Soal Ukom dan Jawaban TKPP Knowledge

Seorang Pasien tidak menyetujul Rencana Asuhan yang diberikan kepadanya, namun tetap menandatangani persetujuan tindak medis yang disodorkan oleh Petugas.
Menurut anda, apa yang seharusya dilakukan olen petugas?

a. Memberi penjelasan lebih lengkap kepada pasien sebelum meminta tanda tangan pasien

b. Memberi penjelasan dengan bahasa yang dapat dimengerti kepada pasien sebelum meminta tanda-tangan pasien

c. Memandu pasien untuk menandatangani persetujuan dengan memberitahukan saja risiko apa bila pasien tidak memberikan persetujuannya

d. Memberi penjelasan lengkap dengan bahasa yang dapat dimengerti kepada pasien sebelum meminta tanda-tangan pasien

 

Pelayanan kefarmasian dikelola sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. Pelayanan Kefarmasian di Klinik diselenggarakan oleh ruang/ instalasi farmasi. Pelayanan Kefarmasian di Klinik terdiri dari pengelolaan sediaan farmasi, alat kesehatan dan BMHP, serta pelayanan farmasi klinik. Pengkajian resep dilakukan oleh tenaga kefarmasian, hal-hal apa yang berhubungan pengkajian resep?

a. Pengkajian jenis dan jumlah obat

b. Pengkajian efek samping obat

c. Pengkajian peresepan obat

d. pengkajian administratif, farmasetik dan klinis

 

Pada telusur rekam medis pasien anak sakit dengan gangguan gizi di klinik D, tidak ditemukan dokumentasi pengkajian pasien oleh petugas gizi dan rencana asuhan gizi diisi oleh dokter di ruang pelayanan kesehatan anak. Kemudian dijelaskan oleh petugas klinik bahwa pengkajian pasien gizi ditulis di register Petugas Gizi dan rekomendasi asuhan gizi diberikan secara terpisah dari rekam medis. Apa rekomendasi yang perlu diberikan oleh Surveior?

a. Pendokumentasian yang sudah ada dapat diteruskan dengan melakukan organisasi dokumen menurut tanggal kunjungan pasien

b. Pendokumentasian yang sudah ada dapat diteruskan dengan melakukan organisasi dokumen menurut nama pasien

c. Kajian dan rencana asuhan didokumentasikan terintegrasi di dalam rekam medis agar memenuhi standar akreditasi

d. Kajian dan rencana asuhan didokumentasikan terintegrasi di dalam rekam medis agar kolaborasi antar PPA dapat ferdokumentasi dan dapat dievaluasi

 

Klinik menetapkan regulasi pelayanan pasien risiko tinggi dan penyediaan pelayanan risiko tinggi berdasarkan Panduan Praktik Klinis dan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. Klinik menetapkan regulasi tentang pasien risiko tinggi yang mampu dilayani. Siapakah yang termasuk kategori pasien risiko tinggi?

  • a. Pasien dengan hipertensi
  • b. Pasien depresi berat
  • c. Pasien dengan disabilitas verbal
  • d. Pasien beresiko tindak kekerasan

 

Pada saat anda telusur ke IGD, Anda melihat ada rombongan pasien kecelakaan masuk ke IGD dikarenakan mobil bak penuh penumpang terguling dan terlibat kecelakaan lal lintas. Apakah yang dapat dilihat oleh survelor pada saat kejadian tersebut?

a. proses stabilisasi pasien sebelum dirujuk dapat diabaikan mengingat kebutuhan segera pasien dirujuk dikarenakan jarak ke Rs sangat jauh

b. triase pasien d Bengan memprioritaskan pasien meninggal

c. hak pasien atas privacy pasien, manjemen pelayanan kedaruratan

d. proses transportasi rujukan dimana pasien gawat darurat tidak diperlukan ambulans yang siap untuk memenuhi kebutuhan pasien selama proses transportasi, yang penting fetap dilakukan monitoring selama proses rujukan

 

Rencana asuhan menjelaskan asuhan dan pengobatan/tindakan yang diberikan kepada seorang pasien. Rencana asuhan memuat satu paket tindakan yang dilakukan oleh pelaksana asuhan untuk mendukung diagnosis yang ditegakkan melali pengkajian. Agar rencana asuhan berjalan dengan baik, dimanakah seharusnya pendokumentasi rencana asuhan?

a. Di CPPT Paien

b. Di pendaftaran pasien

c. Di Rekam Medis pasien

d. Di bagian Farmasi pasien

 

Manajemen kedaruratan dan bencana adalah tanggap terhadap wabah, bencana dan keadaan kegawatdaruratan akibat bencana. Manajemen kedaruratan dan bencana direncanakan dan efektif. Manajemen kedaruratan dan bencana perlu disusun dalam upaya menanggapi kejadian bencana, baik internal maupun eksternal.

Metode apa yang digunkan untuk mengidentifikasi jenis, kemungkinan, dan akibat dari bencana yang mungkin terjadie

a. HVA

b. ICRA

C. FMEA

d. RCA

 

Proses kajian awal dilaksanakan oleh profesional pemberi asuhan meliputi:

a. Fisis/neurologis/mental, psikososiospiritual, ekonomi, riwayat kesehatan, riwayat alergi, asesmen nyeri, asesmen risiko jatuh, asesmen fungsional (gangguan fungsi tubuh), asesmen risiko gizi, kebutuhan edukasi, dan rencana pemulangan.

b. Hanya dilakukan oleh dilakukan oleh tenaga medis, keperawatan/kebidanan

c. Proses skrining

d. Skrining gizi dilakukan oleh ahli gizi di rawat jalan dan IGD

 

Seorang tenaga gizi wajib membuat rencana asuhan & kebutuhan gizi pada pasien sesuai dengan kondisi kesehatan dan kebutuhan pasien.

