahun datang sendiri dalam kondisi baik-baik saja, tanpa menggunakan alat bantu apapun. Setelah melakukan proses pendaftaran dan kajian awal, pasien duduk menunggu di ruang tunggu. Vital sign pasien sbb: TD 165/100, denyut nadi 95x/menit dan suhu badan 36 derajat. Saat menunggu, pasien terlihat gelisah, keringat dingin dan tidak lama terjatuh ke bawah. Petugas security dan perawat klinik bergegas menghampiri dan melakukan pertolongan pertama. Dalam kejadian tersebut terlihat bahwa petugas mengabaikan SPO. Surveior yang melihat kejadian tersebut, melakukan telusur dokumen dan melihat dokumen terkait. Apa saja dokumen SPO yang dilanggar oleh petugas?
  2. SPO Skrining dan SPO Pelayanan Pasien Risiko Tinggi
  3. SPO Skrining
  4. SPO Skrining dan SPO Pendaftaran
  5. SPO Skrining dan SPO Pelayanan Risiko Tinggi

 

  1. Ketika Anda survei di sebuah Puskesmas, sudah ada dokumen bukti pelaksanaan identifikasi risiko terjadinya bencana internal dan eksternal sesuai dengan letak geografis Puskesmas dan akibatnya terhadap pelayanan. Dari wawancara dengan PJ Manajemen Risiko terkonfirmasi bahwa telah dilakukan manajemen bencana yang didukung dengan dokumen bukti pelaksanaan. Sudah dilakukan simulasi Manajemen Bencana namun belum pernah dilakukan evaluasi dan perbaikan terhadap pelaksanaan manajemen bencana. Berapa skor yang paling tepat Anda berikan kepada Puskesmas terhadap pemenuhan EP3 pada kriteria 1.4.5 ”?

Noted : 1.4.4 : manajemen bencana EP 3 : Dilakukan simulasi dan evaluasi tahunan terhadap manajemen kedaruratan dan bencana yang telah disusun, dan dilanjutkan dengan debriefing setiap selesai simulasi. (D, W).

1.4.5 : manajemen kebakaran EP 3 : Dilakukan simulasi dan evaluasi tahunan terhadap manajemen pengamanan kebakaran (D, W, S).

a.10

b.0

c.Tidak dapat diterapkan

d.5

  1. Ketika survei pada sebuah Puskesmas, dari hasil telusur regulasi dan wawancara dengan Kepala Puskesmas terkonfirmasi bahwa program manajemen risiko (MR) telah disusun dan ditetapkan oleh Kepala Puskesmas. Dari telusur Dokumen dan wawancara dengan PJ Mutu dan PJ MR yang terfokus pada implementasi MR, terkonfirmasi ada bukti sudah dilakukan identifikasi, analisis dan evaluasi risiko namun belum dibuat dalam bentuk daftar risiko dan juga belum dibuat profil risiko Berapa skor yang paling tepat Anda berikan kepada Puskesmas terhadap pemenuhan “ EP4 pada kriteria 5.2.1 ” ?

EP4 pada kriteria 5.2.1  Disusun profil risiko yang merupakan risiko prioritas berdasar evaluasi terhadap hasil identifikasi dan analisis risiko yang ada pada daftar risiko yang memerlukan penanganan lebih lanjut (D,W)

a.0

b.Tidak dapat diterapkan

c.10

d.5

  1. Klinik melakukan penyelenggaran pelayanan rekam medis sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. Penerapan Rekam medis yang baik berpengaruh terhadap akreditasi fasyankes. Bagaimana hal tersebut dapat terjadi?

a.Rekam Medis membantu fasyankes untuk memenuhi standar keselamatan pasien karena seluruh informasi pasien tercatat dengan akurat, lengkap dan mudah diakses

b.Dokumen rekam medis milik fasyankes, sedangkan isi rekam medis milik pasien

c.Fasyankes harus membuka akses seluruh isi RME pasien ke Kemenkes untuk dilakukan pemanfaatan dan penyimpanan isi RME dalam rangka pengolahan data Kesehatan

d.Rekam Medis mencatat seluruh riwayat kesehatan pasien sehingga memudahkan semua orang melihat catatan Rekam Medis

  1. Klinik Utama Rawat Jalan memiliki pelayanan hiperbarik, terapi robotic, pelayanan hidroterapi. Klinik tersebut menetapkan regulasi terkait pelayanan yang diberikan. Apa regulasi yang ditetapkan oleh klinik tersebut?

a.SK penetapan pelayanan pasien risiko tinggi dan SPO pelayanan pasien risiko tinggi

b.SK penetapan pelayanan risiko tinggi

c.SK penetapan pelayanan pasien risiko tinggi

d.SK penetapan pelayanan risiko tinggi dan SPO pelayanan risiko tinggi

 

Saat ke VK ada pasien G5P4APdalam kala 2 lama usia 42 th, minta dirujuk ke RS. Sebagai surveior yang akan di lihat sesuai standar adalah:

  1. Pasien dirujuk ke RS dengan didampingi bidan
  2. Pasien dilarang rujuk, karena pasien BPJS
  3. Bidan memberikan informasi dan pasien memberikan persetujuan untuk dilakukan rujukan.
  4. Bidan memberikan informasi dan pasien memberikan persetujuan untuk dilakukan rujukan dan jika di rujuk ke RS maka harus didampingi oleh bidan

 

Pelayanan laboratorium dikelola sesuai dengan kebijakan dan prosedur yang ditetapkan. Pelayanan laboratorium merupakan penunjang untuk penyelenggaraan pelayanan medik di Klinik dan hanya untuk kebutuhan pelayanan di Klinik. Jika pemeriksaan dilaksanakan oleh laboratorium di luar klinik. Dokumen apa yang harus dilengkapi?

  1. Jenis-Jenis pelayanan laboratorium
  2. Sertifikat akreditasi
  3. Rentang nilai kritis
  4. Rentang nilai normal dan rentang nilai rujukan

 

Klinik melakukan penyelenggaran pelayanan rekam medis sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. Informasi tentang identitas, diagnosis, riwayat penyakit, riwayat pemeriksaan dan riwayat pengobatan pasien harus dijaga kerahasiaannya oleh dokter, dokter gigi, tenaga kesehatan tertentu, petugas pengelola dan penanggung jawab klinik. Menurut Permenkes 24 Tahun 2022 tentang Rekam Medis, siapakah yang bertanggung jawab terhadap kegiatan penyelenggaraan Rekam Medis apabila terdapat keterbatasan tenaga perekam medis dan informasi kesehatan?

