UKOM TKPP
6. Klinik “Sahat Medika” menunjukkan rekam medis pasien secara acak. Pada saat telaah dokumen, surveior melihat bahwa sebagian besar kajian pasien dilakukan hanya oleh Dokter Penanggung Jawab Pasien. Klinik memiliki tenaga perawat dan bidan, Berapa skor yang akan surveior berikan untuk pemenuhan elemen pernilaian “ada bukti dilakukan kajian oleh PPA”?
a. Tidak Dapat Diterapkan (TDD)
b. 5
c. 0
d. 10
7. Pada saat telusur dokumen di Puskesmas X. surveior TKPP membuka berkas Identifikasi dan pemenuhan pasien dengan risiko, kendala dan kebutuhan khusus, ditemukan adanya Keputusan Kepala Puskesmas X tapibelum ditandatangani dan distempel, ada SOP identifikasi pasien yang sudah disahkan, tetapi referensinya mencantumkan regulasi yang sudah tidak berlaku. Dalam situasi ini, berapa nilai yang harus diberikan oleh surveior TKPP?
a. 0
b. 10
c. TDD
d. 5
8. Sebagai surveior TKPP pada elemen penilaian 3.13.EP1 diminta ada bukti penetapan jenis jenis pelayanan laboratorium yang disediakan. Pada saat telusur ditemukan adanya SK penetapan jenis-jenis pelayanan laboratorium yang belum disahkan, Pedoman Laboratorium, SPO pelayanan Laboratorium yang telah disahkan. Saat survei berakhir PJ klinik dapat menunjukkan bukti SK penetapan jenis-jenis pelayanan laboratorium yang telah dijelaskan. Skor yang tepat diberikan surveior untuk pemenuhan EP tersebut?
a. 10
b. Tidak Dapat Diterapkan (TDD)
c. 0
d. 5
9. Petugas pendaftaran wajib meminta persetujuan umum dari pasiin atau keluarga/pengantar. Saat dilakukan wawancara terhadap pasien di Puskesmas Jujur Adil. pasien menjawab tidak menerima informasi dan persetujuan umum sebelum menerima pelayanan. Berapa skor yang diberikan oleh surveior untuk pemenuhan elemen penilaian ini?
a. 5
b. TDD
c. 0
d. 10
16. Pergisian dokumen rekam adalah proses pengisian pada formulir yang ada dalam dokumen rekam medis yang dilaksanakan oleh petugas terkait. Sebagai acuan penerapan langkah-langkah dalam pengisian formulir dokumen rekam medis. Pengisian rekan medis di Klinik/ Puskesmas dilakukan oleh:
a. Dokter. dokter gigi, perawat, dan bidan
b. Dokter, dokter gigi, dan/atau tenaga kesehatan yang lain, termasuk mahasiswa praktik jika ada
c. Dokter, dokter gigi, perawat, dan apoteker
d. Dokter, dokter gigi, dan/atau tenaga kesehatan yang melaksanakan pelayanan kesehatan perseorangan
17. Dalam telusur fasilitas pada kegiatan penyiapan makanan untuk pasien di puskesmas ditemukan terdapat ruangan dapur untuk mengolah makanan. namun tidak terdapat kulkas untuk menyimpan bahan makanan, tidak terdapat lemari untuk tempat peralatan makan yang bersih, peralatan makan ditempatkan pada meja disamping tempat cuci peralatan, Berapa nilai yang diberikan oleh surveior?
a. 5.
b. TDD.
c. 0
d. 10.
18. Puskesmas Subur Makmur memiliki formularium obat, tetapi bukti penyusunan tidak lengkap. Hanya ada notulensi dan foto pelaksanaan kegiatan, Berapa skor yang Anda berikan?
a. 5. karena bukti yang diminta EP kurang lengkap. Bukti kegiatan hanya ada notulensi dan foto yang seharusnya dilengkapi absensi dan undangan.
b. O, karena belum tentu disusun bersama-sama karena bukti penyusunan tidak lengkap.
C. TDD.
d. 10, karena bukti yang diminta elemen penilaian lengkap yaitu memiliki formularium dan 2 bukti kegiatan.