Asuhan gizi harus dievaluasi secara berkala oleh tenaga gizi. Keberhasilan proses asuhan gizi sangat ditentukan oleh efektivitas intervensi gizi melalui edukasi dan konseling gizi yang efektif, pemberian dietetik yang sesuai untuk pasien dan kolaborasi dengan profesi lain. Apa tujuan melakukan evaluasi gizi kepada pasien?

a. Menentukan kesesuaian jadwal dan distribusi makan kepada pasien dalam sehari

b. Melakukan efisiensi pelayanan gizi agar menekan pengeluaran biaya operasional klinik

c. Memastikan identifikasi pasien dalam pemberian asuhan gizi

d. Mengidentifikasi kekurangan atau kelebihan gizi terhadap pasien.

 

Klinik yang menyelenggarakan pelayanan laboratorium menetapkan jenis-jenis pelayanan dan pemeriksaan laboratorium yang tersedia, adanya nilai normal dan nilai kritis. Berapa lama pelaporan nilai kritis wajib dilaporkan

a. Kurang dari 60 menit

b. Kurang dari 30 menit

c. Kurang dari 30 menit

d. Kurang dari 24 jam

 

Pelimpahan wewenang untuk melakukan tindakan kedokteran atau kedokteran gigi terntentu kepada perawat, bidan atau tenga kesehatan hanya dapat dilakukan bila:

a. Boleh dilakukan dengan lisan, tidak termasuk dalam kemamampuan dan ketrampilan yang dimiliki penerima limpahan

b. Difetapkan dan seterusnya dilakukan

c. Tindakan yang didelegasikan termasuk pengambilan keputusan klinis

d. Hanya pada kondisi dokter tidak berada di tempat dan atau karena keterbatasan ketersediaan tenaga medis

 

Ketika sedang meresepkan obat untuk seorang pasien, seorang dokter, Ani, hampir mengira bahwa dia meresepkan obat antihipertensi, namun fernyata dia hampir meresepkan obat pennang dengan nama yang mirip. Sebagal surveior puskesmas, apa langkah yang akan Anda rekomendasikan untuk menghindari kesalahan seperti

• a. Kesalahan semacam ini tidak dapat dihindari karena nama obat yang mirip seringkali ditemui.

b. Nama obat harus dicetak dalam huruf yang lebih besar dan jelas pada resep untuk menghindari kekeliruan.

c. Dokter Ani seharusya tidak memperhatikan nama obat saat meresepkan, hanya harus berfokus pada zat aktifnya.

d. Dokter Ani harus meminta bantuan dari farmasis untuk memeriksa resep sebelum memberikannya kepada pasien.

 

Soal 1

Saat sedang bertugas di unit gawat darurat Puskesmas AAA, perawat senior, Nita, menerima instruksi tertulis dari dokter tentang penyesuaian dosis obat untuk seorang pasien. Nita membaca instruksi tersebut dengan cermat dan mengonfirmasi kepada dokter melalui telepon untuk memastikan bahwa dia telah memahaminya dengan benar. Sebagai surveior puskesmas, bagaimana Anda mengevaluasi tindakan Nita dalam menerima instruksi dan apa yang dapat Anda rekomendasikan untuk meningkatkan proses komunikasi?

  1. Komunikasi tertulis lebih efektif daripada komunikasi verbal, sehingga Nita tidak perlu mengonfirmasi melalui telepon.
  2. Nita seharusnya mencatat instruksi tersebut dan memberikannya langsung kepada perawat junior tanpa konfirmasi lebih lanjut.
  3. Nita seharusnya tidak perlu mengonfirmasi instruksi kepada dokter karena sudah membacanya dengan cermat.
  4. Tindakan Nita yang mengonfirmasi instruksi kepada dokter merupakan langkah yang tepat untuk memastikan pemahaman yang benar.

Soal 2

Saat melakukan pemeriksaan rutin di unit farmasi puskesmas, seorang farmasis, Rina, menemukan dua jenis obat dengan kemasan yang sangat mirip: satu adalah obat antihipertensi dan yang lain adalah obat penenang. Kemasan keduanya memiliki warna dan desain label yang hampir identik. Sebagai surveior puskesmas, bagaimana Anda menilai situasi ini dan apa yang dapat Anda rekomendasikan untuk mencegah kesalahan penggunaan obat?

  1. Rina harus segera melaporkan temuannya kepada manajemen untuk mengubah kemasan obat yang mirip.
  2. Komunikasi tertulis lebih efektif daripada komunikasi lisan dalam situasi ini.
  3. Rina seharusnya tidak mempermasalahkan kemasan obat jika zat aktifnya berbeda.
  4. Peringatan verbal kepada staf farmasi sudah cukup untuk

mencegah kesalahan penggunaan obat.

