Soal dan Pembahasan Ujian Kompetensi Surveior FKTP Puskesmas Klinik – TKPP – Knowledge

  1. Pelayanan bedah diberikan sesuai dengan perencanaan berdasarkan hasil kajian dan dicatat dalam rekam medis pasien.
    Klinik pratama hanya melakukan bedah kecil (minor) tanpa anestesi umum dan/ atau spinal. Klinik utama dapat melakukan tindakan bedah kecuali bedah yang menggunakan anestesi umum dengan inhalasi/ spinal, operasi sedang berisiko tinggi dan operasi besar. Pelayanan anestesi dan bedah dilakukan oleh tenaga medis yang kompeten sesuai dengan ketentuan peraturan perundangan, ini merupakan bunyi dari EP keberapa?
    a. EP ke 2
    b. EP ke 5.
    c. EP ke 6
    d. EP ke 3
  2. Klinik menyelenggarakan pelayanan promotif dan preventif sesuai dengan kebutuhan pasien dan masyarakat serta mendukung program prioritas nasional seperti pemberian edukasi baik secara langsung ataupun menggunakan media komunikasi seperti banner, leafleat dan multi media. Promotive dan preventif ini merupak salah satu program prioritas nasional dari Kementerian Kesehatan, merupakan standar ke berapa dan ada berapa EP?
    a. Standar 3.6 dan berisi 3 EP
    b. Standar 3.6 dan berisi 2 EP
    c. Standar 3.7 dan berisi 2 EP
    d. Standar 3.7 dan berisi 3 EP
  3. Ketika sedang meresepkan obat untuk seorang pasien, seorang dokter, Ani, hampir mengira bahwa dia meresepkan obat antihipertensi, namun ternyata dia hampir meresepkan obat penenang dengan nama yang mirip. Sebagai surveior puskesmas, apa langkah yang akan Anda rekomendasikan untuk menghindari kesalahan seperti ini?
    a. Kesalahan semacam ini tidak dapat dihindari karena nama obat yang mirip seringkali ditemui.
    b. Dokter Ani harus meminta bantuan dari farmasis untuk memeriksa resep sebelum memberikannya kepada pasien.
    c. Nama obat harus dicetak dalam huruf yang lebih besar dan jelas pada resep untuk menghindari kekeliruan.
    d. Dokter Ani seharusya tidak memperhatikan nama obat saat meresepkan, hanya harus berfokus pada zat aktifnya.
  4. Seorang perawat, Budi, hendak memberikan insulin kepada seorang pasien di Puskesmas. Namun, setelah melihat label, dia menyadari bahwa obat yang diambilnya adalah heparin, bukan insulin. Sebagai surveior puskesmas, apa tindakan yang akan Anda sarankan untuk mencegah kesalahan seperti ini?
    a. Insulin dan heparin seharusya disimpan di tempat yang berbeda untuk menghindari kekeliruan.
    b. Perawat Budi harus segera memberikan obat yang benar kepada pasien tanpa memberi tahu pasien tentang kesalahan yang hampir terjadi.
    c. Perawat Budi seharusya memperhatikan label dengan lebih cermat sebelum memberikan obat kepada pasien.
    d. Kesalahan semacam ini tidak bisa dihindari karena kemasan obat seringkali mirip.
  5. Saat melakukan pemeriksaan rutin di Puskesmas, seorang petugas pendaftaran, Budi, mendapati seorang pasien datang tanpa membawa kartu identitas. Pasien tersebut tampak kebingungan dan tidak dapat menyebutkan tanggal lahirnya.
    Bagaimana Anda akan menilai proses identifikasi pasien yang dilakukan oleh Budi dalam situasi ini?
    a. Budi seharusya meminta nomor telepon pasien sebagai alternatif identifikasi.
    b. Identifikasi pasien bisa dilakukan dengan menanyakan alamat pasien kepada pendampingnya.
    c. Identifikasi pasien tidak perlu dilakukan jika pasien tidak membawa kartu identitas.
    d. Budi seharusnya meminta informasi tambahan untuk identifikasi yang lebih akurat.
  6. Saat akan memberikan obat di puskesmas, seorang petugas keperawatan menemukan seorang pasien dengan nomor kamar yang salah. Sebagai surveior pukesmas, bagaimana Anda mengevaluasi proses identifikasi pasien dalam situasi ini?

    a. Petugas keperawatan harus mencatat nomor telepon pasien sebagai identifikasi tambahan

    b. Identifikasi pasien tidak perlu dilakukan saat memberikan obat.

    c. Petugas keperawatan harus memastikan nomor kamar pasien sesuai sebelum memberkan obat.

    d. Identifikasi pasien bisa dilakukan dengan memeriksa nomor ruangan tempat pasien dirawat.

    7. Dalam pendukung pemberian asuhan terintegrasi maka PPA melibatkan pasien dan kelvarga dalam proses asuhan pasien. Pasien dan keluarga mengetahui dan menyetujui asuhan dan pelayanan yang mereka terima di  klinik. Persetujuan khusus untuk tindakan medik khusus dan resiko tinggi (informed consent). Pasien dan kelvarga diberitahu oleh PPA informasi tentang apa saja?

    a. Rencana asuhan, proses asuhan dan kemungkinan hasil asuhan yang diberikan

    b. Rencana asuhan, proses dan hasil yang pasti

    c. Rencana asuhan dan proses hanya pasien yang mengetahui

    d. Rencana asuhan, pembiayaan, proses dan hasil asuhan yang di dapatkan

    8. Klinik yang menyelenggarakan pelayanan rawat inap menyediakan sarana transportasi rujukan pasien (ambulance) yang memenuhi persyaratan sesai ketentuan perundangan. Dalam hal klinik belum memiliki ambulans, dapat dipenuhi melalui kerja sama dengan fasilitas pelayanan kesehatan lain. Untuk sarana transportasi yang memenuhi sarat ada di EP?

    a. EP ke 3
    b. EP ke 4
    c. EP ke 2
    d. EP ke 1
    9. Dr. Adi, seorang dokter di pukesmas, menerima hasil pemeriksaan laboratorium yang menunjukkan adanya nilai kritis pada kadar gula darah seorang pasien. Dr. Adi segera menuliskan pesan kepada perawat untuk memberikan perhatian khusus pada pasien tersebut dan membaca kembali pesan tersebut sebelum mengirimkannya. Sebagai surveior pukesmas, bagaimana Anda menilai tindakan Dr. Adi dan apa yang dapat
    Anda sarankan untuk meningkatkan proses komunikasi dalam situasi ini?
    a. Proses komunikasi tidak perlu dilakukan karena hasil pemeriksaan laboratorium sudah jelas.
    b. Tindakan Dr. Adi yang membaca kembali pesan sebelum mengirimkannya merupakan langkah yang tepat untuk memastikan kejelasan pesan yang disampaikan.
    c. Dr. Adi seharusya langsung memberikan instruksi kepada perawat tanpa membaca kembali pesan yang ditulisnya.
    d. Komunikasi fertulis fidak efektif dalam situasi ini, sehingga Dr. Adi seharusya memberikan instruksi secara lisaan.

10. Dalam pendukung pemberian asuhan terintegrasi maka PPA melibatkan pasien dan keluarga dalam proses asuhan pasien. Pasien dan keluarga mengetahui dan menyetujui asuhan dan pelayanan yang mereka terima di klinik. Persetujuan khusus untuk tindakan medik khusus dan resiko tinggi (informed consent). Informed Consent berisi hal apa saja?

a. Informasi dan penjelasan tentang nama, Tindakan, resiko dan pembiayaan yang harus di siapkan oleh pihak keluarga
b. Informasi dan penjelasan: nama, tindkan, jadwal, hasil yang di inginkan oleh pasien dan kelvarga
c. Informasi dan penjelasan: nama. Tindakan, dokter pelaksana dan pembiayaannya yang perlu di persiapakan oleh pasien dan keluarga
d. Informasi dan penjelasan: nama, tindakan, resiko tindakan, kemungkinan komplikasi, tindakan alternative dan hal-hal lain yang perlu dipersiapkan oleh pasien dan kelvarga

 

11. Saat akan memberikan obat di puskesmas, seorang petugas keperawatan menemukan seorang pasien dengan nomor kamar yang salah. Sebagai surveior pukesmas, bagaimana Anda mengevaluasi proses identifikasi pasien dalam situasi ini?

a. Petugas keperawatan harus mencatat nomor telepon pasien sebagai identifikasi tambahan.

b. Identifikasi pasien tidak perlu dilakukan saat memberikan obat.

c. Petugas keperawatan harus memastikan nomor kamar pasien sesuai sebelum memberkan obat.

d. Identifikasi pasien bisa dilakukan dengan memeriksa nomor ruangan tempat pasien dirawat.

