1. Bapak B adalah seorang surveior akreditasi Puskesmas dan Klinik yang juga adalah anggota Tim Pembina Cluster Binaan (TPCB) suatu kabupaten mendapatkan surat tugas sebagai Ketua Tim Surveior untuk melakukan survei akreditasi di suatu klinik. Klinik tersebut merupakan salah satu klinik dalam cluster binaannya. Apa yang harus dilakukan oleh Bapak B?
a. Memberitahukan adanya konflik kepentingan kepada Ketua LPA segera setelah menerima surat tugas
b. Tetap menjadi Ketua Tim Surveior dan meminta anggota tim surveior agar tidak memberi tahu LPA
c. Melaporkan kepada Ketua LPA agar tidak ditugaskan sebagai Ketua Tim Surveior, sehingga tidak terlalu menimbulkan conflict of interest saat melakukan survei di klinik tersebut
d. Bersikap seolah-olah tidak ada conflict of interest, dan menjalankan survei akreditasi seobjektif mungkin
2. Seorang surveior TKPP melakukan survei di Klinik Y, istri nya juga seorang surveior TKSD. Kebetulan mereka melakukan survei di Kabupaten yang sama namun Klinik yang berbeda dan diinapkan di hotel yang sama karena kebetulan di Kabupaten tersebut hanya ada satu hotel yang memadai. Surveior TKPP membawa dokumen survei Klinik Y ke hotel tempat menginap, dan mendiskusikan dokumen tersebut ke istrinya yang juga melakukan survei di Kabupaten setempat. Apa saran anda yang tepat untuk surveior teknis tersebut?
a. Menjaga penampilan dalam hal berpakaian pada saat pelaksanaan survei
b. Menjaga kondisi kesehatan dan menghilangkan kebiasaan tidak sehat
c. Menyalahkan tanpa dasar dan tak memberi Solusi
d. Memegang teguh rahasia yang berkaitan dengan tugasnya
3. Ibu C adalah Ketua Tim Surveior Akreditasi di Puskesmas H. Proses survei luring di Puskesmas H selesai lebih cepat daripada jadwal acara yang tertera dalam Petunjuk Teknis Survei Akreditasi. Apakah yang harus diputuskan oleh Ibu C?
a. Memanfaatkan waktu yang tersedia untuk melakukan telusur lebih mendalam dan teliti terhadap pemenuhan standar akreditasi di Puskesmas H.
b. Segera melaksanakan exit conference, karena ingin menikmati kuliner.
c. Mengakhiri proses survei luring, karena diminta oleh pihak Puskesmas H.
d. Mengakhiri proses survei luring, agar bisa segera membuat laporan hasil survei Puskesmas H.
4. Penugasan surveior dilakukan secara acak oleh SINAF. Suatu ketika seorang surveior pernah bekerja atau menjadi bagian dari fasilitas pelayanan kesehatan yang sudah disurvei mendapatkan surat di fasilitas kesehatan tersebut untuk melakukan survei. Apa yang sebaiknya surveior lakukan ketika menghadapi situasi tersebut?
a. Patuh terhadap ketentuan di Rumah Sakit, Puskesmas, Klinik, Labkes dan UTD
b. Sadar akan kedudukan, hak dan kewajibannya sebagai surveior yang merupakan wakil dari penyelenggara akreditasi
c. Bersikap ramah, santun dan terbuka
d. Menyampaikan kepada pihak LPA bahwa penah menjadi bagian dari fasyankes tersebut dan menyampaikan takut terjadi Conflict Of Interest jika melakukan survei di fasyankes
5. LPA Y menugaskan seorang surveior untuk melakukan pendampingan persiapan survei di Klinik X, pada saat pelaksanaan pendampingan, surveior tersebut menyalahkan semua dokumen yang disusun oleh Klinik dan menyampaikan bahwa kedepannya kalau melakukan pendampingan sebaiknya dengan surveior tersebut aja. Hal yang seharusnya tidak boleh dilakukan oleh surveior tersebut?