19. Saat meninjau proses penanganan obat di Klinik “Sehat Berkah”, surveior menemukan bahwa klinik memiliki kebijakan dan prosedur penanganan obat kadaluarsa/rusak yang terdokumentasi dengan baik. Ketika dilakukan telusur lapangan, surveior menemukan bahan kedokteran gigi sudah kadaluwarsa dan demikian pula di ruang Tindakan terdapat keterlambatan dalam pelaksanaan proses pemusnahan obat yang kadaluarsa/rusak. Berdasarkan temuan tersebut, berapa skor yang seharusnya diberikan oleh surveior untuk pengisian nilai PKP 15 EP 10. “Ada kebijakan dan atau prosedur penanganan obat kadaluarsa/rusak”?
a. 5
b. 0
c. 10
d. TDD
20. Pada waklu melakukan tulusur dokumen di sebuah klinik pratama, surveior mendapatkan ada bukti SPO skrining pasien tetapi tidak menemukan bukti implementasi. Saat wawancara terhadap petugas, petugas dan sekuriti tidak mengetahui langkah-langkah skrining pasien. Apa rekomendasi yang diberikan surveior terhadap klinik tersebut?
a. Memberikan surat teguran terhadap petugas
b. Melakukan pembinaan terhadap petugas
c. Melakukan sosialisasi terhadap petugas
d. Memberikan surat peringatan terhadap petugas
21. Dalam menjalankan praktik kefarmasian di klinik, apoteker harus menerapkan standar pelayanan kefarmasian sehingga pelayanan yang diberikan optimal dan bermutu, mampu melindungi pasien dan masyarakat dari penggunaan obat yang tidak rasional dalam rangka keselamatan pasien (patient safety), serta menjamin kepastian hukum bagi tenaga kefarmasian. Klinik melaksanakan pengelolaan sediaan farmasi dan alat kesehatan serta pelayanan farmasi klinik sesuai standar pelayanan kefarmasian. Standar akreditasi klinik Bab III sesuai dengan No. 1983 lahun 2022 standar 3.15 membahas tentang kefarmasian, EP berapa yang menyatakan tersedia daftar formularium klinik?
a. EP ke 1 pengelolaan
b. EP ke 2
c. EP ke 3 pengadaan
d. EP ke 4 kajian resep
22. Pelayanan bedah diberikan sesuai dengan perencanaan berdasarkan hasil kajian dan dicatat dalam rekam medis pasien, Klinik pratama hanya melakukan bedan kecil (minor) tanpa anestesi umum dan/atau spinal. Klinik utama dapat melakukan tindakan bedah kecuali bedah yang menggunakan anestesi umum dengan inhalasi/ spinal, operasi sedang berisiko tinggi dan operasi besar. Pelayanan anestesi dan bedah dilakukan oleh tenaga medis yang kompeten sesuai dengan ketentuan peraturan perundangan, ini merupakan bunyi dari EP keberapa?
a. EP ke 6 evaluasi pasca
b. EP ke 2
c. FP ke 5 kajian pra
d. EP ke 3 tehnik anestesi
23. Berbagai metoda skrining dapat diterapkan di klinik sesuai kebutuhan antara lain: Skrining cepat dengan instrument sederhana, pengamalan atau visual, pemeriksaan fisik dan menggunakan metoda triase pada klinik yang memiliki UGD dan SDM yang kompeten. Ada prosedur skrining yang di tetapkan, merupakan salah satu elemen penilaian yang ke berapa?
a. EP ke 2 kajian awal 5 poin
b. EP ke 4 bukti skrining
c. EP ke 3
d. EP ke 1 bukti kajian PPA
24. Saat menyiapkan obat untuk seorang pasien, seorang perawat, Rini, hampir memberikan elektrolit konsentrat yang mengandung kalium klorida dengan konsentrasi lebih dari 1 mEq/ml, padahal seharusnya dia memberikan elektrolit konsentrat yang mengandung natrium klorida. Sebagai surveior puskesmas, apa tindakan yang akan Anda sarankan untuk mencegah kesalahan seperti ini?
a. Perawat Rini seharusnya tidak perlu memperhatikan konsentrasi elektrolit klorida saat memberikan obat kepada pasien.
b. Perawat Rini harus selalu memeriksa label obat dengan cermat sebelum memberikannya kepada pasien.
c. Perawat Rini harus segera memberikan elektrolit konsentrat yang benar tanpa memberitahu pasien tentang kesalahan yang hampir terjadi.
d. Elektrolit konsentrat seharusnya disimpan di tempat yang berbeda untuk menghindari kekeliruan.