 

12. Dalam pendukung pemberian asuhan terintegrasi maka PPA melibatkan pasien dan kelvarga dalam proses asuhan pasien. Pasien dan keluarga mengetahui dan menyetujui asuhan dan pelayanan yang mereka terima di  klinik. Persetujuan khusus untuk tindakan medik khusus dan resiko tinggi (informed consent). Pasien dan kelvarga diberitahu oleh PPA informasi tentang apa saja?

a. Rencana asuhan, proses asuhan dan kemungkinan hasil asuhan yang diberikan

b. Rencana asuhan, proses dan hasil yang pasti

c. Rencana asuhan dan proses hanya pasien yang mengetahui

d. Rencana asuhan, pembiayaan, proses dan hasil asuhan yang di dapatkan

 

13. Klinik yang menyelenggarakan pelayanan rawat inap menyediakan sarana transportasi rujukan pasien (ambulance) yang memenuhi persyaratan sesai ketentuan perundangan. Dalam hal klinik belum memiliki ambulans, dapat dipenuhi melalui kerja sama dengan fasilitas pelayanan kesehatan lain. Untuk sarana transportasi yang memenuhi sarat ada di EP?

a. EP ke 3

b. EP ke 4

c. EP ke 2

d. EP ke 1

 

14. Dr. Adi, seorang dokter di pukesmas, menerima hasil pemeriksaan laboratorium yang menunjukkan adanya nilai kritis pada kadar gula darah seorang pasien. Dr. Adi segera menuliskan pesan kepada perawat untuk memberikan perhatian khusus pada pasien tersebut dan membaca kembali pesan tersebut sebelum mengirimkannya. Sebagai surveior pukesmas, bagaimana Anda menilai tindakan Dr. Adi dan apa yang dapat Anda sarankan untuk meningkatkan proses komunikasi dalam situasi ini?

a. Proses komunikasi tidak perlu dilakukan karena hasil pemeriksaan laboratorium sudah jelas.

b. Tindakan Dr. Adi yang membaca kembali pesan sebelum mengirimkannya merupakan langkah yang tepat untuk memastikan kejelasan pesan yang disampaikan.

c. Dr. Adi seharusya langsung memberikan instruksi kepada perawat tanpa membaca kembali pesan yang ditulisnya.

d. Komunikasi fertulis fidak efektif dalam situasi ini, sehingga Dr. Adi seharusya memberikan instruksi secara lisaan.

 

15. Dalam pendukung pemberian asuhan terintegrasi maka PPA melibatkan pasien dan keluarga dalam proses asuhan pasien. Pasien dan keluarga mengetahui dan menyetujui asuhan dan pelayanan yang mereka terima di klinik. Persetujuan khusus untuk tindakan medik khusus dan resiko tinggi (informed consent). Informed Consent berisi hal apa saja?

a. Informasi dan penjelasan tentang nama, Tindakan, resiko dan pembiayaan yang harus di siapkan oleh pihak keluarga

b. Informasi dan penjelasan: nama, tindkan, jadwal, hasil yang di inginkan oleh pasien dan kelvarga

c. Informasi dan penjelasan: nama. Tindakan, dokter pelaksana dan pembiayaannya yang perlu di persiapakan oleh pasien dan keluarga

d. Informasi dan penjelasan: nama, tindakan, resiko tindakan, kemungkinan komplikasi, tindakan alternative dan hal-hal lain yang perlu dipersiapkan oleh pasien dan keluarga

 

16. Saat hendak memberikan instruksi kepada petugas penerimaan  telepon di puskesmas, dr. Budi tidak menyampaikan informasi secara lengkap tentang diagnosis kritis pasien yang baru saja  diterimanya. Sebagai surveior puskesmas, apa rekomendasí Anda  terkait pelatihan komunikasi untuk dr. Budi dalam situasi ini?  

a. Pelatihan tentang teknik SBAR perlu diberikan kepada dr.  Budi untuk memperbaiki cara menyampaikan informasi  secara efektif.  

b. Dr. Budi seharusnya menggunakan bahasa medis yang  lebih sederhana saat berbicara dengan petugas  penerimaan telepon.  

c. Dr. Budi seharusnya hanya memberikan informasi singkat  kepada petugas penerimaan telepon tanpa  menyebutkan diagnosis kritis, 

d. Petugas penerimaan telepon harus lebih aktif bertanya  kepada dr. Budi untuk memastikan pemahaman yang  tepat.

 

17. Pada saat survei di suatu puskesmas, seorang surveion  mendapatkan dokumen bukti pelaksanaan kontrol analifik dalarr  kegiatan PMI. Kontrol analitik merupakan monitoring proses analitik  melakukan uji ketelitian dan ketepatan dengan menggunakan  bahan kontrol. Apa saja periode pada kontrol analitik?

a. Periode Pendahuluan, Periode Kontrol dan Periode  pencatatan data pasien hasil pemeriksaan  

b. Periode Pendahuluan, Periode Kontrol dan Periode  Evaluasi hasil uji ketelitian.  

c. Periode Pendahuluan, Periode Kontrol dan Periode  Penyimpanan spesimen  

d. Periode Pendahuluan, Periode Kontrol dan Periode  pengambilan spesimen  

 

18. Pelayanan bedah diberikan sesuai dengan perencanaan  perdasarkan hasil kajian dan dicatat dalam rekam medis pasien  Klinik pratama hanya melakukan bedah kecil (minor) tanpa  anestesi umum dan/ atau spinal. Klinik utama dapat melakukan  tindakan bedah kecuali bedah yang menggunakan anestesi  umum dengan inhalasi/ spinal, operasi sedang berisiko tinggi dan  operasi besar. Pelayanan anestesi dan bedah dilakukan oleh  tenaga medis yang kompeten sesuai dengan ketentuan  peraturan perundangan, ini merupakan bunyi dari EP keberapa?  

a. EP ke 5  

b. EP ke 6  

c. EP ke 3 

d. EP ke 2

 

19. Ketika hendak memberikan obat kepada seorang pasien, seorang  perawat, Siti, hampir memberikan sitostalika dengan nama yang  mirip dengan antibiotik yang seharusnya diberikan. sebagai  surveior puskesmas, apa langkah yang akan Anda  rekomendasikan untuk mencegah kesalahan semacam ini?  

a. Perawat Siti harus selalu memeriksa label obat dengan  cermat sebelum memberikannya kepada pasien.  

b. Sitostatika dan antibiotik seharusnya disimpan di tempat  yang berbeda untuk menghindari kekeliruan  

c. Perawat Siti harus segera memberikan obat yang benar  kepada pasien tanpa memberi tahu pasien tentang  kesalahan yang hampir terjadi.  

d. Perawat siti seharusnya tidak perlu memperhatikan nama  obat saat memberikan obat kepada pasien, hanya harus  berfokus pada zat aktifnya  

 

20. Ketika sedang berlangsung proses pemindahan pasien dari ruang  gawat darurat ke unit rawat inap suatu puskesmas, petugas  penerimaan pasien tidak menerima informasi yang jelas tentang  kondisi pasien dan rencana pengobatan dari petugas gawat  darurat. Sebagai surveior puskesmas, langkah apa yang akan  Anda ambil untuk meningkatkan komunikasi dalam proses  pemindahan pasien?  

a. Komunikasi tidak efektif, sehingga proses pemindahan  pasien sebaiknya dihentikan.  

b. Petugas penerimaan pasien seharusnya tidak bertanya  terlalu banyak detail kepada petugas gawat darurat,  

c. Petugas gawat darurat seharusnya hanya memberikan  informasi dasar kepada petugas penerimaan pasien  

d. Pelatihan tentang teknik readback perlu diberikan kepada  petugas gawat darurat untuk memastikan informasi yang  diterima oleh petugas penerimaan pasien.  

 

21. Saat memberikan laporan tentang hasil kritis pemeriksaan  penunjang diagnosis kepada dokter senior di puskesmas, perawat  junior terlihat ragu-ragu dan tidak yakin dengan informasi yang  disampaikan. Sebagai surveior puskesmas, bagaimana Anda  akan mengevaluasi komunikasi dalam situasi ini?  

a. Dokter senior seharusnya tidak terlalu memperhatikan  laporan dari perawat junior  

b. Pelatihan tentang teknik SBAR perlu diberikan kepada  perawat junior untuk meningkatkan ķemampuan  komunikasinya.  

c. Komunikasi tidak efektif, sehingga dokter senior harus  mencari informasi sendiri.  

d. Perawat junior seharusnya memberikan informasi yang lebih rinci kepada dokter senior 

 

22. Pelayanan Rujukan dilaksanakan apabila klinik tidak memilikj  kompetensi penanganan yang sesuai dengan kebutuhan pasien,  Pelayanan rujukan ini merupakan standar ke 11, ada berapa EP?

a. 3 EP  

b. 4 EP  

c. 5 EP

d. 2 EP  

 

23. Dalam menjalankan praktik kefarmasian di klinik, apoteker harus  menerapkan standar pelayanan kefarmasian sehingga  pelayanan yang diberikan optimal dan bermutu, mampu  melindungi pasien dan masyarakat dari penggunaan obat yang  tidak rasional dalam rangka keselamatan pasien (patient safety)  serta menjamin kepastian hukum bagi tenaga kefarmasian. Klinik  melaksanakan pengelolaan sediaan farmasi dan alat kesehatan  serta pelayanan farmasi klinik sesuai standar pelayanan  kefarmasian. Tersedia bukti penyimpanan dan pelaporan obat  narkotika serta psikotropika sesuai dengan regulasi, merupakan isi  dari EP ke berapa?  

a. EP ke 11  

b. EP ke 8  

c. EP ke 9  

d. EP ke 10

 

24. Proses kajian pasien menentukan efeklifitas asuhan yang akan  dilakukan. Ketika pasien diterima di klinik untuk memperoleh  pelayanan klinis perlu dilakukan kajian awal oleh tenaga medis  keperawatan/kebidanan dan tenaga pemberi asuhan lainnya  Setelah kajian awal, dilanjutkan dengan kajian ulang, apa saja  yang perlu di lakukan dalam proses kajian ulang?  

a. Kajian ulang di lakukan secara berkala tiap 3 bulan  

b. Kajian ulang berisikan catatan pengobatan dan  pembiayaan  

c. Kajian ulang berisikan catatan perkembangan pasien

d. Kajian ulang di tulis di rekam medis bukan di CPPT   

 