a. Bersikap tidak bersahabat
b. Menyalahkan tanpa dasar dan tak memberi Solusi
c. Sadar akan kedudukan, hak dan kewajibannya sebagai surveior yang merupakan wakil dari penyelenggara akreditasi
d. Mengikuti dan memahami perkembangan IPTEK, dalam bidang keahliannya terutama dalam bidang pelayanan kesehatan, peningkatan mutu, praktek klinis, manajemen dan instrumen akreditasi
6. Pada saat survei akreditasi Klinik C secara luring, PJ Klinik menyampaikan jika setiap hari pada jam 10 pagi dan jam 2 siang dilakukan peregangan selama 10 menit, namun surveior TKSD dan surveior TKPP menolak dengan alasan akan menghabiskan waktu survei. Hal apa yang seharusnya dilakukan oleh surveior tersebut?
a. Bekerja sesuai pedoman dan kode etik yang telah ditetapkan
b. Sadar akan kedudukan, hak dan kewajibannya sebagai surveior yang merupakan wakil dari penyelenggara akreditasi
c. Patuh terhadap ketentuan di Rumah Sakit, Puskesmas, Klinik, Labkes dan UTD
d. Memegang teguh rahasia yang berkaitan dengan tugasnya
7. Saat penilaian Bab III standar 12, surveior melakukan telusur dokumen, observasi dan wawancara terhadap pengelolaan rekam medis. Hasil telusur dokumen ditemukan sebagai berikut: klinik telah menetapkan kebijakan bahwa pengelolaan rekam medis mengunakan rekam medis elektronik, sesuai perundang-undangan. Rekam medis diisi oleh PPA namun tidak diisi secara lengkap. Penimpanan dan pengamanan terhadap rekam medis dilakukan secara berjenjang mulai dari admin sampai pada pelaksana diunit-unit dengan menggunakan password, yang dituangkan dalam SPO, Hasil wawancara petugas admin dapat menjelaskan prosedur penyimpanan dan pengamanan rekam medis. Berapa nilai yang diberikan terhadap ketersediaan SPO rekam medis sebagai acuan dalam mengisi rekam medis elektronik pada Standar 3.12 EP 3 (Ada tata cara penyimpanan, peminjaman dan pemusnahan rekam medis)
a. 10
b. 0
c. TDD (Tidak Dapat Diterapkan)
d. 5
8. Seorang tenaga gizi wajib membuat rencana asuhan gizi berdasarkan kajian kebutuhan gizi pada pasien sesuai dengan kondisi kesehatan dan kebutuhan pasien. Apa isi Formulir asuhan gizi pada dewasa? Soal 1 Jawaban
a. Kajian gizi, riwayat gizi, intervensi gizi, monitoring dan evaluasi
b. Kajian gizi, riwayat gizi, intervensi gizi, diagnosa gizi, monitoring dan evaluasi
c. Kajian gizi, riwayat gizi, diagnosa gizi, intervensi gizi, monitoring dan evaluasi
d. Kajian gizi, diagnosa gizi, intervensi gizi, monitoring dan evaluasi
9. Dalam memberikan pelayanan bedah, klinik menetapkan program mutu dan keselamatan pasien meliputi Kajian pra bedah, Penandaan lokasi operasi; dan Pelaksanaan surgical safety check list. Salah satu Upaya mencegah kesalahan dalam melakukan tindakan yang menggunakan di anestesi maka klinik harus mempunyai formular Surgical Safety Check List. Apa saja yang termasuk di dalam Surgical Safety Check List? Soal 2 Jawaban
a. Fase Log in, Fase Time out, Fase Log out
b. Fase Log in, Fase Time in, Fase Log out
c. Fase Sign in, Fase Time out, Fase Sign out
d. Fase Sign in, Fase Time in, Fase Sign Out