Soal 3

Triase dalam pelayanan gawat darurat di Puskesmas dilakukan berdasarkan prinsip sebagai berikut:

  1. ancaman jiwa yang dapat mematikan dalam hitungan detik, dapat meninggal dalam hitungan menit, trauma ringan dan sudah meninggal
  2. ancaman jiwa yang dapat mematikan dalam hitungan menit, dapat meninggal dalam hitungan jam, trauma ringan dan sudah meninggal
  3. ancaman jiwa yang dapat mematikan dalam hitungan menit, dapat meninggal dalam hitungan jam, trauma berat dan sudah meninggal
  4. ancaman jiwa yang dapat mematikan dalam hitungan jam, dapat meninggal dalam hitungan menit, trauma ringan dan sudah meninggal

Soal 4

Pelayanan bedah diberikan sesuai dengan perencanaan berdasarkan hasil kajian dan dicatat dalam rekam medis pasien. Pelayanan Bedah apa saja yang dapat dilakukan pada klinik pratama?

  1. Bedah Mayor dengan anestesi spinal
  2. Bedah Minor tanpa anestesi umum dan atau anestesi spinal
  3. Bedah Minor
  4. Bedah Minor dan Mayor

Soal 5

Saat sedang dilakukan survei, seorang pasien laki-laki berusia 63 tahun datang sendiri dalam kondisi baik-baik saja, tanpa menggunakan alat bantu apapun. Setelah melakukan proses pendaftaran dan kajian awal, pasien duduk menunggu di ruang tunggu. Vital sign pasien sbb: TD 165/100, denyut nadi 95x/menit dan suhu badan 36 derajat. Saat menunggu, pasien terlihat gelisah, keringat dingin dan tidak lama terjatuh ke bawah. Petugas security dan perawat bergegas menghampiri dan melakukan pertolongan pertama. Sesuai dengan kondisi di atas, petugas klinik harus melakukan hal-hal sesuai dengan SPO. Menurut sckrining visual rawat jalan maka di dalam Rekam Medisnya, maka warna apakah yang tepat untuk pasien tersebut?

  1. Merah
  2. Kuning
  3. Hijau
  4. Orange

Soal 6

Proses kajian pasien menentukan efektifitas asuhan yang akan dilakukan. Ketika pasien diterima di klinik untuk memperoleh pelayanan klinis perlu dilakukan kajian awal oleh tenaga medis, keperawatan/kebidanan dan tenaga pemberi asuhan lainnya. Setelah proses kajian awal, berlanjut ke kajiaan ulang dan tercatat di form. Apa nama form tersebut?

  1. Catatan perkembangan pasien terintegrasi ( CPPT)
  2. Catatan perkembangan pasien terarah (CPPT)
  3. Catatan perkembangan pasien terpadu (CPPT)
  4. Catatan perkembangan pasien terlaksana (CPPT)

Soal 7

Saat telusur rekam medik pasien yang pernah dilakukan rujukan ke FKTRL, berikut ini adalah dokumen yang paling tepat terkait dengan proses rujukan pasien ke FKTRKL:

  1. Bukti serah terima pasien yang dilengkapi dengan SBAR, stempel FKTRL serta nama petugas yang menerima rujukan
  2. Bukti komunikasi efektif (SBAR dan TBAK) saat hand over pergantian shift
  3. Bukti adanya komunikasi dan edukasi kepada pasien tentang hak pasien dan keluarga terhadap privacy pasien
  4. Surat Rujukan dan form monitoring selama proses Tindakan

Soal 8

Penjelasan tentang tindakan kedokteran minimal mencakup

  1. tujuan dan prospek keberhasilan; tatacara tindak medis yang akan dilakukan; risiko dan komplikasi yang mungkin terjadi; alternative tindakan medis lain yang tersedia dan risiko-risikonya; prognosis penyakit bila tindakan dilakukan; dan diagnosis.
  2. tujuan dan prospek keberhasilan; tatacara tindak medis yang akan dilakukan; risiko dan komplikasi yang mungkin terjadi; alternative tindakan medis lain yang tersedia dan risiko-risikonya; dan diagnosis.
  3. tujuan dan prospek keberhasilan; risiko dan komplikasi yang mungkin terjadi; alternative tindakan medis lain yang tersedia dan risiko-risikonya; prognosis penyakit bila tindakan dilakukan; dan diagnosis.
  4. tujuan dan prospek keberhasilan; tatacara tindak medis yang akan dilakukan; alternative tindakan medis lain yang tersedia dan risiko-risikonya; prognosis penyakit bila tindakan dilakukan; dan diagnosis.

Soal 9

Pelayanan anestesi di klinik dilaksanakan sesuai standar dan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Anestesi apa yang dapat dilakukan di klinik utama?

  1. Anestesi lokal dan general
  2. Anestesi spinal dan anestesi regional
  3. Anestesi regional dan general
  4. Anestesi lokal dan anestesi sedasi intravena

Soal 10

Dalam memberikan pelayanan anestesi, klinik menetapkan program mutu dan keselamatan pasien. Pelayanan bedah diberikan sesuai dengan perencanaan berdasarkan hasil kajian dan dicatat dalam rekam medis pasien. Beberapa hal harus tercatat dalam rekam medis. Sesuai dengan SPO anestesi dan bedah, apa saja yang wajib dicatat dalam rekam medis?

  1. Jenis, nama obat, dan teknik anestesi yang digunakan
  2. Jenis, dosis dan teknik anestesi yang digunakan
  3. Jenis, nama obat, dosis dan teknik anestesi yang digunakan
  4. Jenis, dosis dan teknik anestesi yang digunakan serta pemantauan status fisiologis pasien

Soal 11

Klinik menyediakan pelayanan kesehatan promotif, preventif, kuratif, dan rehabilitatif. Penyelenggaraan pelayanan promotif dan preventif di klinik sesuai dengan kebutuhan pasien dan masyarakat serta mendukung program prioritas nasional maka dilakukan pemantauan secara berkesinambungan. Program-Program Prioritas Nasional Apa yang harus disampaikan pada pasien sebagai bentuk kegiatan preventif dan promotif?