  1. Pegawai di bagian pendaftaran
  2. Tenaga kesehatan yang mendapatkan pelatihan pelayanan RME
  3. Tenaga kesehatan yang telah mendapatkan Surat Keputusan dari pimpinan fasyankes
  4. Seluruh tenaga kesehatan

Dalam penyelenggaraan pelayanan klinik mendukung pasien untuk mengetahui hak dan kewajibannya. Klinik harus memastikan bahwa pelayanan yang diberikan bertanggung jawab dan mendukung hak pasien dan keluarga selama menjalani asuhan dan memastikan terpenuhinya kebutuhan pasien secara khusus seperti pasien dengan keterbatasan, pasien lansia, ibu hamil dan menyusui. Klinik menyediakan media untuk pasien, keluarga dan seluruh pengguna layanan yang ingin menyampaikan keluhan, konflik atau dilema lain. Sesuai UU Nomor 17 Tahun 2023 maka apa saja yang termasuk kewajiban pasien?

  1. Memberikan informasi yang lengkap dan jujur tentang masalah kesehatannya
  2. Menolak atau menyetqiui tindakan medis, kecuali untuk tindakan medis yang diperlukan dalam rangka pencegahan penyakit menular dan penanggulangan KLB atau Wabah
  3. Mendapatkan Pelayanan Kesehatan sesuai dengan kebutuhan medis, standar profesi, dan pelayanan yang bermutu
  4. Mendapatkan akses terhadap informasi yang terdapat di dalam rekam medis

 

Pelibatan pasien dan keluarga dalam proses asuhan dimulai dari disusun kajian awal, dilakukan dengan:

  1. memperhatikan agama, sosial, budaya, privacy, nilai-nilai kepercayaan masyarakat sekitar pasien.
  2. pasien tidak perlu dilibatkan dalam asuhan, karena pasien tidak lebih mengerti dari pemberi asuhan mana yang terbaik dilakukan untuk pasien
  3. informasi yang jelas tentang tindakan medis yang akan dilakukan sesudah pasien/keluarga memberikan persetujuan
  4. dengan cara dan bahasa yang mudah dipahami

 

Klinik Utama Rawat Inap memberikan secarik kertas kepada pasien rawat inap saat pulang, yang berisi antara lain instruksi kontrol, instruksi minum obat serta informasi kepada pasien terkait jenis penyakitnya. Hal ini sesuai dengan standar akreditasi klinik. Apa standar akreditasi klinik yang sesuai untuk kondisi di atas?

  1. Ada bukti pemberian informasi kepada pasien saat pulang.
  2. Dokter melaksanakan pemulangan dan menyusun rencana tindak lanjut sesuai dengan rencana yang disusun dan kriteria pemulangan.
  3. Ada tata cara dan prosedur rujukan pasien
  4. Ada bukti ringkasan pulang pasien dalam rekam medis.

Pelayanan laboratorium dikelola sesuai dengan kebijakan dan prosedur yang ditetapkan. Pelayanan laboratorium merupakan penunjang untuk penyelenggaraan pelayanan medik di Klinik dan hanya untuk kebutuhan pelayanan di Klinik. Untuk menjaga mutu terhadap pelayanan laboratorium apa saja yang wajib dilakukan oleh klinik?

  1. Menjaga kondisi ruangan
  2. Melakukan PMI setiap siklus pemeriksaan dan PME secara periodic
  3. Menetapkan jangka waktu yang dibutuhkan untuk melaporkan hasil tes laboratorium
  4. Memperhatikan terhadap hasil yang khusus untuk segera dilaporkan

 

Klinik yang menyelenggarakan pelayanan laboratorium menetapkan jenis-jenis pelayanan dan pemeriksaan laboratorium yang tersedia, adanya nilai normal dan nilai kritis. Berapa lama pelaporan nilai kritis wajib dilaporkan

  1. Kurang dari 30 menit
  2. Kurang dari 30 menit
  3. Kurang dari 24 jam
  4. Kurang dari 60 menit
  5. Manajemen kedaruratan dan bencana adalah tanggap terhadap wabah, bencana dan keadaan kegawatdaruratan akibat bencana. Manajemen kedaruratan dan bencana direncanakan dan efektif. Manajemen kedaruratan dan bencana perlu disusun dalam upaya menanggapi kejadian bencana, baik internal maupun eksternal. Metode apa yang digunkan untuk mengidentifikasi jenis, kemungkinan, dan akibat dari bencana yang mungkin terjadi?
  6. ICRA

b.HVA

c.FMEA

  1. RCAPelayanan radiologì disediakan untuk memenuhi kebutuhan pasien Pelayanan radiologi dikelola sesuai dengan kebijakan dan prosedur yang ditetapkan. Klinik yang memiliki pelayanan radiologi dipastikan memiliki manajemen keamanan radiasi. Persyaratan apa untuk klinik yang akan menyelenggarakan Pelayanan Radiologi Klinik sesuai dengan PMK Nomor 24 Tahun 2020?
    a. Terdapat ruangan tanpa Pb
    b. Peralatan dengan modalitas Radiasi Pengion dan non pengion di Fasilitas Pelayanan Kesehatan dalam kondisi andal
    c. Terdapat tenaga perawat terlatih
    d. Terdapat pengelolaan limbah medis

    Dalam Standar 3.2 tentang Pasien dan Keluarga Dalam Proses Asuhan disebutkan bahwa dalam pendukung pemberian asuhan terintegrasi maka PPA melibatkan pasien dan keluarga dalam proses asuhan pasien, Pasien dan keluarga diberitahu oleh PP A informasi tentang rencana asuhan, proses asuhan dan kemungkinan hasil asuhan yang diberikan. Dokumen apa yang harus dibuat oleh klinik untuk memenuhi Standar 3.2?
    a. Bukti identifikasi pasien
    b. Bukti pelaksanaan persetujuan tindakan kedokteran
    c. Bukti hasil skrening awal
    d. Bukti Hasil Kajian awal

    Pegawai yang bekerja di Puskesmas mempunyai risiko terpapar infeksi yang dapat menimbulkan penyakit akibat kerja, terjadinya kecelakaan kerja terkait dengan pekerjaan yang dilakukan dalam pelayanan baik langsung maupun tidak langsung. Oleh karena itu pegawai mempunyai hak untuk mendapatkan pelayanan kesehatan dan perlindungan terhadap kesehatannya Dalam implementasi pelaksanaan K3, maka dokumen bukti apakah yang harus dilihat oleh seorang surveior pada saat survei?
    a. Informasi terkait pelaksanaan program-program K3 dan hasil evaluasinya dari hasil wawancara dengan koordinator/tim K3
    b. Dokumen program K3 dan bukti evaluasi program K3
    c. SK tentang penetapan koordinator atau tim K3 yang terintegrasi dengan SK Penanggung Jawab dan Koordinator Pelayanan
    d. SK tentang penetapan program K3 yang terintegrasi dengan SK Jenis Pelayanan