10. Rencana asuhan menjelaskan asuhan dan pengobatan/tindakan yang diberikan kepada seorang pasien. Rencana asuhan memuat satu paket tindakan yang dilakukan oleh pelaksana asuhan untuk mendukung diagnosis yang ditegakkan melalui pengkajian. Agar rencana asuhan berjalan dengan baik, dimanakah seharusnya pendokumentasi rencana asuhan? Soal 3 Jawaban
a. Di CPPT Paien
b. Di pendaftaran pasien
c. Di Rekam Medis pasien
d. Di bagian Farmasi pasien
11. Dalam Standar 3.2 tentang Pasien dan Keluarga Dalam Proses Asuhan disebutkan bahwa dalam pendukung pemberian asuhan terintegrasi maka PPA melibatkan pasien dan keluarga dalam proses asuhan pasien. Pasien dan keluarga diberitahu oleh PPA informasi tentang rencana asuhan, proses asuhan dan kemungkinan hasil asuhan yang diberikan. Dokumen apa yang harus dibuat oleh klinik untuk memenuhi Standar 3.2? Soal 4 Jawaban
a. Bukti pelaksanaan persetujuan tindakan kedokteran
b. Bukti Hasil Kajian awal
c. Bukti hasil skrening awal
d. Bukti identifikasi pasien
12. Pemulangan pasien dilakukan berdasarkan kriteria pulang yang ditetapkan oleh penanggung jawab klinik dan didokumentasikan. Dokumen apa yang harus dibuat oleh penanggung jawab saat pemulangan pasien? Soal 5 Jawaban
a. Ringkasan tindakan
b. Ringkasan pulang yang berisikan rencana tindaklanjut pengobatan
c. Rencana pengobatan
d. Ringkasan pengobatan
13. Klinik yang menyelenggarakan pelayanan laboratorium menetapkan jenis-jenis pelayanan dan pemeriksaan laboratorium yang tersedia, adanya nilai normal dan nilai kritis. Berapa lama pelaporan nilai kritis wajib dilaporkan Soal 6 Jawaban
a. Kurang dari 24 jam
b. Kurang dari 30 menit
c. Kurang dari 60 menit
d. Kurang dari 30 menit
14. Pelayanan laboratorium dikelola sesuai dengan kebijakan dan prosedur yang ditetapkan. Pelayanan laboratorium merupakan penunjang untuk penyelenggaraan pelayanan medik di Klinik dan hanya untuk kebutuhan pelayanan di Klinik. Jika pemeriksaan dilaksanakan oleh laboratorium di luar klinik. Dokumen apa yang harus dilengkapi? Soal 7 Jawaban
a. Sertifikat akreditasi
b. Rentang nilai kritis
c. Rentang nilai normal dan rentang nilai rujukan
d. Jenis-Jenis pelayanan laboratorium
15. Pada saat surveI akreditasi puskesmas, surveior menemukan bukti bahwa puskesmas telah melaksanakan pemantauan mutu internal (PMI) di laboratorium. Kegiatan PMI ini berupa kontrol pra -analitik, kontrol analitik dan kontrol paska-analitik. Apa saja kegiatan yang dilakukan pada tahap kontrol pra-analitik? Soal 8 Jawaban
a. Persiapan spesimen, Pengambilan dan penanganan spesimen, Penyimpanan dan transportasi spesimen, Evaluasi hasil uji ketelitian.
b. Persiapan spesimen, Pengambilan dan penanganan spesimen, Penyimpanan dan transportasi spesimen, Periode kontrol.
c. Persiapan spesimen, Pengambilan dan penanganan spesimen, Penyimpanan dan transportasi spesimen, Tentukan nilai dasar yg merupakan nilai rujukan.
d. Persiapan spesimen, Pengambilan dan penanganan spesimen, Penyimpanan dan transportasi spesimen, Identifikasi dan pencatatan pasien.