25. Saat akan melakukan pemeriksaan laboratorium di Puskesmas  seorang pasien, Maya, datang dengan kondisi kesadaran yang  menurun. Petugas pendaftaran berusaha meminta informasi  identifikasi, tetapi Maya hanya dapat menyebutkan nama  depannya dan tidak bisa memberikan informasi lainnya. Sebagai  surveior puskesmas, tindakan apa yang akan Anda ambil terkait  identifikasi pasien dalam situasi ini?

a. Identifikasi pasien tidak perlu dilakukan jika Maya hanya  bisa menyebutkan nama depannya  

b. Identifikasi pasien harus dilakukan dengan meminta  informasi tambahan dari pendamping pasien  

c. Maya harus diarahkan untuk membuat kartu identitas baru  teriebih dahulu sebelum dilayani di puskesmas  

d. Petugas pendaftaran harus mencatat nama depan Maya  saja dan melanjutkan proses pendaftaran  

 

26. Berbagai metoda skrining dapat diterapkan di klinik sesuai  kebutuhan antara lain: Skrining cepat dengan instrumnent  sederhana, pengamatan atau visual, pemeriksaan fisik dan  menggunakan metoda triase pada klinik yang memiliki UGD dan  SDM yang kompeten. Skrining bertujuan untuk?  

a. Mengetahui klinik apakah stafnya sudah terlatih  

b. Mengetahui kebutuhan pasien dan untuk mengetahui  kemampuan klinik dalam memberikan pelayanan  

c. Untuk menyediakan pelayanan untuk pasien yang datang  ke klinik  

d. Mengkaji dan menyimpulkan tindakan 

 

27. Berbagai metoda skrining dapat diterapkan di klinik sesugi  kebutuhan antara lain: Skrining cepat dengan instrument  sederhana, pengamatan atau visual, pemeriksaan fisik dan  menggunakan metoda triase pada klinik yang memniliki UGD dan  SDM yang kompeten. Ada prosedur skrining yang di tetapkan  merupakan salah satu Elemen penilaian yang ke berapa?

a. EP ke 2  

b. EP ke 3  

c. EP ke 4  

d. EP ke 1  

 

28. Klinik menetapkan regulasi pelayanan pasien dengan resiko tinggi  dan penyediaan pelayanan pasien resiko tinggi berdasarkan  panduan praktik klinis, dan sesuai dengan ketentuan peraturan  perundang-undangan. Apa yang anda ketahui tentang panduan  prektik klinis?  

a. PMK 1936 tahun 2022 tentang PPK  

b. PMK 1963 tahun 2022 tentang PPK  

c. KMK 1936 tahun 2022 tentang PPK  

d. KMK 1963 tahun 2022 tentang PPK  

 

29. Pasien dan keluarga diberitahu oleh PPA informasi tentang  rencana asuhan, proses asuhan dan kemungkinan hasil asuhan  yang diberikan. Dalam pendukung pemberian asuhan terintegrasi  maka PPA melibatkan pasien dan keluarga dalamn proses asuhar  pasien sesuai dengan standar?  

a. 3.1  

b. 3.4  

c. 3.2  

d. 3.3 

 

30. Dalam pendukung pemberian asuhan terintegrasi maka PPA melibatkan pasien dan keluarga dalam proses  asuhan pasien. Pasien dan keluarga mengetahui dan menyetujui asuhan dan pelayanan yang mereka terima d  klinik. Persetujuan khusus untuk tindakan medik khusus dan resiko tinggi (informed consent). selara proses  asuhan, apakah pasien harus selalu setuju? jika pasien menolak untuk dilakukan tindakan, di sebut apa?

a. Informed Refusal  

b. Informed Consent  

c. Informed Reversible  

d. Informed Refund 

 

31. Ketika sedang berlangsung shift pertukaran di sebuah puskesmas, Ani, seorang perawat senior, memberikon  laporan kepada perawat junior tentang kondisi seorang pasien yang mengalami peningkatan suhu tubuh dan kebingungan. Namun, perawat junior terlihat bingung dan tidak sepenuhnya memahami infarmasi yang  disampaïkan oleh Ani. Sebagai surveior puskesmas, bagalmana Anda menilal situasi ini dan lanckah apa yang  akan Anda rekomendasikan untuk meningkatkan komunikasi?  

a. Informasi harus disampaikan dengan lebih singkat dan jelas untuk memudahkan pemahaman.  

b. Perawat senior seharusnya memberikan laporan secara tertulis daripada lisan.

c. Perawat junior seharusnya lebih aktif bertanya untuk memastikan pemahaman yang tepat  

d. Komunikasi lisan tidak efektif, sehingga tidak perlu dilakukan shitt pertukaran di puskesmas,. 

 

32. Pada saat telusur ke ruang laboratorium di suatu puskesmas, tampak petugas labcratorium mencuci tangan lalu  menggunakan handscoen dan juga menggunakan jas kerja laboratorium. Penerapan PPI apokah yang sedang  diperihatkan dari langkah-langkah tersebut?

a. Kewaspadaan berdasarkan transmisl.  

b. Kewaspadaan standar.  

c. Kewaspadaan isolasi.  

d. Kewaspadaan berdasarkan transmisi droplet 

 

33. Seorang pasien, Rudi, dibawa ke Puskesmas dalam kondisi koma setelah mengalami kecelakaan. Petugas  pendaftaran mencatat nama lengkapnya dan nomor rekam medis, tetapi tidak meminta informasi lainnya  Sebagai surveior puskesmas, bagaimana Anda mengevaluasi proses identifikasi pasien dalam situasi ini?

a. Petugas pendaftaran seharusnya mencatat nomor telepon pasien sebagai identifikasi tambahan  

b. Pasien harus segera diberikan perawatan tanpa proses identifikasi lebih lanjut  

c. Identifikasi pasien tidak mungkin dilakukan jika pasien berada dalam kondisi koma  

d. Identifikasi pasien bisa dilakukan dengan meminta informasi tambahan dari pendamping pasien.

 

34. Pada saat survei akreditasi puskesmas, surveior menemukan bukli bahwa puskesmas telah melaksanakan  pemantauan mutu intemal (PMI) di laboratorium. Kegiatan PMI ini berupa kontrol pra -analitik, kontrol analitik dan  kontrol paska-analitik. Apa saja kegiatan yang dilakukan pada tahap kontrol pra-analitik?

a. Persiapan spesimen, Pengambilan dan penanganan spesimen, Penyimpanan dan transportasi spesimen,  Periode kontrol.  

b. Persiapan spesimen, Pengambilan dan penanganan spesimen, Penyimpanan dan transportasi spesimen  Identifikasi dan pencatatan pasien. 

c. Persiapan spesimen, Pengambilan dan penanganan spesimen, Penyimpanan dan transportasi spesimen  Tentukan nilai dasar yg merupakan nilai rujukan,  

d. Persiapan spesimen, Pengambilan dan penanganan spesimen, Penyimpanan dan transportasi spesimen  Evaluasi hasil uji ketelitian.  

 

35. Klinik menetapkan regulasi pelayanan pasien dengan resiko tinggi dan penyediaan pelayanan pasien resiko  tinggi berdasarkan panduan praktik klinis, dan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan  Maksud dan tujuan tersebut, klinik menetapkan regulasi tentang?  

a. Pasien tidak sadar  

b. Pasien resiko stress  

c. Penyakit yang sangat rentan penularannya  

d. Pasien resiko bunuh diri 

 

36. informasi yang diberikan kepada pasien/keluarga pada saat pemulangan atau rujukan diperlukan agar  pasien/keluarga memahami tindak lanjut yang perlu dilakukan untuk mencapai hasil pelayanan yang optimal.  Bukti tindak lanjut ini sesuai dengan elemen penilaiannya yang berbunyi?

a. Dokter melaksanakan pemulangan dan Menyusun resum medis sesuai diagnosa akhir  

b. Dokter melaksanakan pemulangan dan menyusun rencana tindak lanjut sesuai dengan rencana yang  disusun dan kriteria pemulangan  

c. Dokter melaksanakan pemulangan dan Menyusun rencana tindak lanjut sesuai dengan hasil rujukan  

d. Dokter melaksanakan pemulangan dan merencanakan untuk control Kembal yang tercatat di resum  medis  

 

37. Pelayanan radiologi diagnostik di klinik disesuaikan dengan kebutuhan dan sesuai keamanan radiasi, klinik yang memberikan pelayanan radiodiagnostik di harapkan harus mempunyai manajemen radiasi. Yang di maksud mempunyai manajemen radiasi meliputi?

a. Kepatuhan terhadap standar yang berlaku sesuai undang tentang radiodiagnostik

b. Kepatuhan terhadap standar yang berlaku, adanya manajemen PPI, Manajemen resiko, manajemen APD

c. Kepatuhan terhadap standar yang berlaku, manajemen fasilitas radiasi dan program PPI, tersedia APD. dan ada orientasi terhadap staf tentang praktik prosedur keselamatan

d. Kepatuhan terhadap standar yang berlaku terutama hanya program radiasi dan PPI, serta semua staf mengetahui prosedur keselamatan

 

38. Berbagai metoda skrining dapat diterapkan di klinik sesuai kebutuhan antara lain: Skrining cepat dengan instrumen sederhana, pengamatan atau visual, pemeriksaan fisik dan menggunakan metoda triase pada klinik yang memiliki UGD dan SDM yang kompeten. Ada bebarapa warna yang menandakan kegawatannya, untuk warna merah dan kuning artinya apa?

a. Kuning: nyeri kepala nyeri dada; merah: muntah

b. Merah: kejang berulang atau kejang lama; kuning : lemas

c. Kuning: stabil dan tidak ada gangguan resiko jatuh; merah: mulai gawat perlu tindakan segera 

d. Merah: kejang tidak sadar; Kuning: pingsan

 

39. Rekam medis adalah berkas yang berisikan catatan dan dokumen tentang identitas pasien, pemeriksaan, pengobatan, tindakan dan pelayanan lain yang telah diberikan kepada pasien. Isi rekam medis untuk pasien rawat jalan, antara lain meliputi?

a. Diagnosis dan harga obat

b. Identitas pasien dan identitas penanggung jawab

c. Persetujuan Tindakan harus tersedia

d. Nama dan tanda tangan pemberi pelayanan Kesehatan

 

40. Rekam medis adalah berkas yang berisikan catatan dan dokumen tentang identitas pasien, pemeriksaan, pengobatan, tindakan dan pelayanan lain yang telah diberikan kepada pasien. Rekam medis elektronik wajib di laksanakan oleh klinik, salah satu isi ringkasan pulang sedikitnya berisi tentang?

a. Identitas, diagnose masuk, diagnose pulang dan di sertai tanda tangan dokter yang memberikan pelayanan

b. Identitas, diagnose masuk, dan harga pengobatannya

c. Identitas dan diagnose serta ringkasan resum medis untuk pulang

d. Identitas dan ringkasan hasil penunjang sementara.