    Rekam medis elektronik adalah rekam medis yang dibuat dan disimpan dalam bentuk elektronik. Penyelenggaraan rekam medis dilakukan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. Apa bukti bahwa rekam medis elektronik berjalan baik?
    a. Fitur-fitur rekam medis
    b. Menu rekam medis
    c. Integrity dan integrasi
    d. Mudah dioperasionalkan

    Pada Survei Akreditasi klinik C, hasil wawancara Pasien yang akan dilakukan tindakan, didapatkan bahwa Pasien tidak mengetahui tindakan apa yang akan didapatkannya, dan dalam rekam medis tertulis nama tindakan namun tidak mencantumkan hal-hal lain seperti tujuan, langkah-langkah, efek samping, dan alternatif tindakan. Rekomendasi apa yang perlu diberikan Surveior untuk Klinik C?
    a. Mengganti petugas rekam medis
    b. Petugas menjelaskan dan menuliskan minimal tujuan dan efek samping tindakan dalam persetujuan rekam medis
    c. Petugas menjelaskan dan menuliskan lengkap tujuan. langkah- langkah, efek samping dan alternatif tindakan dalam persetujuan rekam medis
    d. Melanjutkan prosedur yang sudah ada karena sudah sesuai dengar standar

    Fasilitas pelayanan kesehatan dalam implementasi hak pasien dan keluarga memfasilitasi hak privasi pasien, berikut pernyataan paling benar:
    a. Keluarga pasien siapa saja boleh diberikan informasí medis pasien asal oleh staf yang bertanggung jawab memberikan pelayanan kepado pasien tersebut
    b. Pada saat pasien diperiksa di puskesmas tidak perlu diberikan privasi karena pasien banyak, sehingga dalam satu ruangan boieh lebih dari 1 pasien dilakukan pemeriksaan
    c. Pasien berhak untuk dirahasiakan informasi medisnya dan hanya diberikan oleh yang telah ditunjuk pasien
    d. Siapa saja staf di Puskesmas boleh memberikan informasi medis pasien

    Rekam medis adalah berkas yang berisikan catatan dan dokumen tentang identitas pasien, pemeriksaan, pengobatan, tindakan dan pelayanan lain yang telah diberikan kepada pasien. Rekam medis elektronik adalah rekam medis yang dibuat dan disimpan dalam bentuk elektronik. Penyelenggaraan rekam medis dilakukan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang- undangan. Rekam medis bersifat rahasia yang harus disimpan dengan baik oleh klinik. Telusur dokumen apa untuk menjaga kerahasiaan rekam medis?
    a. SPO pemusnahan rekam medis dan bukti berita acara
    b. SPO penghapusan rekam medis elektronik setiap 10 tahun sekali
    c. Ketentuan dan SPO tentang akses terhadap rekam medis
    d. SPO Pengisian rekam medis oleh PPA

    Sarana (bangunan), prasarana, peralatan, keselamatan dan keamanan lingkungan dikelola dalam Manajemen Fasilitas dan Keselamatan (MFK] sesuai dengan ketentuan peraturan perundang- undangan dan dikaji dengan memperhatikan manajemen risiko. Dalam menerapkan manajemen risiko dalam mengelola sarpras dan peralatan maka salah satu tahapan yang dilakukan adalah identifikasi risiko, untuk tahapan ini maka dokumen apa yang harus dilihat oleh seorang surveior?
    a. Dokumen hasil analisis risiko yang dilakukan oleh PJ Mutu dan tim manajemen risiko
    b. Dokumen Bukti identifikasi terhadap area beresiko pada keselamatan dan keamanan fasilitas
    c. Dokumen hasil pengamatan dari hasil informasi terkait dasar penetapan area beresiko pada keselamatan dan keamanan fasilitas
    d. Dokumen hasil evaluasi dan monitoring terhadap area-area beręsiko

    Klinik rawat inap wajib menyelenggarakan pelayanan laboratorium Pelayanan laboratorium dikelola sesuai dengan kebijakan dan prosedur yang ditetapkan. Apa persyaratan penanggungjawab laboratorium di klinik?
    a. ATLM senior
    b. Minimal dokter umum untuk klinik pratama yang menyelenggarakan pelayanan laboratorium
    c. Dokter umum untuk klinik utama yang menyelenggarakan pelayanan laboratorium
    d. Perawat

    Klinik menyediakan pelayanan kesehatan promotif, preventif, kuratif, dan rehabilitatif. Penyelenggaraan pelayanan promotif dan prevenfif di klinik sesuai dengan kebutuhan pasien dan masyarakat serta mendukung program prioritas nasional maka dilakukan pemantauan secara berkesinambungan Program-Program Prioritas Nasional Apa yang harus disampaikan pada pasien sebagai bentuk kegiatan preventif dan promotif?
    a. PTM, P2M
    b. HIV, TB, Stanting, AKI, AKB, dan penyakit katastropik
    c. Penyakit-penyakit tropis
    d. Penyakit degenerative

    Pelibatan pasien dan keluarga dalam proses asuhan dimulaí dari disusun kajian awal, dilakukan dengan
    a. memperhatikan agama, sosial, budaya, privacy, nilai-nilai • kepercayaan masyarakat sekitar pasien.
    b. dengan cara dan bahasa yang mudah dipahami
    c. pasien tidak perlu dilibatkan dalam asuhan, karena pasien tidak lebih mengerti dari pemberi asuhan mana yang terbaik dilakukan untuk pasien
    d. informasi yang jelas tentang tindakan medis yang akan dilckukan sesudah pasien/keluarga memberikan persetujuan

    Pelayanan kefarmasian dikelola sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. Pelayanan Kefarmasian di Klinik diselenggarakan oleh ruang/ instalasi farmasi. Pelayanan Kefarmasian di Klinik terdiri dari pengelolaan sediaan farmasi, alat kesehatan dan BMHP, serta pelayanan farmasi klinik. Siapa penanggung jawab Pengadaan obat dan/atau bahan obat di klinik?
    a. Pemilik klinik
    b. Apoteker pendamping
    c. Apoteker Penanggung jawab Pelayanan kefarmasian di klinik dengan mencantumkan SIPA
    d. Pengkajian peresepan obat