  1. PTM, P2M
  2. Penyakit degenerative
  3. HIV, TB, Stanting, AKI, AKB, dan penyakit katastropik
  4. Penyakit-penyakit tropis

Soal 12

Laboratorium di dalam klinik tersebut wajib melakukan Pemantapan Mutu Internal (PMI) dalam setiap siklus pemeriksaan laboratorium dan mengikuti program Pemantapan Mutu Eksternal (PME) secara periodik yang diselenggarakan oleh institusi yang ditetapkan oleh pemerintah. Dalam melakukan observasi terhadap pelaksanaan PMI, apa yang dapat dilihat oleh surveior terhadap pelaksanaan PMI

  1. Catatan hasil pemeriksaan
  2. Angka nilai normal
  3. Grafik QC setiap parameter pemeriksaan
  4. Daftar nilai kritis

Soal 13

Pada saat survei daring pada sebuah Klinik Utama yang memiliki pelayanan radiodiagnostik, ternyata kebijakan pelayanan radiodiagnostik sudah disusun, yang meliputi surat keputusan tentang jenis pelayanan yang disediakan, yaitu pelayanan radiodiagnostik dengan menggunakan mobile x-ray, dan ultrasonografi, tetapi belum dilengkapi dengan pedoman pelayanan. Prosedur-prosedur belum disusun lengkap. Penanggung jawab klinik, seorang dokter spesialis obgyn menyatakan akan segera melengkapi prosedur-prosedur yang dibutuhkan sebelum pelaksanaan site-visite. Menurut Pasal 7 ayat 1 PMK No 24/2020, klinik tersebut merupakan klinik yang menyediakan pelayanan radiologi klinik pratama. Apa saja modalitas yang disediakan yang termasuk pelayanan radiologi klinik pratama?

  1. Mobile x-ray dan Panoramix
  2. Mobile x-ray dan USG
  3. Mobile x-ray, dental x-ray, dan USG
  4. Ultrasonografi

Soal 14

Ditetapkan kode etik perilaku yang berlaku untuk seluruh pegawai yang bekerja di Puskesmas serta dilakukan evaluasi terhadap pelaksanaannya dan dilakukan tindak lanjutnya. Berapa kali dalam setahun minimal dilakukan evaluasi kode etik bagi seluruh pegawai?

 

  1. Sekali dalam 3 Bulan (triwulan)
  2. Sekali dalam 4 Bulan (caturwulan)
  3. Sekali dalam 6 Bulan (semester)
  4. Sekali dalam 1 tahun (Tahunan)

Soal 15

Dalam hal untuk memenuhi kebutuhan pasien akan pelayanan yang lebih baik, maka klinik dapat melakukan rujukan pasien, tujuan rujukan pasien untuk memberikan pelayanan yang lebih baik dikarenakan keterbatasan kemampuan klinik dalam pelayanan. Untuk memenuhi hak pasien untuk mendapatkan informasi dan menyetujui dilakukannya rujukan, telusur dokumen apa yang harus dilakukan oleh survelor?

  1. Adanya informed consent dan wawancara tentang daftar jejaring rujukan
  2. Adanya persetujuan untuk dilakukan rujukan berdasarkan kebutuhan pasien
  3. Adanya general consent dan wawancara tentang daftar jejaring rujukan
  4. Adanya general consent dan informasi nama fasyankes rujukan

SKILL DAN KNOWLEDGE

 

  1. Surveior menuliskan rekomendasi berdasarkan atas fakta analisis yang ditemukan pada sebuah Klinik Utama yang memberikan pelayanan laboratorium sebagai berikut: a) Siapkan pencatatan dan pelaporan nilai kritis, b) Buatkan buku/formulir pelaporannya secara lengkap, c) Segera tindaklanjuti pelaporannya, d) Tingkatkan pemahaman petugas laboratorium terkait nilai kritis. Apakah fakta dan analisis yang ditemukan untuk Standar 13 EP 6 jika mengacu pada rekomendasi yang diberikan oleh surveior tersebut?

a.Penetapan nilai Kritis belum tersedia, SPO Pelaporan pencatatan dan tindak lanjut hasil lab kritis belum tersedia. D: Dokumen bukti pencatatan dan tindak lanjut belum tersedia, Pelaporannya belum ada, W: 2 Petugas paham menjelaskan tentang prosedur pelaporan lab kritis yang harusnya dilakukan

b.Penetapan nilai Kritis tersedia, SPO Pelaporan pencatatan dan tindak lanjut hasil lab kritis tersedia. D: Dokumen bukti pencatatan dan tindak lanjut belum tersedia, Pelaporannya belum ada, W: 2 Petugas kurang paham menjelaskan tentang prosedur pelaporan lab kritis yang harusnya dilakukan

c.Penetapan nilai Kritis belum tersedia, SPO Pelaporan pencatatan dan tindak lanjut hasil lab kritis belum tersedia. D: Dokumen bukti pencatatan dan tindak lanjut belum tersedia, Pelaporannya belum ada, W: 2 Petugas kurang paham menjelaskan tentang prosedur pelaporan lab kritis yang harusnya dilakukan

d.Penetapan nilai Kritis tersedia, SPO Pelaporan pencatatan dan tindak lanjut hasil lab kritis tersedia. D: Dokumen bukti pencatatan dan tindak lanjut tersedia, Pelaporannya ada, W: 2 Petugas kurang paham menjelaskan tentang prosedur pelaporan lab kritis yang harusnya dilakukan