16. Puskesmas merencanakan dan melaksanakan manajemen keselamatan dan keamanan fasilitas. Harus dilakukan pemantauan terhadap pekerjaan konstruksi terkait keamanan dan pencegahan penyebaran infeksi. Metode apa yang digunakan oleh puskesmas terkait keamanan pekerjaan saat berlangsung renovasi di ruang pelayanan? Soal 10 Jawaban
a. RCA
b. ICRA Program
c. HVA
d. ICRA Konstruksi
17. Klinik menetapkan regulasi pelayanan pasien risiko tinggi dan penyediaan pelayanan risiko tinggi berdasarkan Panduan Praktik Klinis dan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. Klinik menetapkan regulasi tentang pasien risiko tinggi yang mampu dilayani. Saat telusur Standar 3.7 EP 2 maka dokumen bukti apa yang diminta oleh surveior? Soal 11 Jawaban
a. SK pelayanan pasien risiko tinggi di klinik dan SK pelayanan risiko tinggi di klinik, dokumen bukti pelaksanaan pemberian pelayanan pada pasien risiko tinggi dan pelayanan risiko tinggi
b. SPO pelaksanaan pemberian pelayanan pada pasien risiko tinggi, SPO pelayanan risiko tinggi, dokumen bukti pelaksanaan pemberian pelayanan pada pasien risiko tinggi dan pelayanan risiko tinggi
c. SK pelayanan pasien risiko tinggi, SK pelayanan risiko tinggi, dokumen bukti pelaksanaan pemberian pelayanan pada pasien risiko tinggi dan pelayanan risiko tinggi
d. SPO pelaksanaan pemberian pelayanan pada pasien risiko tinggi, dokumen bukti pelaksanaan pemberian pelayanan pada pasien risiko tinggi dan pelayanan risiko tinggi
18. Laboratorium di dalam klinik tersebut wajib melakukan Pemantapan Mutu Internal (PMI) dalam setiap siklus pemeriksaan laboratorium dan mengikuti program Pemantapan Mutu Eksternal (PME) secara periodik yang diselenggarakan oleh institusi yang ditetapkan oleh pemerintah. Dalam melakukan observasi terhadap pelaksanaan PMI, apa yang dapat dilihat oleh surveior terhadap pelaksanaan PMI? Soal 12 Jawaban
a. Angka nilai normal
b. Grafik QC setiap parameter pemeriksaan
c. Daftar nilai kritis
d. Catatan hasil pemeriksaan
19. Klinik rawat jalan dapat menyelenggarakan pelayanan laboratorium. Pelayanan laboratorium dikelola sesuai dengan kebijakan dan prosedur yang ditetapkan. Hal apa yang perlu diketahui oleh surveior tentang penilaian pelayanan laboratorium? Soal 13 Jawaban
a. Penilaian TDD pada Elemen Penilaian 1 yang menyelenggarakan pemeriksaan laboratorium secara POCT
b. Penilaian 0 bila klinik tidak menyelenggaran pelayanan laboratorium pada Elemen Penilaian 1
c. Penilaian 0 – 10 pada elemen peneliaan 1 bila klinik tidak menyelenggarakan pelayanan laboratorium
d. Penilaian TDD pada Elemen Penilaian 1 bila klinik tidak melaksanakan penyelenggaraan laboratorium
20. Klinik pratama menyelenggarakan pelayanan kesehatan dasar sedangkan klinik utama menyelengggarakan pelayanan spesialistik. Pelaksanaan asuhan dan pelayanan dilakukan secara terintegrasi oleh semua Profesional Pemberi Asuhan (PPA). Pelaksanaan asuhan dan pelayanan dilakukan secara terintegrasi oleh semua Profesional Pemberi Asuhan (PPA). Apa Tujuan utama rencana asuhan yang dibuat oleh PPA? Soal 14 Jawaban
a. Memperoleh hasil klinis yang optimal
b. Memperoleh informasi yang lengkap
c. Memperoleh pengobatan yang tepat
d. Memperoleh data penyakit
21. Proses kajian pasien menentukan efektifitas asuhan yang akan dilakukan. Ketika pasien diterima di klinik untuk memperoleh pelayanan klinis perlu dilakukan kajian awal oleh tenaga medis, keperawatan/kebidanan dan tenaga pemberi asuhan lainnya. Setelah kajian awal, dilanjutkan dengan kajian ulang, apa saja yang perlu di lakukan dalam proses kajian ulang? Soal 15 Jawaban
a. Kajian ulang berisikan catatan perkembangan pasien
b. Kajian ulang di lakukan secara berkala tiap 3 bulan
c. Kajian ulang di tulis di rekam medis bukan di CPPT
d. Kajian ulang berisikan catatan pengobatan dan pembiayaan