    seorang tenaga gizi wajib membuat rencana asuhan gizi berdasarkan kajian <ebutuhan gizì pada pasien sesuai dengan kondisi kesehatan dan kebutuhan pasien. Asuhan gizi harus dievaluasi secara berkala oleh tenaga gizi Keberhasilan proses asuhan gizi sangat ditentukan oleh efektivitas intervensi gizi melalui edukasi dan konseling gizi yang efektif, pemberian dietetik yang sesuai untuk pasien dan kolaborasi dengan profesi lain. Apa tujuan melakukan evaluasi gizi kepada pasien?
    a. Memastikan identifikasi pasien dalam pemberian asuhan gizi
    b. Mengidentifikasi kekurangan atau kelebihan gizi terhadap pasien
    c. Melakukan efisiensi pelayanan gizi agar menekan pengeluaran biaya operasional klinik
    d. Menentukan kesesuaian jadwal dan distribusi makan kepada pasien dalam sehari

    klinik melakukan penyelenggaraan pelayanan rekam medis sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. Dalam hal terjadi kesalahan dalam melakukan pencatatan pada rekam medis dapat dilakukan pembetulan. Kapan sajakah penyelenggaraan pasien tercatat di dalam Rekam Medis?
    a. Pasien homecare, rawat jalan dan pasien rawat inap
    b. Pasien rawat jalan dan pasien rawat inap
    c. Saat pasien masuk, pulang, dirujuk dan meninggal
    d. Saat pasien masuk hingga selesai berobat

 

 

 

 

 

 

Ditulis pada Tak Berkategori | Tinggalkan komentar

Soal Ukom Surveior TKPP Skill

Pada telusur penyimpanan obat di Puskesmas Sedang Berkembang tidak memperhatikan FIFO FEFO, obat high alert dan NORUM, ditemukan obat kedaluwarsa dalam rak penyimpanan. Ada LPLPO. Tidak ada kartu stok. Wawancara petugas adalah dengan seorang perawat yang baru bertugas 1 bulan dan tidak paham. Berapa skor untuk hasil telusur di atas?

a. Bila Puskesmas belum memilki SK Pelayanan Kefarmasian dan SOP Pengelolaan
sediaan farmasi dan BMHP, maka skor TDD.

b. Bila Puskesmas belum memilki SK Pelayanan Kefarmasian dan SOP Pengelolaan sediaan farmasi dan BMHP, maka skor 0.

c. Bila Puskesmas sudah memiliki SK Pelayanan Kefarmasian dan SOP Pengelolaan sediaan farmasi dan BMHP, maka skor 10,

d. Bila Puskesmas belum memilki apoteker, maka skor TDD.

 

Dari felusur regulasi, Puskesmas sudah menetapkan SO bila terjadi dilema etik dalam pelayanan UKP dan pelayanan UKM, dari felusur dokumen diperoleh data adanya kasus seorang pasien tidak bersedia divaksinasi covid karena masalah keyakinan. Dari wawancara dengan Pimpinan Puskesmas membenarkan bahwa Kasus tersebut belum dlintervensi oleh pimpinan karena tidak ada pelaporan dari karyawan yang melayani pasien tersebut. Hasil wawancara dengan PJ Promkes terkonfirmasi bahwa belum dilakukan Upaya edukasi kepada masyarakat terkait penolakan tersebut. Berapa skor yang paling tepat Anda berikan kepada Puskesmas terhadap pemenuhan EP3 pada kriteria 1.2.5.”?

  • a. Tidak dapat diterapkan
  • b. 5
    c. 10
  • d. 0

Pelaporan IKP merupakan hal penting dalam impleme pasien. Dari telusur Dokumen saat survei dilakukan, diperoleh data adanya 1 kasus Senitnel dan 2 Kasus KTD pada Puskesmas tersebut 6 bulan yang lalu. Dari Wawancara dengan Pimpinan Puskesmas dan telusur dokumen terkonfirmasi bahwa Puskesmas telah melaporkan kepada Komite Nasional Keselamatan Pasien (KNKP) terhadap insiden, analisis, dan tindak lanjut sesuai dengan kerangka waktu yang ditetapkan. Berapa skor yang paling tepat Anda berikan kepada Puskesmas terhadap pemenuhan EP2 pada kriteria 5.4.1 “?
a. 10.
с. 5
d. 0
b. Tidak dapat

 

Di suatu klinik ada beberapa bukti yang di temukan adalah: a) Tersedia petugas, media atau tempat untuk menyampaikan keluhan pasien berupa kotak saran dan website, b) Adanya bukti tindak lanjut dari keluhan yang di sampaikan oleh pasien ke klinik, c) Ada bukti dokumentasi findak lanjut dari pengaduan yang di lakukan. Jika semua sudah lengkap, anda melakukan cek dokumen dan di temukan bahwa “bukti pengaduannya berupa screenshot WA dari keluhan pelanggan dan di respon oleh petugas klinik dalam 24 jam setelah di terima laporan”. Berapakah skor yang tepat anda berikan terhadap Standar 3.1 EP 53

a. TDD (Tidak Dapat Diterapkan)

b. 10

c. 0

d. 5

Di klinik A pada saat survei ditemukan dokumen yang lengkap sesuai dengan standar, ada bukti di lakukan kajian pasien oleh PPA dalam penetapan diagnosis yang dituangkan di dalam rekam medis. Terdapat bukti pengkajian awal terdapat bukti dilakukan status fisik, psikososio spiritual, riwayat kesehatan pasien, skrining gizi, dan dilakukan dalam waktu 2×24 jam”. Dari obsevasi terhadap pengkajian pasien oleh PPA, terkonfirmasi bahwa PPA melakukan pengkajian sesai dengan SPO yang telah ditetapkan. Berapakah skor yang tepat anda berikan terhadap Standar 3.4 EP 2?
a. TDD (Tidak Dapat Diterapkan)
b. 0
c. 5
d. 10

 

Klinik Pratama Rawat Inap mempunyai kriteria pemulangan pasien rawat inap. Dari observasi yang dilakukan oleh surveior saat pasien pulang, pasien diberikan edukasi oleh tenaga Kesehatan terkait kepulangan dan rencana tindak lanjut setelah kepulangan namun tidak didokumentasikan. saat felusur rekam medis pasien rawat inap, tidak ada bukti ringkasan pulang dan juga rencana tindak lanjut pasien. Wawancara dengan petugas tentang pemulangan pasien tidak dilakukan karena keterbatasan waktu. Berapakah nilai yang tepat diberikan oleh surveior untuk standar 3.10 EP 2?

a. 10

b. 0

c. 5

d. TDD (Tidak Dapat Diterapkan)

Ketika Anda survei di sebuah Puskesmas, sudah ada dokumen bukti pelaksanaan identifikasi risiko terjadinya bencana internal dan esternal sesudi dengan letak geografis Puskesmas dan akibatnya terhadap pelayanan. Dari wawancara dengan PJ  Manajemen Risiko terkonfirmasi bahwa telah dilakukan manajemen bencana yang didukung dengan dokumen bukti pelaksanaan. sudah dilakukan simulasi Manajemen Bencana dan belum pernah dilakukan evaluasi dan perbaikan. Berapa skor yang paling tepat Anda berikan kepada Puskesmas terhadap pemenuhan EP2 pada kriteria 1.4.5 “‘?