  1. Saat sedang dilakukan survei, seorang pasien laki-laki berusia 63 tahun datang sendiri dalam kondisi baik-baik saja, tanpa menggunakan alat bantu apapun. Setelah melakukan proses pendaftaran dan kajian awal, pasien duduk menunggu di ruang tunggu. Vital sign pasien sbb: TD 165/100, denyut nadi 95x/menit dan suhu badan 36 derajat. Saat menunggu, pasien terlihat gelisah, keringat dingin dan tidak lama terjatuh ke bawah. Petugas security dan perawat klinik bergegas menghampiri dan melakukan pertolongan pertama. Dalam kejadian tersebut terlihat bahwa petugas mengabaikan SPO. Surveior yang melihat kejadian tersebut, melakukan telusur dokumen dan melihat dokumen terkait. Apa saja dokumen SPO yang dilanggar oleh petugas?
  2. SPO Skrining dan SPO Pelayanan Pasien Risiko Tinggi
  3. SPO Skrining
  4. SPO Skrining dan SPO Pendaftaran
  5. SPO Skrining dan SPO Pelayanan Risiko Tinggi

 

  1. Ketika Anda survei di sebuah Puskesmas, sudah ada dokumen bukti pelaksanaan identifikasi risiko terjadinya bencana internal dan eksternal sesuai dengan letak geografis Puskesmas dan akibatnya terhadap pelayanan. Dari wawancara dengan PJ Manajemen Risiko terkonfirmasi bahwa telah dilakukan manajemen bencana yang didukung dengan dokumen bukti pelaksanaan. Sudah dilakukan simulasi Manajemen Bencana namun belum pernah dilakukan evaluasi dan perbaikan terhadap pelaksanaan manajemen bencana. Berapa skor yang paling tepat Anda berikan kepada Puskesmas terhadap pemenuhan EP3 pada kriteria 1.4.5 ”?

Noted : 1.4.4 : manajemen bencana EP 3 : Dilakukan simulasi dan evaluasi tahunan terhadap manajemen kedaruratan dan bencana yang telah disusun, dan dilanjutkan dengan debriefing setiap selesai simulasi. (D, W).

1.4.5 : manajemen kebakaran EP 3 : Dilakukan simulasi dan evaluasi tahunan terhadap manajemen pengamanan kebakaran (D, W, S).

a.10

b.0

c.Tidak dapat diterapkan

d.5

  1. Ketika survei pada sebuah Puskesmas, dari hasil telusur regulasi dan wawancara dengan Kepala Puskesmas terkonfirmasi bahwa program manajemen risiko (MR) telah disusun dan ditetapkan oleh Kepala Puskesmas. Dari telusur Dokumen dan wawancara dengan PJ Mutu dan PJ MR yang terfokus pada implementasi MR, terkonfirmasi ada bukti sudah dilakukan identifikasi, analisis dan evaluasi risiko namun belum dibuat dalam bentuk daftar risiko dan juga belum dibuat profil risiko Berapa skor yang paling tepat Anda berikan kepada Puskesmas terhadap pemenuhan “ EP4 pada kriteria 5.2.1 ” ?

EP4 pada kriteria 5.2.1  Disusun profil risiko yang merupakan risiko prioritas berdasar evaluasi terhadap hasil identifikasi dan analisis risiko yang ada pada daftar risiko yang memerlukan penanganan lebih lanjut (D,W)

a.0

b.Tidak dapat diterapkan

c.10

d.5

  1. Klinik melakukan penyelenggaran pelayanan rekam medis sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. Penerapan Rekam medis yang baik berpengaruh terhadap akreditasi fasyankes. Bagaimana hal tersebut dapat terjadi?

a.Rekam Medis membantu fasyankes untuk memenuhi standar keselamatan pasien karena seluruh informasi pasien tercatat dengan akurat, lengkap dan mudah diakses

b.Dokumen rekam medis milik fasyankes, sedangkan isi rekam medis milik pasien

c.Fasyankes harus membuka akses seluruh isi RME pasien ke Kemenkes untuk dilakukan pemanfaatan dan penyimpanan isi RME dalam rangka pengolahan data Kesehatan

d.Rekam Medis mencatat seluruh riwayat kesehatan pasien sehingga memudahkan semua orang melihat catatan Rekam Medis

  1. Klinik Utama Rawat Jalan memiliki pelayanan hiperbarik, terapi robotic, pelayanan hidroterapi. Klinik tersebut menetapkan regulasi terkait pelayanan yang diberikan. Apa regulasi yang ditetapkan oleh klinik tersebut?

a.SK penetapan pelayanan pasien risiko tinggi dan SPO pelayanan pasien risiko tinggi

b.SK penetapan pelayanan risiko tinggi

c.SK penetapan pelayanan pasien risiko tinggi

d.SK penetapan pelayanan risiko tinggi dan SPO pelayanan risiko tinggi

 

Saat ke VK ada pasien G5P4APdalam kala 2 lama usia 42 th, minta dirujuk ke RS. Sebagai surveior yang akan di lihat sesuai standar adalah:

  1. Pasien dirujuk ke RS dengan didampingi bidan
  2. Pasien dilarang rujuk, karena pasien BPJS
  3. Bidan memberikan informasi dan pasien memberikan persetujuan untuk dilakukan rujukan.
  4. Bidan memberikan informasi dan pasien memberikan persetujuan untuk dilakukan rujukan dan jika di rujuk ke RS maka harus didampingi oleh bidan

 

Pelayanan laboratorium dikelola sesuai dengan kebijakan dan prosedur yang ditetapkan. Pelayanan laboratorium merupakan penunjang untuk penyelenggaraan pelayanan medik di Klinik dan hanya untuk kebutuhan pelayanan di Klinik. Jika pemeriksaan dilaksanakan oleh laboratorium di luar klinik. Dokumen apa yang harus dilengkapi?