25. Dalam menjalankan praktik kefarmasian di klinik, apoteker harus menerapkan standar pelayanan kefarmasian sehingga pelayanan yang diberikan optimal dan bermutu, mampu melindungi pasien dan masyarakat dari penggunaan obat yang tidak rasional dalam rangka keselamatan pasien (palient safety), serta menjamin kepastian hukum bagi tenaga kefarmasian. Klinik melaksanakan pengelolaan sediaan farmasi dan alat kesehatan serta pelayanan farmasi klinik sesuai standar pelayanan kefarmasian. Tersedia bukti penyimpanan dan pelaporan obat narkotika serta psikotropika sesuai dengan regulasi, merupakan isi dari EP ke berapa?
a. EP ke 8
b. EP ke 10 kadaluarsa
c.. EP ke 11 MESO
d. EP ke 9 high alert
26. Dalam pendukung pemberian asuhan terintegrasi maka PPA melibatkan pasien dan keluarga dalam proses asuhan pasien. Pasien dan keluarga mengetahui dan menyetujui asuhan dan pelayanan yang mereka terima di klinik. Persetujuan khusus untuk tindakan medik khusus dan resiko tinggi (informed consent). Pasien dan keluarga diberitahu oleh PPA informasi tentang apa saja?
a. Rencana asuhan, proses dan hasil yang pasti
b. Rencana asuhan, pembiayaan, proses dan hasil asuhan yang di dapatkan
c. Rencana asuhan, proses asuhan dan kemungkinan hasil asuhan yang diberikan
d. Rencana asuhan dan proses hanya pasien yang mengetahui
27. Dalam menjalankan praktik kefarmasian di klinik, apoteker harus menerapkan standar pelayanan kafarmasian sahingga pelayanan yang diberikan optimal dan bemutu, mampu melindungi pasien dan masyarakat dari penggunaan obat yang tidak rasional dalam rangka keselamatan pasien (patient safety), serta menjamin kepastian hukum bagi tenaga kefarmasian. Klinik melaksanakan pengelolaan sediaan farmasi dan alat kesehatan serta pelayanan farmasi klinik sesuai standar pelayarian kefarmasian. Standar akreditasi klinik Bab III sesuai dengan No. 1983 tahun 2022 standar 3.15. membahas tentang kefarmasian. EP berapa yang menyatakan tersedia abat emergency pada unit-unit dimana diperlukan dan dapat di akses?
a. EP ke 8 psikotropika
b. EP ke 6 rekonsiliasi
c. EP ke 7
d. EP ke 5 PIO
28. Klinik yang menyelenggarakan pelayanan rawat inap menyediakan sarana transportasi rujukan pasien (ambulance) yang memenuhi persyaratan sesuai keleriluan perundangan. Dalam hal klinik belum memiliki ambulans. dapat dipenuhi melalui kerja sama dengan fasilitas pelayanan kesehatan lain. Untuk sarana transportasi yang memenuhi syarat ada di EP?
a. EP ke 2 komunikasi
b. EP ke 1 SOP
c. EP ke 3 IC
d. EP ke 4
29. Pemberian terapi gizi sesuai dengan status gizi pasien dan konsiston dengan asuhan klinis, Kondisi kesehatan dan proses pemulihan pasien membutuhkan asupan makanan dan gizi yang memadai oleh karena itu makanan perlu disediakan secara regular, sesuai dengan rencana asuhan, umur. budaya. Pasien berperan serta dalam perencanaan dan seleksi makanan, Pasien dan Keluarga di beri edukasi tentang pembalasan diet. ini tercantum di standar berapa Elemen penilaian ke berapa?