a. Tidak dapat diterapkan

b. 10

c. 0

d. 5

 

Di suatu klinik ditemukan beberapa hal yang berkaitan dengan kajian awal: a) Catatan status fisik hanya 50% lengkap dari seluruh rekam medik yang diperiksa, b) Terdapat catatan riwayat penggunaan obat dari seluruh rekam medik yang diperiksa,  Ada catatan screening gizi pasien baru 25% dari seluruh rekam medik yang diperiksa. Saat wawancara dengan PPA terkonfirmasi bahwa PPA belum melakukan pengkajian awal secara lengkap. Berapakah skor yang tepat anda berikan terhadap

Standar 3.4 EP 1?

a. 10

b. TDD (Tidak Dapat Diterapkan)

c. 5

d. 0

 

Soal 1

Ketika survei pada sebuah Puskesmas, dari hasil telusur regulasi dan wawancara dengan Kepala Puskesmas terkonfirmasi bahwa program manajemen risiko (MR) telah disusun dan ditetapkan oleh Kepala Puskesmas. Kepala Puskesmas menginformasikan bahwa penyusunan MR melibatkan Penanggung Jawab (PJ) Manajemen Risiko (MR), PJ UKPP, dan PJ Mutu. Dari hasil wawancara dengan PJ KMP dan PJ UKM terkonfirmasi bahwa PJ KMP dan PJ UKM tidak mengetahui dan memahami tentang program MR tersebut. Dari wawancara dengan Ketua Tim Mutu dan telusur dokumen terkonfirmasi bahwa baik PJ Mutu dan PJ KMP maupun PJ UKM belum terlibat secara intens dalam penyusunan Program MR, hal ini dibuktikan juga dengan dokumen daftar hadir, dari 6 kali rapat MR hanya sekali dihadiri oleh PJ Mutu, PJ KMP dan PJ UKM. Berapa skor yang paling tepat Anda berikan kepada Puskesmas terhadap pemenuhan ” EP2 pada kriteria 5.2.1″? Tim Mutu  Puskesmas memandu penatalaksanaan risiko (D, W) = 1/6 = 16%

  1. 0
  2. 5
  3. 10
  4. Tidak dapat diterapkan

Soal 2

Disuatu klinik ditemukan beberapa hal yang berkaitan dengan kajian awal: a) Catatan status fisik hanya 50% lengkap dari seluruh rekam medik yang diperiksa, b) Terdapat catatan riwayat penggunaan obat dari seluruh rekam medik yang diperiksa, c) Ada catatan screening gizi pasien baru 25% dari seluruh rekam medik yang diperiksa. Saat wawancara dengan PPA terkonfirmasi bahwa PPA belum melakukan pengkajian awal secara lengkap. Berapakah skor yang tepat anda berikan terhadap Standar 3.4 EP 1? Ada bukti dilakukan kajian pasien oleh PPA dalam penetapan diagnosis yang dituangkan ke dalam rekam medis. (D,O)

  1. 10
  2. 0
  3. TDD (Tidak Dapat Diterapkan)
  4. 5

Soal 3

Ketika survei di sebuah Puskesmas, sudah ditetapkan PJ MFK dan program berdasarkan identifikasi risiko dari area-area yang berisiko (EP1, R). Dari observasi diperoleh adanya kemudahan dan aman akses bagi pasien/pengunjung dengan keterbatasan fisik (EP2, O W). Dari telusur dokumen, daftar risiko belum mencakup UKM (EP4, D), sudah dilakukan evaluasi per triwulan terhadap pelaksanaan program MFK. (EP5, D) Berapa skor yang paling tepat Anda berikan kepada Puskesmas terhadap pemenuhan EP3 pada kriteria 1.4.1.”? Dilakukan  identifikasi  terhadap  area-area berisiko (D, W)

  1. 10
  2. Tidak dapat diterapkan
  3. 5
  4. 0

Soal 4

Pada telusur rekam medis pasien rawat inap yang dipulangkan di suatu puskesmas terdapat bukti: catatan dokter tentang pemulangan pasien sesuai prosedur dan kriteria pemulangan yang ada; tidak ditemukan rencana tindak lanjut dan resume medis yang diberikan kepada pasien. Berapa nilai yang akan diberikan oleh surveior? Dokter melaksanakan pemulangan dan menyusun rencana tindak lanjut sesuai dengan rencana yang disusun dan kriteria pemulangan. (D)

  1. 10
  2. 5
  3. TDD
  4. 0

Soal 5

Pada telusur penyimpanan obat di Puskesmas Sedang Berkembang tidak memperhatikan FIFO FEFO, obat high alert dan NORUM, ditemukan obat kedaluwarsa dalam rak penyimpanan. Ada LPLPO. Tidak ada kartu stok. Wawancara petugas adalah dengan seorang perawat yang baru bertugas 1 bulan dan tidak paham. Berapa skor untuk hasil telusur di atas? Dilakukan pengelolaan sediaan farmasi dan bahan medis habis pakai oleh tenaga kefarmasian sesuai dengan pedoman dan prosedur yang telah ditetapkan (R, D, O, W)

  1. Bila Puskesmas sudah memiliki SK Pelayanan Kefarmasian dan SOP Pengelolaan sediaan farmasi dan BMHP, maka skor 10.
  2. Bila Puskesmas belum memilki SK Pelayanan Kefarmasian dan SOP Pengelolaan sediaan farmasi dan BMHP, maka skor 0.
  3. Bila Puskesmas belum memilki apoteker, maka skor TDD.
  4. Bila Puskesmas belum memilki SK Pelayanan Kefarmasian dan SOP Pengelolaan sediaan farmasi dan BMHP, maka skor TDD.

Soal 6

Pada sebuah telusur ruang farmasi Puskesmas Aman Selamat ditemukan obat kedaluwarsa belum dilakukan pemusnahan dan menumpuk bersama obat lain. Wawancara petugas tidak paham pengelolaan obat kedaluwarsa. SK dan SPO ada. Penyimpanan FIFO FEFO, obat high alert sesuai. LPLPO ada. Rekomendasi apa yang akan Anda berikan?

  1. Baca SOP pengelolaan obat kedaluwarsa, pahami, laksanakan dan dokumentasikan dengan berita acara.
  2. Laporkan ke Dinas Kesehatan.
  3. Lakukan pemusnahan berkoordinasi dengan Dinas Lingkungan Hidup.
  4. Lakukan MOU dengan pihak ke-3.