  1. Jenis-Jenis pelayanan laboratorium
  2. Sertifikat akreditasi
  3. Rentang nilai kritis
  4. Rentang nilai normal dan rentang nilai rujukan

 

Klinik melakukan penyelenggaran pelayanan rekam medis sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. Informasi tentang identitas, diagnosis, riwayat penyakit, riwayat pemeriksaan dan riwayat pengobatan pasien harus dijaga kerahasiaannya oleh dokter, dokter gigi, tenaga kesehatan tertentu, petugas pengelola dan penanggung jawab klinik. Menurut Permenkes 24 Tahun 2022 tentang Rekam Medis, siapakah yang bertanggung jawab terhadap kegiatan penyelenggaraan Rekam Medis apabila terdapat keterbatasan tenaga perekam medis dan informasi kesehatan?

  1. Pegawai di bagian pendaftaran
  2. Tenaga kesehatan yang mendapatkan pelatihan pelayanan RME
  3. Tenaga kesehatan yang telah mendapatkan Surat Keputusan dari pimpinan fasyankes
  4. Seluruh tenaga kesehatan

Dalam penyelenggaraan pelayanan klinik mendukung pasien untuk mengetahui hak dan kewajibannya. Klinik harus memastikan bahwa pelayanan yang diberikan bertanggung jawab dan mendukung hak pasien dan keluarga selama menjalani asuhan dan memastikan terpenuhinya kebutuhan pasien secara khusus seperti pasien dengan keterbatasan, pasien lansia, ibu hamil dan menyusui. Klinik menyediakan media untuk pasien, keluarga dan seluruh pengguna layanan yang ingin menyampaikan keluhan, konflik atau dilema lain. Sesuai UU Nomor 17 Tahun 2023 maka apa saja yang termasuk kewajiban pasien?

  1. Memberikan informasi yang lengkap dan jujur tentang masalah kesehatannya
  2. Menolak atau menyetqiui tindakan medis, kecuali untuk tindakan medis yang diperlukan dalam rangka pencegahan penyakit menular dan penanggulangan KLB atau Wabah
  3. Mendapatkan Pelayanan Kesehatan sesuai dengan kebutuhan medis, standar profesi, dan pelayanan yang bermutu
  4. Mendapatkan akses terhadap informasi yang terdapat di dalam rekam medis

 

Pelibatan pasien dan keluarga dalam proses asuhan dimulai dari disusun kajian awal, dilakukan dengan:

  1. memperhatikan agama, sosial, budaya, privacy, nilai-nilai kepercayaan masyarakat sekitar pasien.
  2. pasien tidak perlu dilibatkan dalam asuhan, karena pasien tidak lebih mengerti dari pemberi asuhan mana yang terbaik dilakukan untuk pasien
  3. informasi yang jelas tentang tindakan medis yang akan dilakukan sesudah pasien/keluarga memberikan persetujuan
  4. dengan cara dan bahasa yang mudah dipahami

 

Klinik Utama Rawat Inap memberikan secarik kertas kepada pasien rawat inap saat pulang, yang berisi antara lain instruksi kontrol, instruksi minum obat serta informasi kepada pasien terkait jenis penyakitnya. Hal ini sesuai dengan standar akreditasi klinik. Apa standar akreditasi klinik yang sesuai untuk kondisi di atas?

  1. Ada bukti pemberian informasi kepada pasien saat pulang.
  2. Dokter melaksanakan pemulangan dan menyusun rencana tindak lanjut sesuai dengan rencana yang disusun dan kriteria pemulangan.
  3. Ada tata cara dan prosedur rujukan pasien
  4. Ada bukti ringkasan pulang pasien dalam rekam medis.

Pelayanan laboratorium dikelola sesuai dengan kebijakan dan prosedur yang ditetapkan. Pelayanan laboratorium merupakan penunjang untuk penyelenggaraan pelayanan medik di Klinik dan hanya untuk kebutuhan pelayanan di Klinik. Untuk menjaga mutu terhadap pelayanan laboratorium apa saja yang wajib dilakukan oleh klinik?