a. Standar 8 EP ke 3
b. Standar 9 EP ke 3 distribusi
c. Standar 9 EP ke 7 X
d. Standar 9 EP ke 4
30. Ketika akan melakukan prosedur diagnostik di Puskesmas, seorang petugas pendaftaran mendapati dua pasien dengan nama yang sama dalam daftar pemeriksaan. Sebagai surveior puskesmas, apa langkah yang harus diambil untuk mengatasi masalah identifikasi pasien dalam situasi ini?
a. Salah satu pasien harus menunggu lebih lama untuk dilayani sehingga identitasnya bisa diverifikasi.
b. Identifikasi pasien bisa dilakukan dengan memeriksa nomor ruangan tempat pasien dirawat.
c. Petugas pendaftaran harus mencatat nomor induk kependudukan sebagai Identifikasi tambahan.
d. Identifikasi pasien tidak perlu dilakukan jika sudah ada nomor rekam medis.
31. Pelayanan Rujukan dilaksanakan apabila klinik tidak memiliki kompotensi penanganan yang sesuai dengan kebutuhan pasien. Pelayanan rujukan ini merupakan standar ke 11. ada berapa EP ?
a. 4 EP
b. 3 EP
C. 2 EP
d. 5 EP
32. Ketika hendak memberikan obat kepada seorang pasien, seorang perawat, Siti, hampir memberikan sitostatika dengan nama yang mirip dengan antibiotik yang seharusnya diberikan. Sebagai surveior puskesmas. apa langkah yang akan Anda rekomendasikan untuk mencegah kesalahan semacam ini?
a. Perawat Siti harus selalu memeriksa label obat dengan cermat sebelum memberikannya kepada pasien.
b. Sitostatika dan antibiotik seharusnya disimpan di tempat yang berbeda untuk menghindari kekeliruan.
c. Perawal Siti harus segera memberikan obat yang benar kepada pasien tanpa memberi tahu pasien tentang kesalahan yang hampir terjadi.
d. Perawat siti seharusnya tidak perlu memperhatikan nama obat saat memberikan obat kepada pasien, hanya harus berfokus pada zat aktifnya.
33. Saat sedang bertugas di unit gawat darurat Puskesmas AAA. perawat senior, Nita, menerima instruksi tertulis dari dokter tentang penyesuaian dosis obat untuk seorang pasien. Nita membaca instruksi tersebut dengan cermat dan mengonfirmasi kepada dokler melalui telepon untuk memastikan bahwa dia telah memahaminya dengan benar. Sebagai survelor puskesmas, bagaimana Anda mengevaluasi tindakan Nita dalam menerirna instruksi dan apa yang dapat Anda rekomendasikan untuk meningkatkan proses komunikasi?
a. Nita seharusnya mencatat instruksi tersebut dan memberikannya langsung kepada perawal junior tanpa konfirmasi lebih lanjut.
b. Tindakan Nita yang mengonfirmasi instruksi kepada dokler merupakan langkah yang tepat untuk memastikan pemahaman yang benar.
c. Nita seharusnya tidak perlu mengonfirmasi instruksi kepada dokter karena sudah membacanya dengan cermat.
d. Komunikasi tertulis lebih efektif daripada komunikasi verbal. sehingga Nita tidak perlu mengonfirmasi melalui telepon,
34. Pada saal survey di suatu puskesmas, seorang surveior mendapatkan dokumen bukti pelaksanaan kontrol analitik dalam kegiatan PMI. Kontrol analifik merupakan monitoring proses analitik melakukan uji ketelitian dan ketepatan dengan menggunakan bahan kontrol. Apa saja periode pada kontrol analitik?
a. Periode Pendahuluan. Periode Kontrol dan Periode pengambilan spesimen.
b. Periode Pendahuluan. Periode Kontrol dan Periode Penyimpanan spesimen.
c. Perlode Pendahuluan, Periode Kontrol dan Periode Evaluasi hasil uji ketelitian.
d. Periode Pendahuluan, Periode Kontrol dan Periode pencatatan data pasien hasil pemeriksaan
Kontrol pra-analitik : Persiapan specimen, Pengambilan dan penanganan specimen, Penyimpanan dan transportasi specimen, Identifikasi dan pencatatan pasien, Kalibrasi peralatan, Pemilihan metode pemeriksaan, Pemilihan larutan standar, kalibrator dan bahan control, Dokumentasi metode kerja, Kompetensi petugas pemeriksa.