Soal 7

Sebuah Klinik Pratama Rawat Inap, tidak mempunyai tenaga gizi yang kompeten (EP1). Klinik tersebut mempunyai MoU dengan Kantin yang ada di sebelah klinik. Klinik tersebut tidak mempunyai dokumen rencana asuhan gizi (EP2), dokumen bukti distribusi dan jadwal pemberian makanan serta bukti edukasi diet (EP4). Berapa nilai yang paling tepat anda berikan kepada klinik tersebut untuk Standar 3.9 EP 3? Distribusi dan pemberian makanan dilakukan sesuai jadwal dan pemesanan dan di dokumentasikan. (D,W)

  1. 10
  2. TDD (Tidak Dapat Diterapkan)
  3. 0
  4. 5

Soal 8

Pada saat anda Survei, dari telusur regulasi ditemukan adanya ketetapan dari Pimpinan Puskesmas tentang Program pemeriksaan Kesehatan secara berkala terhadap pegawai (EP1). Termasuk sudah ditetapkan program imunisasi bagi pegawai yang memiliki Tingkat risiko dalam pelayanan (EP3). Dari telusur dokumen, baru 50% dari seluruh pegawai yang sudah dilakukan pemeriksaan Kesehatan secara berkala sesuai dengan jadwal. Dari wawancara dengan Pimpinan Puskesmas terkonfirmasi bahwa karena kekurangan anggaran maka baru 50% pegawai dilakukan pemeriksaan secara berkala, dan belum ada pelaksanaan imunisasi bagi pegawai yang memiliki tingkat risiko layanan (EP3). Berapa skor yang paling tepat Anda berikan kepada Puskesmas terhadap pemenuhan EP2 pada kriteria 1.3.6.”? Dilakukan pemeriksaan kesehatan secara berkala terhadap pegawai untuk menjaga kesehatan pegawai sesuai dengan program yang telah ditetapkan  oleh kepala Puskesmas (R, D, W)

  1. Tidak dapat diterapkan
  2. 5
  3. 10
  4. 0Skill ukom 280824.1. Ketika Anda survei di sebuah Puskesmas, sudah ada dokumen bukti pelaksanaan identifikasirisiko terjadinya bencana internal dan eksternal sesuai dengan letak geografis Puskesmas danakibatnya terhadap pelayanan. Dari wawancara dengan PJ Manajemen Risiko terkonfirmasibahwa telah dilakukan manajemen bencana yang didukung dengan dokumen bukti pelaksanaan.Sudah dilakukan simulasi Manajemen Bencana dan belum pernah dilakukan evaluasi danperbaikan. Berapa skor yang paling tepat Anda berikan kepada Puskesmas terhadap pemenuhanEP2 pada kriteria 1.4.5”?
    a.0
    b.5
    c.10
    d. Tidak dapat diterapkan

    2. Ketika survei pada sebuah Puskesmas, dari hasil telusur regulasi dan wawancara dengan KepalaPuskesmas terkonfirmasi bahwa program manajemen risiko (MR) telah disusun dan ditetapkan olehKepala Puskesmas.Kepala Puskesmas menginformasikan bahwa penyusunan MR melibatkanPenanggung Jawab (PJ) Manajemen Risiko (MR),PJ UKPP,dan PJ Mutu. Dari hasil wawancaradengan PJ KMP dan PJ UKM terkonfirmasi bahwa PJ KMP dan PJ UKM tidak mengetahui danmemahami tentang program MR tersebut. Dari wawancara dengan Ketua Tim Mutu dan telusurdokumen terkonfirmasi bahwa baik PJ Mutu dan PJ KMP maupun PJ UKM belum terlibat secaraintens dalam penyusunan Program MR, hal ini dibuktikan juga dengan dokumen daftar hadir, dari 6tepat Anda berikan kepada Puskesmas terhadap pemenuhan “EP1 pada kriteria 5.2.1”?Kali rapat MR hanya sekali dihadiri oleh PJ Mutu’ PJKMP dan PJ UKM.Berapa Skor yang paling
    a.0
    b. 10
    c.5
    d. Tidak dapat diterapkan

    3. Klinik Pratama Rawat Inap tidak mempunyai tenaga gizi. Dalam penyelenggaraan pelayanan gizi,klinik tersebut menandatangani MoU dengan suatu kafetaria di sebelah klinik dimana kafetariatersebut memiliki tengaa ahli gizi. Cara apakah yang dilakukan oleh seorang surveior dalammemberikan penilaian untuk standar 3.9 EP 3?
    a. Melihat MoU klinik dengan pihak kafetaria
    b. Melihat cara petugas memberikan edukasi gizi kepada pasien
    c. Melihat bukti jadwal dan distribusi makanan kepada pasien
    d. Melihat dokumen rencana asuhan gizi pasien

    4. Prosedur penanganan pasien gawat darurat diawali dengan triase dan harus sesuai dengan panduapraktik klinis dan pedoman penanganan kegawatdaruratan. Pada saat telusur dokumen diPuskesmas C,didapatkan bukti adanya SK Pelayanan Klinis, SK Triase, Panduan Tata LaksanaTriase, SOP Triase, SOP Penanganan Gawat Darurat, observasi dan wawancara telah dilakukanprosedur triase dan pelayanan klinis. Berapa skor yang diberikan untuk pemenuhan elemenpenilaian?
    a. TDD.
    b.10
    c.5.
    d.0.

    5. Ketika survei di sebuah Puskesmas, sudah ditetapkan PJ MFK dan program berdasarkan identifikasirisiko dari area-area yang berisiko. Dari observasi diperoleh adanya kemudahan dan aman aksesbagi pasien/pengunjung dengan keterbatasanfisik. Dari telusur dokumen, daftar risiko belummencakup UKM, sudah dilakukan evaluasi per triwulan terhadap pelaksanaan program MFK. Berapaskor yang paling tepat Anda berikan kepada Puskesmas terhadap pemenuhan EP3 pada kriteria1.4.1.”?
    a.10
    b. Tidak dapat diterapkan
    c.5
    d.0

    6. Klinik melakukan screening pemeriksaan tekanan darah, gula darah dan kolesterol kepadamasyarakat sekitar. Selain itu, Klinik juga melaksanakan PPN sesuai dengan jenis Klinik. Bukti yangada,hanya ada foto, tidak ada undangan. Pemeriksaan ini hanya dilakukan sekali selama 1 tahunterakhir. Kegiatan tersebut tercatat rapi dalam suatu laporan dan dilaporkan oleh fasyankes kepadapimpinan fasyankes namun tidak dilaporkan kepada Puskesmas setempat ataupun Dinas KesehatanKab/Kota setempat. Saat dilakukan wawancara dengan pihak manajemen/pimpinan fasyankes,mereka mengetahui adanya kegiatan tersebut namun penjelasan yang didapat berbeda dengan yangtercantum di dalam laporan. Berapakah nilai yang diberikan oleh surveior pada Standar 3.6 EP 2?
    a.5
    Ob.0
    c. TDD (Tidak Dapat Diterapkan)
    d. 10