  1. Menjaga kondisi ruangan
  2. Melakukan PMI setiap siklus pemeriksaan dan PME secara periodic
  3. Menetapkan jangka waktu yang dibutuhkan untuk melaporkan hasil tes laboratorium
  4. Memperhatikan terhadap hasil yang khusus untuk segera dilaporkan

 

Klinik yang menyelenggarakan pelayanan laboratorium menetapkan jenis-jenis pelayanan dan pemeriksaan laboratorium yang tersedia, adanya nilai normal dan nilai kritis. Berapa lama pelaporan nilai kritis wajib dilaporkan

  1. Kurang dari 30 menit
  2. Kurang dari 30 menit
  3. Kurang dari 24 jam
  4. Kurang dari 60 menit
  5. Manajemen kedaruratan dan bencana adalah tanggap terhadap wabah, bencana dan keadaan kegawatdaruratan akibat bencana. Manajemen kedaruratan dan bencana direncanakan dan efektif. Manajemen kedaruratan dan bencana perlu disusun dalam upaya menanggapi kejadian bencana, baik internal maupun eksternal. Metode apa yang digunkan untuk mengidentifikasi jenis, kemungkinan, dan akibat dari bencana yang mungkin terjadi?
  6. ICRA

b.HVA

c.FMEA

  1. RCAPelayanan radiologì disediakan untuk memenuhi kebutuhan pasien Pelayanan radiologi dikelola sesuai dengan kebijakan dan prosedur yang ditetapkan. Klinik yang memiliki pelayanan radiologi dipastikan memiliki manajemen keamanan radiasi. Persyaratan apa untuk klinik yang akan menyelenggarakan Pelayanan Radiologi Klinik sesuai dengan PMK Nomor 24 Tahun 2020?
    a. Terdapat ruangan tanpa Pb
    b. Peralatan dengan modalitas Radiasi Pengion dan non pengion di Fasilitas Pelayanan Kesehatan dalam kondisi andal
    c. Terdapat tenaga perawat terlatih
    d. Terdapat pengelolaan limbah medis

    Dalam Standar 3.2 tentang Pasien dan Keluarga Dalam Proses Asuhan disebutkan bahwa dalam pendukung pemberian asuhan terintegrasi maka PPA melibatkan pasien dan keluarga dalam proses asuhan pasien, Pasien dan keluarga diberitahu oleh PP A informasi tentang rencana asuhan, proses asuhan dan kemungkinan hasil asuhan yang diberikan. Dokumen apa yang harus dibuat oleh klinik untuk memenuhi Standar 3.2?
    a. Bukti identifikasi pasien
    b. Bukti pelaksanaan persetujuan tindakan kedokteran
    c. Bukti hasil skrening awal
    d. Bukti Hasil Kajian awal

    Pegawai yang bekerja di Puskesmas mempunyai risiko terpapar infeksi yang dapat menimbulkan penyakit akibat kerja, terjadinya kecelakaan kerja terkait dengan pekerjaan yang dilakukan dalam pelayanan baik langsung maupun tidak langsung. Oleh karena itu pegawai mempunyai hak untuk mendapatkan pelayanan kesehatan dan perlindungan terhadap kesehatannya Dalam implementasi pelaksanaan K3, maka dokumen bukti apakah yang harus dilihat oleh seorang surveior pada saat survei?
    a. Informasi terkait pelaksanaan program-program K3 dan hasil evaluasinya dari hasil wawancara dengan koordinator/tim K3
    b. Dokumen program K3 dan bukti evaluasi program K3
    c. SK tentang penetapan koordinator atau tim K3 yang terintegrasi dengan SK Penanggung Jawab dan Koordinator Pelayanan
    d. SK tentang penetapan program K3 yang terintegrasi dengan SK Jenis Pelayanan

    Rekam medis elektronik adalah rekam medis yang dibuat dan disimpan dalam bentuk elektronik. Penyelenggaraan rekam medis dilakukan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. Apa bukti bahwa rekam medis elektronik berjalan baik?
    a. Fitur-fitur rekam medis
    b. Menu rekam medis
    c. Integrity dan integrasi
    d. Mudah dioperasionalkan

    Pada Survei Akreditasi klinik C, hasil wawancara Pasien yang akan dilakukan tindakan, didapatkan bahwa Pasien tidak mengetahui tindakan apa yang akan didapatkannya, dan dalam rekam medis tertulis nama tindakan namun tidak mencantumkan hal-hal lain seperti tujuan, langkah-langkah, efek samping, dan alternatif tindakan. Rekomendasi apa yang perlu diberikan Surveior untuk Klinik C?
    a. Mengganti petugas rekam medis
    b. Petugas menjelaskan dan menuliskan minimal tujuan dan efek samping tindakan dalam persetujuan rekam medis
    c. Petugas menjelaskan dan menuliskan lengkap tujuan. langkah- langkah, efek samping dan alternatif tindakan dalam persetujuan rekam medis
    d. Melanjutkan prosedur yang sudah ada karena sudah sesuai dengar standar

    Fasilitas pelayanan kesehatan dalam implementasi hak pasien dan keluarga memfasilitasi hak privasi pasien, berikut pernyataan paling benar:
    a. Keluarga pasien siapa saja boleh diberikan informasí medis pasien asal oleh staf yang bertanggung jawab memberikan pelayanan kepado pasien tersebut
    b. Pada saat pasien diperiksa di puskesmas tidak perlu diberikan privasi karena pasien banyak, sehingga dalam satu ruangan boieh lebih dari 1 pasien dilakukan pemeriksaan
    c. Pasien berhak untuk dirahasiakan informasi medisnya dan hanya diberikan oleh yang telah ditunjuk pasien
    d. Siapa saja staf di Puskesmas boleh memberikan informasi medis pasien

    Rekam medis adalah berkas yang berisikan catatan dan dokumen tentang identitas pasien, pemeriksaan, pengobatan, tindakan dan pelayanan lain yang telah diberikan kepada pasien. Rekam medis elektronik adalah rekam medis yang dibuat dan disimpan dalam bentuk elektronik. Penyelenggaraan rekam medis dilakukan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang- undangan. Rekam medis bersifat rahasia yang harus disimpan dengan baik oleh klinik. Telusur dokumen apa untuk menjaga kerahasiaan rekam medis?
    a. SPO pemusnahan rekam medis dan bukti berita acara
    b. SPO penghapusan rekam medis elektronik setiap 10 tahun sekali
    c. Ketentuan dan SPO tentang akses terhadap rekam medis
    d. SPO Pengisian rekam medis oleh PPA