 

41. Ketika sedang berlangsung proses serah terima pasien dari unit gawat darurat ke unit rawat inap, perawat senior, Rina, memberikan laporan kepada perawat di unit rawat inap tentang kondisi pasien yang stabil. Namun, perawat di unit rawat inap tidak membaca ulang laporan yang diterimanya dari Rina. Sebagai surveior puskesmas, bagaimana Anda menilai proses komunikasi dalam situasi ini dan apa yang dapat Anda sarankan untuk meningkatkan efektivitasnya?

a. Komunikasi verbal tidak efektif dalam situasi ini, sehingga laporan sebaiknya diberikan secara tertulis. 

b. Perawat di unit rawat inap seharusnya tidak perlu membaca ulang laporan yang diterimanya dari Rina karena sudah mendapatkan informasi secara langsung.

c. Perawat di unit rawat inap seharusnya lebih aktif bertanya kepada Rina untuk memastikan pemahaman yang tepat.

d. Tindakan perawat di unit rawat inap yang membaca ulang laporan merupakan langkah yang tepat untuk memastikan kejelasan informasi yang diterima.

 

42. Ketika sedang meresepkan obat untuk seorang pasien, seorang dokter, Ani, hampir mengira bahwa dia meresepkan obat antihipertensi, namun ternyata dia hampir meresepkan obat penenang dengan nama yang mirip. Sebagai surveior puskesmas, apa langkah yang akan Anda rekomendasikan untuk menghindari kesalahan seperti ini?

a. Dokter Ani seharusnya tidak memperhatikan nama obat saat meresepkan, hanya harus berfokus pada zat aktifnya.

b. Kesalahan semacam ini tidak dapat dihindari karena nama obat yang mirip seringkali ditemui.

c. Nama obat harus dicetak dalam huruf yang lebih besar dan jelas pada resep untuk menghindari kekeliruan.

d. Dokter Ani harus meminta bantuan dari farmasis untuk memeriksa resep sebelum memberikannya kepada pasien.

 

43. Jika kebutuhan pasien terhadap pelayanan tidak dapat dipenuhi oleh klinik, maka pasien harus di rujuk ke fasyankes yang mampu menyediakan pelayanan yang berdasarkan kebutuhan pasien dan telah bekerja sama dengan klinik. Ini merupakan bab 3 standar 11 tentang proses rujukan, di dalam Rujukan EP ke 3 menyatakan?

a. Pasien/keluarga memperoleh informasi rujukan dan memberi persetujuan untuk di lakukan rujukan berdasarkan kebutuhan pasien

b. Ada daftar jejaring rujukan Klinik

c. Klinik yang merujuk pasien memastikan bahwa fasyankes yang di tuju dapat memenuhi kebutuhan pasien 

d. Ada tata cara dan prosedur rujukan pasien.

 

44. Pemberian terapi gizi sesuai dengan status gizi pasien dan konsisten dengan asuhan klinis. Kondisi kesehatan dan proses pemulihan pasien membutuhkan asupan makanan dan gizi yang memadai, oleh karena itu makanan perlu disediakan secara regular, sesuai dengan rencana asuhan, umur, budaya. Pasien berperan serta dalam perencanaan dan seleksi makanan. Pasien dan Keluarga di beri edukasi tentang pembatasan diet, ini tercantum di standar berapa Elemen penilaian ke berapa?

a. Standar 9 EP ke 3

b. Standar 8 EP ke 3

c. Standar 9 EP ke 4

d. Standar 9 EP ke 2

 

45. Dalam observasi saat survei akreditasi Puskesmas Hebat Bermutu, surveior mengamati apoteker melakukan kajian resep yang terdiri kajian administrative, kajian farmasetik dan kajian klinik. Sesuai SOP, maka pada wawancara apoteker menjelaskan kajian klinis dilakukan dengan mempertimbangkan:

a. Kesesuaian identitas yang terdiri dari 2 identitas yang tidak berubah

b. Ketercampuran obat dalam racikan

c. Ketepatan dosis, indikasi obat dan aturan penggunaan

d. Bentuk dan kekuatan sediaan

 

46. Pelayanan anestesi di klinik dilaksanakan sesuai standar dan peraturan perundang- undangan yang berlaku. Kilnik pratama hanya melakukan anestesi lokal, sedangkan untuk klinik utama selain anestesi lokal dapat melakukan anestesi sedasi intravena. Dalam memberikan pelayanan yang bermutu, klinik harus menetapkan program mutu dan keselamatan pasien meliputi?

a. Kajian pra anastesi, pasca anastesi, dan edukasi

b. Kajian pra dan pasca anastesi setelah pulang

c. Kajian pra anastesi, kajlan pasca anastesi

d. Kajian pra anastesi, pemantauan intra anastesi dan pemantauan pasca anastesi

 

47. Saat memberikan laporan tentang hasil kritis pemeriksaan penunjang diagnosis kepada dokter senior di puskesmas, perawat junior terlihat ragu-ragu dan tidak yakin dengan informasi yang disampaikan. Sebagal survelor puskesmas, bagaimana Anda akan mengevaluasi komunikasi dalam situasi ini?

a. Pelatihan tentang teknik SBAR perlu diberikan kepada perawat junior untuk meningkatkan kemampuan komunikasinya.

b. Dokter senior seharusnya tidak terlalu memperhatikan laporan dari perawat junior.

c. Komunikasi tidak efektif, sehingga dokter senior harus mencari informasi sendiri.

d. Perawat junior seharusnya memberikan informasi yang lebih rinci kepada dokter senior.

 

48. Ketika sedang meresepkan obat untuk seorang pasien, seorang dokter, Ani, hampir mengira bahwa dia meresepkan obat antihipertensi, namun ternyata dia hampir meresepkan obat penenang dengan nama yang mirip. Sebagai surveior puskesmas, apa langkah yang akan Anda rekomendasikan untuk menghindari kesalahan seperti ini?

a. Dokter Ani harus meminta bantuan dari farmasis untuk memeriksa resep sebelum memberikannya kepada pasien.

b. Kesalahan semacam ini tidak dapat dihindari karena nama obat yang mirip seringkali ditemui.

c. Nama obat harus dicetak dalam huruf yang lebih besar dan jelas pada resep untuk menghindari kekeliruan.

d. Dokter Ani seharusnya tidak memperhatikan nama obat saat meresepkan, hanya harus berfokus pada zat aktifnya.

 

49. Ketika sedang meresepkan obat untuk seorang pasien, seorang dokter, Ani, hampir mengira bahwa dia meresepkan obat antihipertensi, namun ternyata dia hampir meresepkan obat penenang dengan nama yang mirip. Sebagai surveior puskesmas, apa langkah yang akan Anda rekomendasikan untuk menghindari kesalahan seperti ini?

a. Dokter Ani harus meminta bantuan dari farmasis untuk memeriksa resep sebelum memberikannya kepada pasien.

b. Kesalahan semacam ini tidak dapat dihindari karena nama obat yang mirip seringkali ditemui.

c. Nama obat harus dicetak dalam huruf yang lebih besar dan jelas pada resep untuk menghindari kekeliruan.

d. Dokter Ani seharusnya tidak memperhatikan nama obat saat meresepkan, hanya harus berfokus pada zat aktifnya.

 

50. Dr. Adi, seorang dokter di puskesmas, menerima hasil pemeriksaan laboratorium yang menunjukkan adanya nilal kritis pada kadar gula darah seorang pasien. Dr. Adi segera menuliskan pesan kepada perawat untuk memberikan perhatian khusus pada pasien tersebut dan membaca kembali pesan tersebut sebelum mengirimkannya. Sebagai surveior puskesmas, bagaimana Anda menilai tindakan Dr. Adi dan apa yang dapat Anda sarankan untuk meningkatkan proses komunikasi dalam situasi ini?

a. Tindakan Dr. Adi yang membaca kembali pesan sebelum mengirimkannya merupakan langkah yang tepat untuk memastikan kejelasan pesan yang disampaikan.

b. Komunikasi tertulis tidak efektif dalam situasi ini, sehingga Dr. Adi seharusnya memberikan Instruksi secara lisan.

c. Dr. Adi seharusnya langsung memberikan instruksi kepada perawat tanpa membaca kembali pesan yang ditulisnya.

d. Proses komunikasi tidak perlu dilakukan karena hasil pemeriksaan laboratorium sudah jelas.