    7. Klinik Pratama Rawat Inap tidak mempunyai tenaga gizi yang berkompeten sehingga dalammenyelenggarakan pelayanan gizi, klinik tersebut membuat MoU dengan kantin milik salah seorangpegawai klinik. Karena tidak ada tenaga gizi, maka makanan yang disajikan kepada pasien dibuatsesuai anggaran yang ada dan menu yang ada di kantin tersebut. Dokter penanggung jawab tidakmemberikan instruksi khusus kepada pasien maupun di rekam medis serta tidak ada perbedaanmenu makanan antar pasien. Wawancara tidak dilakukan karena petugas kantin tidak ada serta saatitu tidak ada pasien rawat inap. Berapakah nilai yang tepat diberikan oleh surveior untuk standar 3.9EP 4?
    a.0
    b. 5
    c. TDD (Tidak Dapat Diterapkan)
    O d. 10

    8. Saat surveior melakukan survei pada klinik pratama rawat inap, pada saat telusur dokuen, observasidan wawancara ditemukan sebagai berikut, klinik menyelenggarakan pelayanan laboratorium, denganpenangggjawab D3 analis, dalam kebijakan pelayanan laboratorium ditetapkannya jenis pelayanandan nilai normalnya. Pengelolaan reagennya mulai dari pengadaan, penyimpanan dan
    pemusnahannya tidak ditetapkan dalam suatu SPO, Bila terdapat nilai kritis dilaporkan ke pemintapemeriksaan lebih dari 30 menit dari SPO yang telah ditetapkan. Berapakah nilai untuk standar 3.13EP 5 terkait penanggungjawab pelayanan laboratorium?
    a.10
    b. TDD (Tidak Dapat Diterapkan)
    c.5
    d.0

    9. Saat penilaian Bab III standar 11 surveior mendapatkan dokumen H. Saat wawancara keluarga pasien diperoleh jawaban alasan pasien di rujuk dankeluarga pasien tidak dimintai untuk menanda tangani persetujuan. Saat observasi lapangan, kliniktersedia mobil operasional yang berfungsi salah satunya untuk merujuk pasien hal ini diketahuisetelah melakukan wawancara dengan Sopir mobil tersebut. Saat wawancara dengan petugas kliniktentang prosedur rujukan dan kepastian pasien akan mendapatkan pelayanan sesuai kebutuhan difasyankes yang dirujuk petugas hanya dapat menjelaskan tentang prosedur namun tidak dapatmenjamin bahwa pasien akan mendapatkan pelayanan sesuai kebutuhan karena klinik tidak memilikijejaring rujukan. Berapa nilai yang akan diberikan pada standar 3.11 EP 4?
    a.5
    b.0
    c. TDD (Tidak Dapat Diterapkan)
    d. 10

    Nilai skill diatas 90,
    Sudah benar semua.
    (Krinadi pinem)

     

    Ketika Anda survei di sebuah Puskesmas, sudah ada dokumen bukti pelaksanaan identifikasi risiko terjadinya bencana internal dan eksternal sesuai dengan letak geografis Puskesmas dan akibatnya terhadap pelayanan. Dar wawancara dengan PJ Manajemen Risiko terkonfirmasi bahwa telah dilakukan manajemen bencana yang didukung dengan dokumen bukti pelaksanaan Sudah dilakukan simulasi Manajemen Bencana namun belum pernah dilakukan evaluasi dan perbaikan terhadap pelaksanaan manajemen bencana. Berapa skor yang paling tepat Anda berikan kepada Puskesmas terhadap pemenuhan EP4 pada kriteria 1.4.5 (Puskesmas menyusun, memelihara, melaksanakan, dan melakukan evaluasi manajemen pengamanan kebakaran termasuk sarana evakuasi.)”?
    a. Tidak dapat diterapkan
    b. 0
    c. 5
    d. 10

    Saat penilaian Bab Ill standar 12, surveior melakukan telusur dokumen observasi dan wawancara terhadap pengelolaan rekam medis, Hasil telusun dokumen ditemukan sebagai berikut: klinik telah menetapkan kebijakan bahwa pengelolaan rekam medis menggunakan rekam medis elektronik, sesuai perundang-undangan. Rekam medis diisi oleh PPA namun tidak diisí secara lengkap. Penyimpanan dan pengamanan terhadap rekam medis dilakukan secara berjenjang mulai dari admin sampai pada pelaksana diunit-unit dengan menggunakan password, yang dituangkan dalam SPO, Hasil wawancara petugas admin dapat menjelaskan prosedur penyimpanan dan pengamanan rekam medis. Berapa nilai yang diberikan terhadap kketersediaan SPO rekam medis sebagai acuan dalam mengisi rekam medis elektronik pada Standar 3.1 2 EP 3 (Ada tata cara penyimpanan, peminjaman dan pemusnahan rekam medis)?
    a. 5
    b. 10
    c. TDD (Tidak Dapat Diterapkan)
    d. 0

    saat penilaian Bab ll standar 1 1 surveior mendapatkan dokumen kebijakan dan prosedur serta persyaratan rujukan. Saat wawancara keluarga pasien diperoleh jawaban alasan pasien dirujuk dan keluarga pasien tidak dimintai untuk menanda tangani persetujuan. Saat observasi lapangan, klíník tersedia mobil operasional yang berfungsi salah satunya untuk merujuk pasien hal ini diketahui setelah melakukan wawancara dengan Sopir mobil tersebut. Saat wawancara dengan petugas klinik tentang prosedur rujukan dan kepastian pasien akan mendapatkan pelayanan sesuai kebutuhan di fasyankes yang dirujuk petugas hanya dapat menjelaskan tentang prosedur namun tidak dapat menjamin bahwa pasien akan mendapatkan pelayanan sesuai kebutuhan karena klinik tidak memiliki jejaring rujukan. Berapa nilai yang akan diberikan pada Standar 3.1 1 EP 2 (Klinik yang merujuk pasien memastikan bahwa fasyankes yang dituju dapat memenuhi kebutuhan pasien.)?
    a. 10
    b. TDD (Tidak Dapat Diterapkan)
    c. 5
    d. 0

    saat penilaian Bab ll standar 1 1 surveior mendapatkan dokumen kebijakan dan prosedur serta persyaratan rujukan. Saat wawancara keluarga pasien diperoleh jawaban alasan pasien di rujuk dan keluarga pasien tidak dimintai untuk menanda tangani persetujuan. Saat observasi lapangan, klinik tersedia mobil operasional yang berfungsi salah satunya untuk merujuk pasien hal ini diketahui setelah melakukan wawancara dengan Sopir mobil tersebut. Saat wawancara dengan petugas klinik tentang prosedur rujukan dan kepastian pasien akan mendapatkan pelayanan sesuai kebutuhan di fasyankes yang dirujuk petugas hanya dapat menjelaskan tentang prosedur namun fidak dapat menjamin bahwa pasien akan mendapatkan pelayanan sesuai kebutuhan karena klinik tidak memiliki jejaring rujukan. Berapa nilai yang akan diberikan pada Standar 3.11 EP 5 Ada daftar jejaring rujukan klinik?
    a. 0
    b. 10
    c. TDD (Tidak Dapat Diterapkan)
    d. 5