    Sarana (bangunan), prasarana, peralatan, keselamatan dan keamanan lingkungan dikelola dalam Manajemen Fasilitas dan Keselamatan (MFK] sesuai dengan ketentuan peraturan perundang- undangan dan dikaji dengan memperhatikan manajemen risiko. Dalam menerapkan manajemen risiko dalam mengelola sarpras dan peralatan maka salah satu tahapan yang dilakukan adalah identifikasi risiko, untuk tahapan ini maka dokumen apa yang harus dilihat oleh seorang surveior?
    a. Dokumen hasil analisis risiko yang dilakukan oleh PJ Mutu dan tim manajemen risiko
    b. Dokumen Bukti identifikasi terhadap area beresiko pada keselamatan dan keamanan fasilitas
    c. Dokumen hasil pengamatan dari hasil informasi terkait dasar penetapan area beresiko pada keselamatan dan keamanan fasilitas
    d. Dokumen hasil evaluasi dan monitoring terhadap area-area beręsiko

    Klinik rawat inap wajib menyelenggarakan pelayanan laboratorium Pelayanan laboratorium dikelola sesuai dengan kebijakan dan prosedur yang ditetapkan. Apa persyaratan penanggungjawab laboratorium di klinik?
    a. ATLM senior
    b. Minimal dokter umum untuk klinik pratama yang menyelenggarakan pelayanan laboratorium
    c. Dokter umum untuk klinik utama yang menyelenggarakan pelayanan laboratorium
    d. Perawat

    Klinik menyediakan pelayanan kesehatan promotif, preventif, kuratif, dan rehabilitatif. Penyelenggaraan pelayanan promotif dan prevenfif di klinik sesuai dengan kebutuhan pasien dan masyarakat serta mendukung program prioritas nasional maka dilakukan pemantauan secara berkesinambungan Program-Program Prioritas Nasional Apa yang harus disampaikan pada pasien sebagai bentuk kegiatan preventif dan promotif?
    a. PTM, P2M
    b. HIV, TB, Stanting, AKI, AKB, dan penyakit katastropik
    c. Penyakit-penyakit tropis
    d. Penyakit degenerative

    Pelibatan pasien dan keluarga dalam proses asuhan dimulaí dari disusun kajian awal, dilakukan dengan
    a. memperhatikan agama, sosial, budaya, privacy, nilai-nilai • kepercayaan masyarakat sekitar pasien.
    b. dengan cara dan bahasa yang mudah dipahami
    c. pasien tidak perlu dilibatkan dalam asuhan, karena pasien tidak lebih mengerti dari pemberi asuhan mana yang terbaik dilakukan untuk pasien
    d. informasi yang jelas tentang tindakan medis yang akan dilckukan sesudah pasien/keluarga memberikan persetujuan

    Pelayanan kefarmasian dikelola sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. Pelayanan Kefarmasian di Klinik diselenggarakan oleh ruang/ instalasi farmasi. Pelayanan Kefarmasian di Klinik terdiri dari pengelolaan sediaan farmasi, alat kesehatan dan BMHP, serta pelayanan farmasi klinik. Siapa penanggung jawab Pengadaan obat dan/atau bahan obat di klinik?
    a. Pemilik klinik
    b. Apoteker pendamping
    c. Apoteker Penanggung jawab Pelayanan kefarmasian di klinik dengan mencantumkan SIPA
    d. Pengkajian peresepan obat

    seorang tenaga gizi wajib membuat rencana asuhan gizi berdasarkan kajian <ebutuhan gizì pada pasien sesuai dengan kondisi kesehatan dan kebutuhan pasien. Asuhan gizi harus dievaluasi secara berkala oleh tenaga gizi Keberhasilan proses asuhan gizi sangat ditentukan oleh efektivitas intervensi gizi melalui edukasi dan konseling gizi yang efektif, pemberian dietetik yang sesuai untuk pasien dan kolaborasi dengan profesi lain. Apa tujuan melakukan evaluasi gizi kepada pasien?
    a. Memastikan identifikasi pasien dalam pemberian asuhan gizi
    b. Mengidentifikasi kekurangan atau kelebihan gizi terhadap pasien
    c. Melakukan efisiensi pelayanan gizi agar menekan pengeluaran biaya operasional klinik
    d. Menentukan kesesuaian jadwal dan distribusi makan kepada pasien dalam sehari

    klinik melakukan penyelenggaraan pelayanan rekam medis sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. Dalam hal terjadi kesalahan dalam melakukan pencatatan pada rekam medis dapat dilakukan pembetulan. Kapan sajakah penyelenggaraan pasien tercatat di dalam Rekam Medis?
    a. Pasien homecare, rawat jalan dan pasien rawat inap
    b. Pasien rawat jalan dan pasien rawat inap
    c. Saat pasien masuk, pulang, dirujuk dan meninggal
    d. Saat pasien masuk hingga selesai berobat

 

 

 

 

 

 

Related Post

0 0 votes
Article Rating
Subscribe
Notify of
guest
0 Comments
Oldest
Newest Most Voted
Inline Feedbacks
View all comments
0
Would love your thoughts, please comment.x
()
x