 

51. Pelayanan radiologi diagnostik di kilnik disesuaikan dengan kebutuhan dan sesuai keamanan radiasi, klinik yang memberikan pelayanan radiodiagnostik di harapkan harus mempunyal manajemen radiasi. Yang di maksud mempunyai manajemen radiasi meliputi?

a. Kepatuhan terhadap standar yang berlaku, adanya manajemen PPI, Manajemen resiko, manajemen APD

b. Kepatuhan terhadap standar yang berlaku sesuai undang tentang radiodiagnostik

c. Kepatuhan terhadap standar yang berlaku, manajemen fasilitas radiasi dan program PPI, tersedia APD, dan ada orientasi terhadap staf tentang praktik prosedur keselamatan

d. Kepatuhan terhadap standar yang berlaku terutama hanya program radiasi dan PPI, serta semua staf mengetahui prosedur keselamatan

 

52. Ketika hendak memberikan obat kepada seorang pasien, seorang perawat, Siti, hampir memberikan sitostatika dengan nama yang mirip dengan antiblotik yang seharusnya diberikan. Sebagai survelor puskesmas, apa langkah yang akan Anda rekomendasikan untuk mencegah kesalahan semacam ini?

a. Perawat Siti harus selalu memeriksa label obat dengan cermat sebelum memberikannya kepada pasien.

b. Perawat Siti seharusnya tidak perlu memperhatikan nama obat saat memberikan obat kepada paslen, hanya harus berfokus pada zat aktifnya.

c. Perawat Siti harus segera memberikan obat yang benar kepada paslen tanpa memberi tahu pasien tentang kesalahan yang hampir terjadi.

d. Sitostatika dan antibiotik seharusnya disimpan di tempat yang berbeda untuk menghindari kekeliruan.

 

53. Pada saat survel di suatu puskesmas, seorang survelor mendapatkan dokumen bukti pelaksanaan kontrol analitik dalam kegiatan PIMI. Kontrol analitik merupakan monitoring proses analitik melakukan uji ketelitian dan ketepatan dengan menggunakan bahan kontrol. Apa saja periode pada kontrol analitik?

a. Perlode Pendahuluan, Perlode Kontrol dan Perlode Penyimpanan spesimen.

b. Periode Pendahuluan, Periode Kontrol dan Periode pengambilan spesimen.

c. Periode Pendahuluan, Periode Kontrol dan Perlode Evaluasi hasil uji ketelitian.

d. Periode Pendahuluan, Periode Kontrol dan Periode pencatatan data pasien hasil pemeriksaan.

 

54. Ketika melakukan serah terima pasien kepada perawat di unit rawat inap, petugas gawat darurat suatu puskesmas tidak menyebutkan adanya perubahan signifikan dalam kondisi pasien yang baru saja ditangani. Sebagai surveior puskesmas, tindakan apa yang akan Anda rekomendasikan untuk meningkatkan komunikasi dalam proses serah terima pasien?

  1. Perawat di unit rawat inap seharusnya tidak terlalu memperhatikan informasi yang disampaikan oleh petugas gawat darurat.
  2. Petugas gawat darurat harus memberikan Informasi yang jelas tentang kondisi pasien, termasuk perubahan signifikan yang terjadi.
  3. Komunikasi tidak efektif, sehingga proses serah terima pasien sebaiknya dihentikan.
  4. Petugas gawat darurat seharusnya hanya memberikan informasi dasar kepada perawat di unit rawat Inap

 

55. Seorang pasien, Rudi, dibawa ke Puskesmas dalam kondisi koma setelah mengalami kecelakaan. Petugas pendaftaran mencatat nama lengkapnya dan nomor rekam medis, tetapi tidak meminta informasi lainnya. Sebagai surveior puskesmas, bagaimana Anda mengevaluasi proses identifikasi pasien dalam situasi ini?

  1. Identifikasi pasien bisa dilakukan dengan meminta informasi tambahan dari pendamping pasien.
  2. Pasien harus segera diberikan perawatan tanpa proses identifikasi lebih lanjut.
  3. Identifikasi pasien tidak mungkin dilakukan jika pasien berada dalam kondisi koma.
  4. Petugas pendaftaran seharusnya mencatat nomor telepon paslen sebagai Identifikasi tambahan.

 

56. Seorang pasien, Rudi, dibawa ke Puskesmas dalam kondisi koma setelah mengalami kecelakaan. Petugas pendaftaran mencatat nama lengkapnya dan nomor rekam medis, tetapi tidak meminta informasi lainnya. Sebagai surveior puskesmas, bagaimana Anda mengevaluasi proses identifikasi pasien dalam situasi ini?

  1. Identifikasi pasien bisa dilakukan dengan meminta informasi tambahan dari pendamping pasien.
  2. Pasien harus segera diberikan perawatan tanpa proses identifikasi lebih lanjut.
  3. Identifikasi pasien tidak mungkin dilakukan jika pasien berada dalam kondisi koma.
  4. Petugas pendaftaran seharusnya mencatat nomor telepon paslen sebagai Identifikasi tambahan.

 

57. Proses kajian pasien menentukan efektifitas asuhan yang akan dilakukan. Ketika pasien diterima di klinik untuk memperoleh pelayanan kilinis perlu dilakukan kajian awal oleh tenaga medis, keperawatan/kebidanan dan tenaga pemberi asuhan lainnya. Setelah kajian awal, dilanjutkan dengan kajian ulang, apa saja yang perlu di lakukan dalam proses kajlan ulang?

  1. Kajian ulang berisikan catatan pengobatan dan pemblayaan
  2. Kajian ulang di lakukan secara berkala tiap 3 bulan
  3. Kajian ulang berisikan catatan perkembangan pasien
  4. Kajian ulang di tulis di rekam medis bukan di CPPT

 

58. Saat melakukan pemeriksaan rutin di Puskesmas, seorang petugas pendaftaran, Budi, mendapati seorang pasien datang tanpa membawa kartu identitas. Pasien tersebut tampak kebingungan dan tidak dapat menyebutkan tanggal lahirnya. Bagaimana Anda akan menilal proses identifikasi pasien yang dilakukan oleh Budi dalam situasi ini?

  1. Identifikasi pasien bisa dilakukan dengan menanyakan alamat pasien kepada pendampingnya.
  2. Identifikasi pasien tidak perlu dilakukan jika pasien tidak membawa kartu identitas.
  3. Budi seharusnya meminta informasi tambahan untuk identifikasi yang lebih akurat.
  4. Budi seharusnya meminta nomor telepon pasien sebagal alternatif Identifikasi.

 

59. Saat melakukan pemeriksaan rutin di Puskesmas, seorang petugas pendaftaran, Budi, mendapati seorang pasien datang tanpa membawa kartu identitas. Pasien tersebut tampak kebingungan dan tidak dapat menyebutkan tanggal lahirnya. Bagaimana Anda akan menilal proses identifikasi pasien yang dilakukan oleh Budi dalam situasi ini?

  1. Identifikasi pasien bisa dilakukan dengan menanyakan alamat pasien kepada pendampingnya.
  2. Identifikasi pasien tidak perlu dilakukan jika pasien tidak membawa kartu identitas.
  3. Budi seharusnya meminta informasi tambahan untuk identifikasi yang lebih akurat.
  4. Budi seharusnya meminta nomor telepon pasien sebagal alternatif Identifikasi.

 

60. Informasi yang diberikan kepada pasien/keluarga pada saat pemulangan atau rujukan diperlukan agar pasien/keluarga memahami tindak lanjut yang perlu dilakukan untuk mencapai hasil pelayanan yang optimal. Bukti tindak lanjut ini sesuai dengan elemen penilaiannya yang berbunyi?

  1. Dokter melaksanakan pemulangan dan Menyusun resum medis sesuai diagnose akhir
  2. Dokter melaksanakan pemulangan dan merencanakan untuk control Kembali yang tercatat di resum medis
  3. Dokter melaksanakan pemulangan dan menyusun rencana tindak lanjut sesuai dengan rencana yang disusun dan kriteria pemulangan
  4. Dokter melaksanakan pemulangan dan Menyusun rencana tindak lanjut sesuai dengan hasil rujukan

 

61. Saat melakukan pemeriksaan rutin di Puskesmas, seorang petugas pendaftaran, Budi, mendapati seorang pasien datang tanpa membawa kartu identitas. Pasien tersebut tampak kebingungan dan tidak dapat menyebutkan tanggal lahirnya. Bagaimana Anda akan menilai proses identifikasi pasien yang dilakukan oleh Budi dalam situasi ini?

  1. Identifikasi pasien bisa dilakukan dengan menanyakan alamat pasien kepada pendampingnya.
  2. Identifikasi pasien tidak perlu dilakukan jika pasien tidak membawa kartu identitas.
  3. Budi seharusnya meminta nomor telepon pasien sebagai alternatif identifikasi.
  4. Budi seharusnya meminta informasi tambahan untuk identifikasi yang lebih akurat.

 

62. Ketika sedang melakukan shift pertukaran di unit rawat inap, dr. Budi memberikan laporan kepada dr. Ani tentang kondisi pasien yang mengalami penurunan tajam dalam tekanan darahnya. Dr. Ani mencatat dengan seksama informasi yang disampaikan oleh dr. Budi dan mengkonfirmasi pemahamannya kepada dr. Budi. Sebagai surveior puskesmas, bagaimana Anda menilai proses komunikasi antara dr. Budi dan dr. Ani, dan apa yang dapat Anda rekomendasikan untuk meningkatkan komunikasi dalam situasi ini?