    Saat penilaian Bab I standar 12, surveior melakukan telusur dokumen, observasi dan wawancara terhadap pengelolaan rekam medis. Hasil telusur dokumen ditemukan sebagai berikut: klinik telah menetapkan kebijakan bahwa pengelolaan rekam medis menggunakan rekam medis elektronik, sesuai perundang-undangan. Rekam medis diisi oleh PPA namun tidak disi secara lengkap. Penyimpanan dan pengamanan terhadap rekam medis dilakukan secara berjenjang mulai dari admin sampai pada pelaksana diunit-unit dengan menggunakan password, yang dituangkan dalam SPO, Hasil wawancara petugas admin dapat menjelaskan prosedur penyimpanan dan pengamanan rekam medis. Berapa nilai yang diberikan terhadap penjagaan kerahasiaan, keamanan rekam medis pada Standar 3.12 EP 4 (Ada bukti klinik menjaga kerahasiaan rekam medis pasien.)?
    a. 10
    b. TDD (Tidak Dapat Diterapkan)
    c. 5
    d. 0

    Klinik Pratama Rawat Inap mempunyai tenaga gizi yang berkompeten namun tidak memberikan pelayanan gizi kepada pasien. Tenaga gizi tersebut membuat rencana asuhan gizi namun untuk distribusi dan pemesanan dilakukan oleh pihak ketiga. Berapakah nilai yang tepat diberikan oleh surveior untuk standar 3.9 EP 2 Disusun rencana asuhan gizi berdasarkan kajian kebutuhan gizi pada pasien sesuai dengan kondisi kesehatan dan kebutuhan pasien?
    a. 0
    b. TDD (Tidak Dapat Diterapkan)
    c. 5
    d. 10

    Ketika survei pada sebuah Puskesmas, dari hasil telusur regulasi dan wawancara dengan Kepala Puskesmas terkonfirmasi bahwa program manajemen risiko (MR) telah disusun dan ditetapkan oleh Kepala Puskesmas, Dari telusur Dokumen dan wawancara dengan PJ Mutu dan PJ MR yang terfokus pada implementasi MR, terkonfirmasi ada bukti sudah dilakukan identifikasi, analisis dan evaluasi risiko namun belum dibuat dalam bentuk daftar risiko dan juga belum dibuat profil risiko Berapa skor yang paling tepat Anda berikan kepada Puskesmas terhadap pemenuhan ” EP4 pada kiteria 5.2.1 (Disusun profil risiko yang merupakan risiko p rioritas berdasar evaluasi terhadap hasil identifikasi dan analisis risiko yang ada pada daftar risiko)”?
    a. 10
    b. Tidak dapat diterapkan
    c. 5
    d. 0

    saat penilaian Bab lll standar 12, surveior melakukan telusur dokumen, observasi dan wawancara terhadap pengelolaan rekam medis. Hasil telusur dokumen ditemukan sebagai berikut: klinik telah menetapkan kebijakan bahwa pengelolaan rekam medis menggunakan rekam medis elektronik, sesuai perundang-undangan. Rekam medis diisi oleh PPA namun tidak diisi secara lengkap. Penyimpanan dan pengamanan terhadap rekam medis dilakukan secara berjenjang mulai dari admin sampai pada pelaksana diunit-unit dengan menggunakan password, yang dituangkan dalam SPO, Hasil wawancara petugas admin dapat menjelaskan prosedur penyimpanan dan pengamanan rekam medis. Berapa nilai yang diberikan terhadap kebijakan penyelenggaraan rekam medis pada Standar 3.12 EP1 (Ada bukti penyelenggaraan rekam medis.)?
    a. 10
    b. 0
    c. 5
    d. TDD (Tidak Dapat Diterapkan)

    Surveior menuliskan rekomendasi berdasarkan atas fakta analisis yang ditemukan pada sebuah Klinik Utama yang memberikan pelayanan laboratorium sebagai berikut: a) Siapkan pencatatan dan pelaporan nilai kritis, b) Buatkan buku/formulir pelaporannya secara lengkap, c) Segera tindaklanjuti pelaporannya, d) Tingkatkan pemahaman petugas laboratorium terkait nilai kritis. Apakah fakta dan analisis yang ditemukan untuk Standar 13 EP 6 jika mengacu pada rekomendasi yang diberikan oleh surveior tersebut?
    a. Penetapan nilai Kritis tersedia, SPO Pelaporan pencatatan dan tindak lanjut hasil lab kritis tersedia. D: Dokumen bukti pencatatan dan tindak lanjut belum tersedia, Pelaporannya belum ada, W: 2 Petugas kurang paham menjelaskan tentang prosedur pelaporan lab kritis yang harusnya dilakukan
    b. Penetapan nilai Kritis belum tersedia, SPO Pelaporan pencatatan dan tindak lanjut hasil lab kritis belum tersedia. D: Dokumen bukti pencatatan dan tindak lanjut belum tersedia, Pelaporannya belum ada, W: 2 Petugas paham menjelaskan tentang prosedur pelaporan lab kritis yang harusnya dilakukan
    c. Penetapan nilai Kritis tersedia, SPO Pelaporan pencatatan dan tindak lanjut hasil lab kritis tersedia. D: Dokumen bukti pencatatan dan findak lanjut tersedia, Pelaporannya ada, W: 2 Petugas kurang paham menjelaskan tentang prosedur pelaporan lab kritis yang harusnya dilakukan
    d. Penetapan nilai Kritis belum tersedia, SPO Pelaporan pencatatan dan tindak lanjut hasil lab kritis belum tersedia. D: Dokumen bukti pencatatan dan tindak lanjut belum tersedia, Pelaporannya belum ada, W: 2 Petugas kurang paham menjelaskan tentang prosedur pelaporan lab kritis yang harusnya dilakukan

 

 

 

 

 

Ditulis pada Tak Berkategori | Tinggalkan komentar