  1. Dr. Budi seharusnya memberikan laporan yang lebih singkat dan langsung kepada dr. Ani tanpa konfirmasi lebih lanjut.
  1. Tindakan dr. Ani yang mengkonfirmasi pemahamannya kepada dr. Budi merupakan langkah yang tepat untuk memastikan kejelasan informasi.
  2. Dr. Ani tidak perlu mengkonfirmasi pemahamannya kepada dr. Budi karena sudah mencatat informasi dengan seksama.
  3. Proses komunikasi tidak perlu dilakukan karena dokter sudah memiliki pengetahuan yang cukup tentang kondisi pasien.

63. Ketika sedang meresepkan obat untuk seorang pasien, seorang dokter, Ani, hampir mengira bahwa dia meresepkan obat antihipertensi, namun ternyata dia hampir meresepkan obat penenang dengan nama yang mirip. Sebagai surveior puskesmas, apa langkah yang akan Anda rekomendasikan untuk menghindari kesalahan seperti ini?

  1. Dokter Ani seharusnya tidak memperhatikan nama obat saat meresepkan, hanya harus berfokus pada zat aktifnya.
  2. Nama obat harus dicetak dalam huruf yang lebih besar dan jelas pada resep untuk menghindari kekeliruan.
  3. Kesalahan semacam ini tidak dapat dihindari karena nama obat yang mirip seringkali ditemui.
  4. Dokter Ani harus meminta bantuan dari farmasis untuk memeriksa resep sebelum memberikannya kepada pasien.

64. Ketika sedang berlangsung proses pemindahan pasien dari ruang gawat darurat ke unit rawat inap suatu puskesmas, petugas penerimaan pasien tidak menerima informasi yang jelas tentang kondisi pasien dan rencana pengobatan dari petugas gawat darurat. Sebagai surveior puskesmas, langkah apa yang akan Anda ambil untuk meningkatkan komunikasi dalam proses pemindahan pasien?

  1. Petugas gawat darurat seharusnya hanya memberikan informasi dasar kepada petugas penerimaan pasien.
  2. Petugas penerimaan pasien seharusnya tidak bertanya terlalu banyak detail kepada petugas gawat darurat.
  3. Pelatihan tentang teknik readback perlu diberikan kepada petugas gawat darurat untuk memastikan informasi yang diterima oleh petugas penerimaan pasien.
  4. Komunikasi tidak efektif, sehingga proses pemindahan pasien sebaiknya dihentikan.

65. Saat akan melakukan pemeriksaan laboratorium di Puskesmas X, seorang pasien, Maya, datang dengan kondisi kesadaran yang menurun. Petugas pendaftaran berusaha meminta informasi identifikasi, tetapi Maya hanya dapat menyebutkan nama depannya dan tidak bisa memberikan informasi lainnya. Sebagai surveior puskesmas, tindakan apa yang akan Anda ambil terkait identifikasi pasien dalam situasi ini?

  1. Identifikasi pasien tidak perlu dilakukan jika Maya hanya bisa menyebutkan nama depannya.
  2. Petugas pendaftaran harus mencatat nama depan Maya saja dan melanjutkan proses pendaftaran.
  3. Maya harus diarahkan untuk membuat kartu identitas baru terlebih dahulu sebelum dilayani di puskesmas.
  4. Identifikasi pasien harus dilakukan dengan meminta informasi tambahan dari pendamping pasien.

66. Ketika akan melakukan prosedur diagnostik di Puskesmas, seorang petugas pendaftaran mendapati dua pasien dengan nama yang sama dalam daftar pemeriksaan. Sebagai surveior puskesmas, apa langkah yang harus diambil untuk mengatasi masalah identifikasi pasien dalam situasi ini?

  1. Petugas pendaftaran harus mencatat nomor induk kependudukan sebagai identifikasi tambahan.
  2. Identifikasi pasien bisa dilakukan dengan memeriksa nomor ruangan tempat pasien dirawat.
  3. Salah satu pasien harus menunggu lebih lama untuk dilayani sehingga identitasnya bisa diverifikasi.
  4. Identifikasi pasien tidak perlu dilakukan jika sudah ada nomor rekam medis.

67. Ketika hendak memberikan obat kepada seorang pasien, seorang perawat, Siti, hampir memberikan sitostatika dengan nama yang mirip dengan antibiotik yang seharusnya diberikan. Sebagai surveior puskesmas, apa langkah yang akan Anda rekomendasikan untuk mencegah kesalahan semacam ini?

  1. Perawat Siti harus segera memberikan obat yang benar kepada pasien tanpa memberi tahu pasiententang kesalahan yang hampir terjadi.
  2. Sitostatika dan antibiotik seharusnya disimpan di tempat yang berbeda untuk menghindari kekeliruan.
  3. Perawat Siti seharusnya tidak perlu memperhatikan nama obat saat memberikan obat kepada pasien, hanya harus berfokus pada zat aktifnya.
  4. Perawat Siti harus selalu memeriksa label obat dengan cermat sebelum memberikannya kepada pasien.

68. Pada saat survei di suatu puskesmas, seorang surveior mendapatkan dokumen bukti pelaksanaan kontrol analitik dalam kegiatan PMI. Kontrol analitik merupakan monitoring proses analitik melakukan uji ketelitian dan ketepatan dengan menggunakan bahan kontrol. Apa saja periode pada kontrol analitik?

  1. Periode Pendahuluan, Periode Kontrol dan Periode Penyimpanan spesimen.
  2. Periode Pendahuluan, Periode Kontrol dan Periode Evaluasi hasil uji ketelitian.
  3. Periode Pendahuluan, Periode Kontrol dan Periode pencatatan data pasien hasil pemeriksaan.
  4. Periode Pendahuluan, Periode Kontrol dan Periode pengambilan spesimen.

 

69. Terkait dengan PMI, langkah-langkah metode pemeriksaan laboratorium penting untuk distandarkan untuk menjaga konsistensi mutu hasil pemeriksaan. Dokumen apa yang harus tersedia?

  1. SOP.
  2. Kebijakan / SK.
  3. Kerangka Acuan Kerja / KAK.
  4. Pedoman.

 

70. Saat akan memberikan obat di puskesmas, seorang petugas keperawatan menemukan seorang pasien dengan nomor kamar yang salah. Sebagai surveior puskesmas, bagaimana Anda mengevaluasi proses identifikasi pasien dalam situasi ini?

  1. Identifikasi pasien bisa dilakukan dengan memeriksa nomor ruangan tempat pasien dirawat.
  2. Petugas keperawatan harus memastikan nomor kamar pasien sesuai sebelum memberikan obat.
  3. Petugas keperawatan harus mencatat nomor telepon pasien sebagai identifikasi tambahan.
  4. Identifikasi pasien tidak perlu dilakukan saat memberikan obat

71. Dalam menjalankan praktik kefarmasian di klinik, apoteker harus menerapkan standar pelayanan kefarmasian sehingga pelayanan yang diberikan optimal dan bermutu, mampu melindungi pasien dan masyarakat dari penggunaan obat yang tidak rasional dalam rangka keselamatan pasien (patient safety), serta menjamin kepastian hukum bagi tenaga kefarmasian. Klinik melaksanakan pengelolaan sediaan farmasi dan alat kesehatan serta pelayanan farmasi klinik sesuai standar pelayanan kefarmasian. Tersedia bukti penyimpanan dan pelaporan obat narkotika serta psikotropika sesuai dengan regulasi, merupakan isi dari EP ke berapa?

  1. EP ke 9
  2. EP ke 10
  3. EP ke 11
  4. EP ke 8

72. Pelayanan bedah diberikan sesuai dengan perencanaan berdasarkan hasil kajian dan dicatat dalam rekam medis pasien. Klinik pratama hanya melakukan bedah kecil (minor) tanpa anestesi umum dan/atau spinal. Klinik utama dapat melakukan tindakan bedah kecuali bedah yang menggunakan anestesi umum dengan inhalasi/ spinal, operasi sedang berisiko tinggi dan operasi besar. Pelayanan anestesi dan bedah dilakukan oleh tenaga medis yang kompeten sesuai dengan ketentuan peraturan perundangan, ini merupakan bunyi dari EP keberapa?

  1. EP ke 2
  2. EP ke 3
  3. EP ke 6
  4. EP ke 5

73. Klinik menyelenggarakan pelayanan promotif dan preventif sesuai dengan kebutuhan pasien dan masyarakat serta mendukung program prioritas nasional seperti pemberian edukasi baik secara langsung ataupun menggunakan media komunikasi seperti banner, leafleat dan multi media. Promotive dan preventif ini merupakn salah satu program prioritas nasional dari Kementerian Kesehatan, merupakan standar ke berapa dan ada berapa EP?

  1. Standar 3.6 dan berisi 2 EP
  2. Standar 3.7 dan berisi 3 EP
  3. Standar 3.6 dan berisi 3 EP
  4. Standar 3.7 dan berisi 2 EP

74. Pemberian terapi gizi sesuai dengan status gizi pasien dan konsisten dengan asuhan klinis. Kondisi kesehatan dan proses pemulihan pasien membutuhkan asupan makanan dan gizi yang memadai, oleh karena itu makanan perlu disediakan secara regular, sesuai dengan rencana asuhan, umur, budaya. Pasien berperan serta dalam perencanaan dan seleksi makanan. Pasien dan Keluarga diberi edukasi tentang pembatasan diet, ini tercantum di standar berapa Elemen penilaian ke berapa?

  1. Standar 9 EP ke 3
  2. Standar 8 EP ke 3
  3. Standar 9 EP ke 4
  4. Standar 9 EP ke 2

75. Pelayanan radiologi diagnostik di klinik disesuaikan dengan kebutuhan dan sesuai keamanan radiasi, klinik yang memberikan pelayanan radio diagnostik di harapkan harus mempunyai manajemen radiasi. Yang di maksud mempunyai manajemen radiasi meliputi?

  1. Kepatuhan terhadap standar yang berlaku, adanya manajemen PPI, Manajemen risiko, manajemen APD
  2. Kepatuhan terhadap standar yang berlaku sesuai undang tentang radiodiagnostik
  3. Kepatuhan terhadap standar yang berlaku, manajemen fasilitas radiasi dan program PPI, tersedia APD, dan ada orientasi terhadap staf tentang praktik prosedur keselamatan
  4. Kepatuhan terhadap standar yang berlaku terutama hanya program radiasi dan PPI, serta semua staf mengetahui prosedur keselamatan

76. Seorang pasien, Rudi, dibawa ke Puskesmas dalam kondisi koma setelah mengalami kecelakaan. Petugas pendaftaran mencatat nama lengkapnya dan nomor rekam medis, tetapi tidak meminta informasi lainnya. Sebagai surveior puskesmas, bagaimana Anda mengevaluasi proses identifikasi pasien dalam situasi ini?

  1. Identifikasi pasien bisa dilakukan dengan meminta informasi tambahan dari pendamping pasien.
  2. Identifikasi pasien tidak mungkin dilakukan jika pasien berada dalam kondisi koma.
  3. Petugas pendaftaran seharusnya mencatat nomor telepon pasien sebagai identifikasi tambahan.
  4. Pasien harus segera diberikan perawatan tanpa proses identifikasi lebih lanjut.

  77. Saat menyiapkan obat untuk seorang pasien, seorang perawat bernama Rini, hampir memberikan obat elektrolit konsentrat yang mengandung kalium klorida dengan kadar lebih dari 1 mEq/ml, padahal yang seharusnya diberikan adalah obat elektrolit konsentrat yang mengandung natrium klorida. Sebagai seorang surveyor puskesmas, tindakan apa yang akan Anda sarankan untuk mencegah kesalahan seperti ini?

  1. Perawat Rini harus segera memberikan obat elektrolit konsentrat yang benar tanpa memberitahu pasien tentang kesalahan yang hampir terjadi.
  2. Obat elektrolit konsentrat seharusnya disimpan di tempat yang berbeda untuk menghindari kekeliruan.
  3. Perawat Rini harus selalu memeriksa label obat dengan cermat sebelum memberikannya kepada pasien.
  4. Perawat Rini seharusnya tidak perlu memperhatikan konsentrasi elektrolit klorida saat memberikan obat kepada pasien.

 

78. Ketika sedang berlangsung shift pertukaran di sebuah puskesmas, Ani , seorang  perawat senior, memberikan laporan kepada perawat yunior tentang kondisi seorang pasien yang  mengalami peningkatan suhu tubuh dan kebingungan. Namun perawat yunior terlihat bingung dan tidak sepenuhnya memahami informasi yang disampaikan oleh Ani. Sebagai surveior puskesmas , bagaimana Anda menilai situasi ini dan langkah apa yang akan Anda rekomendasikan untuk meningkatkan komunikasi ? 

  1. Perawat senior seharusnya memberikan laporan secara tertulis dari pada lisan. 
  2. Komunikasi lisan tidak efektif, sehingga tidak perlu dilakukan shift pertukaran di puskesmas. 
  3. Informasi harus disampaikan dengan lebih singkat dan jelas untuk memudahkan pemahaman.
  4. Perawat junior seharusnya lebih aktif bertanya untuk memastikan pemahaman yang tepat

79. Saat melakukan pemeriksaan rutin di unit farmasi puskesmas, seorang farmasis , Rina, menemukan du jenis obat dengan kemasan yang sangat mirip: satu adalah obat anti hipertensi dan yang lain adalah obat penenang. Kemasan keduanya memiliki warna dan desain yang hampir identik. Sebagai surveior puskesmas, bagaimana Anda menilai situasi ini dan apa yang dapat anda rekomendasikan untuk mencegah kesalahan penggunaan obat? 

  1. Rina harus segera melaporkan temuannya kepada manajemen untuk mengubah kesamaan obat yg mirip. 
  2. Komunikasi tulis lebih efektif daripada komunikasi lisan dalam situasi ini
  3. Rina  seharusnya tidak mempermasalahkan kemasan obat jika zat aktifnya berbeda. 
  4. Peringatan verbal kepada staf farmasi sudah cukup untuk mencegah kesalahan penggunaan obat.

80. Ketika akan melakukan prosedur diagnostik di Puskesmas, seorang petugas pendaftaran  mendapati dua pasien dengan nama yang sama dalam daftar pemeriksaan. Sebagai surveior puskesmas, apa langkah yang harus diambil untuk mengatasi masalah identifikasi pasien dalam situasi ini?

  1. Petugas pendaftaran harus mencatat nomor induk kependudukan sebagai identifikasi tambahan.
  2. Identifikasi pasien tidak perlu dilakukan jika sudah ada nomor rekam medis.
  3. Salah satu pasien harus menunggu lebih lama untuk dilayani sehingga identitasnya bisa diverifikasi.
  4. Identifikasi pasien bisa dilakukan dengan memeriksa nomor ruangan tempat pasien dirawat.

81. Klinik menyelenggarakan pelayanan promotif dan preventif sesuai dengan kebutuhan pasien dan masyarakat serta mendukung program prioritas nasional seperti pemberian edukasi baik secara langsung ataupun menggunakan media komunikasi seperti banner, leafleat dan multi media. Promotive dan preventif ini merupakn salah satu program prioritas nasional dari Kementerian Kesehatan, merupakan standar ke berapa dan ada berapa EP?

  1. Standar 3.6 dan berisi 3 EP
  2. Standar 3.7 dan berisi 2 EP
  3. Standar 3.7 dan berisi 3 EP
  4. Standar 3.6 dan berisi 2 EP

 

82. Ketika sedang meresepkan obat untuk seorang pasien, seorang dokter, Ani, hampir mengira bahwa dia meresepkan obat antihipertensi, namun ternyata dia hampir meresepkan obat penenang dengan nama yang mirip. Sebagai surveior puskesmas, apa langkah yang akan Anda rekomendasikan untuk menghindari kesalahan seperti ini?

  1. Dokter Ani seharusnya tidak memperhatikan nama obat saat meresepkan, hanya harus berfokus pada zat aktifnya.
  2. Dokter Ani harus meminta bantuan dari farmasis untuk memeriksa resep sebelum memberikannya kepada pasien.
  3. Nama obat harus dicetak dalam huruf yang lebih besar dan jelas pada resep untuk menghindari kekeliruan.
  1. Kesalahan semacam ini tidak dapat dihindari karena nama obat yang mirip seringkali ditemui.

 

83. Pasien dan keluarga diberitahu oleh PPA informasi tentang rencana asuhan, proses asuhan dan kemungkinan hasil asuhan yang diberikan. Dalam pendukung pemberian asuhan terintegrasi maka PPA melibatkan pasien dan keluarga dalam proses asuhan pasien sesuai dengan standar?

  1. 3.3
  2. 3.2
  3. 3.4
  4. 3.1

83. Dalam menjalankan praktik kefarmasian di klinik, apoteker harus menerapkan standar pelayanan kefarmasian sehingga pelayanan yang diberikan optimal dan bermutu, mampu melindungi pasien dan masyarakat dari penggunaan obat yang tidak rasional dalam rangka keselamatan pasien (patient safety), serta menjamin kepastian hukum bagi tenaga kefarmasian. Klinik melaksanakan pegelolaan sediaan farmasi dan alat kesehatan serta pelayanan farmasi klinik sesuai standar pelayanan kefarmasian. Standar yang ke 15 tentang kefarmasian, ada berapa EP di 3.15 ini?

  1. 13 EP
  2. 11 EP
  3. 12 EP
  4. 10 EP

84. Dalam pendukung pemberian asuhan terintegrasi maka PPA melibatkan pasien dan keluarga dalam proses asuhan pasien. Pasien dan keluarga mengetahui dan menyetujui asuhan dan pelayanan yang mereka terima di klinik. Persetujuan khusus untuk tindakan medik khusus dan resiko tinggi (informed consent). Selama proses asuhan, apakah pasien harus selalu setuju ? Jika pasien menolak untuk dilakukan tindakan, disebut apa ?

  1. Informed Teversible
  2. Informed Refund
  3. Informed Consent
  4. Informed Refusal

85. Berbagai metoda skrining dapat diterapkan di klinik sesuai kebutuhan antara lain : Skrining cepat dengan instrument sederhana, pengamatan atau visual, pemeriksaan fisk dan menggunakan metode triase pada klinikyang memiliki UGD dan SDM yang kompeten. Ada berbagai warna yang menandakan kegawatannya, untuk warna merah dan kuning artinya apa ?

  1. Merah : kejang berulang atau kejang lama; Kuning : lemas 
  2. Kuning : nyeri kepala nyeri dada; Merah : muntah
  3. Kuning : stabil dan tidak ada resiko jatuh; Merah : mulai gawat perlu tindakan segera
  4. Merah : kejang tidak sadarr; Kuning : pingsan

86. Terkait dengan PMI, langkah-langkah metode pemeriksaan laboratorium penting untuk distandarkan untuk menjaga konsistensi mutu hasil pemeriksaan. Dokumen apa yang harus tersedia ?

  1. SOP
  2. Pedoman
  3. Kerangka Acuan Kerja/KAK
  4. Kebijakan / SK

87. Dalam pendukung pemberian asuhan terintegrasi maka PPA melibatkan pasien dan keluarga dalam proses asuhan pasien. Pasien dan keluarga mengetahui dan menyetujui asuhan dan pelayanan yang mereka terima di klinik. Persetujuan khusus untuk tindakan medik khusus dan resiko tinggi (informed consent). Informed Consent berisi hal apa saja ?

  1. Informasi dan penjelasan : nama, tindakan, dokter pelaksana dan pembiayaannya yang perlu dipersiapkan oleh pasien dan keluarga
  2. Informasi dan penjelasan tentang nama, tindakan, resiko dan pembiayaan yang harus disiapkan oleh pihak keluarga
  3. Informasi dan penjelasan : nama, tindakan, jadwal, hasil yang diinginkan oleh pasien dan keluarga
  4. Informasi dan penjelasan : nama, tindakan, resiko tindakan, kemungkinan komplikasi, tindakan alternative dan hal-hal lain yang perlu dipersiapkan oleh pasien dan keluarga

88. Pada saat survei di suatu puskesmas, seorang surveior mendapatkan dokumen bukti pelaksanaan kontrol analitik dalam kegiatan PMI. Kontrol analitik merupakan monitoring proses analitik melakukan uji ketelitian dan ketepatan dengan menggunakan bahan kontrol. Apa saja periode pada kontrol analitik ?

  1. Periode Pendahuluan, Periode Kontrol dan Periode Evaluasi hasil uji ketelitian
  2. Periode Pendahuluan, Periode Kontrol dan Periode Penyimpanan spesimen
  3. Periode Pendahuluan, Periode Kontrol dan Periode pengambilan spesimen
  4. Periode Pendahuluan, Periode Kontrol dan Periode pencatatan data pasien hasil pemeriksaan

89. Seorang pasien, Rudi, dibawa ke Puskesmas dalam kondisi koma setelah mengalami kecelakaan. Petugas pendaftaran mencatat nama lengkapnya dan nomor rekam medis, tetapi tidak meminta informasi lainnya. Sebagai surveior puskesmas, baagaimana Anda mengevaluasi proses identifikasi pasien dalam siituasi ini ?

  1. Identifikasi pasien tidak mungkin dilakukan jika pasien berada dalam keadaan koma
  2. Pasien harus segera diberikan perawatan tanpa proses identifikasi lebih lanjut
  3. Petugas pendaftaran seharusnya mencatat nomor telepon pasien sebagai identifikasi tambahan
  4. Identifikasi pasien bisa dilakukan dengan meminta informasi tambahan dari pendamping pasien

90. Dalam menjalankan praktik kefarmasian di klinik, apoteker harus menerapkan standar pelayanan kefarmasian sehingga pelayanan yang diberikan optimal dan bermutu, mampu melindungi pasien dan masyarakat dari penggunaan obat yang tidak rasional dalam rangka keselamatan pasien (patient safety), serta menjamin kepastian hukum bagi tenaga kefarmasian. Klinik melaksanakan pengelolaan sediaan farmasi dan alat kesehatan serta pelayanan farmasi klinik sesuai standar pelayanan kefarmasian. Tersedia bukti penyimpanan dan pelaporan obat narkotika serta psikotropika sesuai dengan regulasi, merupakan isi dari EP ke berapa ?

  1. EP ke 10
  2. EP ke 8
  3. EP ke 9
  4. EP ke 11

91. Dalam menjalankan praktik kefarmasian di klinik, apoteker harus menerapkan standar pelayanan kefarmasian sehingga pelayanan yang diberikan optimal dan bermutu, mampu melindungi pasien dan masyarakat dari penggunaan obat yang tidak rasional dalam rangka keselamatan pasien (patient safety), serta menjamin kepastian hukum bagi tenaga kefarmasian. Klinik melaksanakan pengelolaan sediaan farmasi dan alat kesehatan serta pelayanan farmasi klinik sesyai standar pelayanan kefarmasian. Standar akreditasi klinik Bab III sesuai dengan No 1983 tahun 202 standar 3.15 membahas tentang kefarmasian, EP berapa yang menyatakan tersedia daftar formularium klinik ?

  1. EP ke 4
  2. EP ke 1
  3. EP ke 2
  4. EP ke 3

92. Pada saat telusur ke ruang laboratorium di suatu puskesmas, tampak petugas laboratorium mencuci tangan lalu menggunakan handscoen dan juga menggunakan jas kerja laboratorium. Penerapan PPI apakah yang sedang diperlihatkan dari langkah-langkah tersebut ?

  1. Kewaspadaan standar
  2. Kewaspadaan berdasarkan transmisi
  3. Kewaspadaan isolasi
  4. Kewaspadaan berdasarkan tranmisi droplet

93. Jika kebutuhan pasien terhadap pelayanan tidak dapat dipenuhi oleh klinik, maka pasien harus dirujuk ke fasyankes yang mampu menyediakan pelayanan yang berdasarkan kebutuhan pasien dan telah bekerja sama dengan klinik. Ini merupakan bab 3 standar 11 tentang proses rujukan, di dalam Rujukan EP ke 3 menyatakan ?

  1. Ada daftar jejaring rujukan klinik
  2. Klinik yang merujuk pasien memastikan bahwa fasyankes yang dituju dapat memenuhi kebutuhan pasien
  3. Ada tata cara dan prosedur rujukan pasien
  4. Pasien/keluarga memperoleh informasi rujukan dan memberi persetujuan untuk dilakukan rujukan berdasarkan kebutuhan pasien

94. Pemberian terapi gizi sesuai dengan status gizi pasien dan konsisten dengan asuhan klinis. Kondisi kesehatan dan proses pemulihan pasien membutuhkan asupan makanan dan gizi yang memadai, oleh karena itu makanan perlu disediakan secara reguler, sesuai dengan rencana asuhan, umur, budaya. Pasien berperan serta dalam perencanaan dan seleksi makanan. Pasien dan Keluarga diberi edukasi tentang pembatasan diet, ini tercantum di standar berapa Elemen penilaian ke berapa ?

  1. Standar 9 EP 4
  2. Standar 9 EP 2
  3. Standar 8 EP 3
  4. Standar 9 EP 3

95. Proses kajian pasien menentukan efektifitas asuhan yang akan dilakukan. Ketika pasien yang diterima di klinik untuk memperoleh pelayanan klinis perlu dilakukan kajian awal oleh tenaga medis, keperawatan/kebidanan dan tenaga pemberi asuhan lainnya. Untuk proses kajian awal, isi minimal kajian awal adalah ?

  1. Riwayat ekonomi dan keluarga
  2. Riwayat penyakit dan status psikososial spiritual
  3. Screening gizi pasien dan keluarga
  4. Riwayat penggunaan obat terlarang dan minuman

96. Berbagai metoda skrining dapat diterapkan di klinik sesuai kebutuhan antara lain : skrining cepat dengan instrument sederhana, pengamatan atau visual, pemeriksaan fisik dan menggunakan metode triase pada klinik yang memiliki UGD dan SDM yang kompeten. Skrining bertujuan untuk?

  1. Mengkaji dan meyimpulkan tindakan
  2. Untuk menyediakan pelayanan untuk pasien yang datang ke klinik
  3. Mengetahui klinik apakah staf nya sudag terlatih
  4. Mengetahui kebutuhan pasien dan untuk mengetahui kemampuan dalam memberikan pelayanan

97. Saat akan melakukan pemeriksaan laboratorium di Puskesmas X, seorang pasien, Maya, datang dengan kondisi kesdaran yang menurun. Petugas pendaftaran berusaha meminta informasi identifikasi, tetapi Maya hanya dapat menyebutkan nama depannya dan tidak bisa memberikan informasi lainnya. Sebagai surveior puskesmas, tindakan apa yang akan Anda ambil terkait identifikasi pasien dalam situasi ini ?

  1. Idnetifikasi pasien harus dilakukan dengan meminta informasi tambahan dari pendamping pasien
  2. Maya harus diarahkan untuk membuat kartu identitas baru terlebih dahulu sebelum dilayani di puskesmas
  3. Petugas pendaftaran harus mencatat nama depan Maya saja dan melanjutkan proses pendaftaran
  4. Identifikasi pasien tidak perlu dilakukan jika Maya hanya bisa menyebutkan nama depannya

98. Asuhan pasien didokumentasikan dalam rekam medik dilakukan sebagai berikut:

•⁠ ⁠a. Masing-masing tenaga profesional pemberi asuhan menulis dalam rekam medik lembar masing-masing

•⁠ ⁠b. Pelaporan insiden keselamatan pasien didokumentasikan dalam rekam medik pasien

•⁠ ⁠c. Setiap catatan dalam rekam medis harus lengkap dan jelas dengan mencantumkan nama, waktu dan tanda tangan dokter, dokter gigi, dan/atau tenaga kesehatan yang memberikan pelayanan secara berrutan sesai dengan waktu pelayanan.

•⁠ ⁠d. Kepatuhan dokter dalam menuliskan resep sesuai formularium didokumentsikan dalam rekam medik

99. Pelayanan radiologi disediakan untuk memenuhi kebutuhan pasien.

Pelayanan radiologi dikelola sesuai dengan kebijakan dan prosedur yang ditetapkan. Klinik yang memiliki pelayanan radiologi dipastikan memiliki manajemen keamanan radiasi. Pelayanan radiologi apa yang dapat dilakukan pada klinik pratama?

  • a. Pelayanan fluoroskopi
  • b. Pelayanan mammografi
  • c. Pelayanan panoramic/cephalometri
  • d. Pelayanan ultra sonografi (USG)

100. Pada waktu survei di klinik B, Surveior menemukan rencana asuhan/pengobatan/tindakan sudah terdokumentasi dengan baik di dalam rekam medis pasien, namun dalam rekam medis elektronik tidak ditemukan persetujuan pasien, dan persetujuan pasien didokumentasikan terpisah dalam lembaran kertas yang kemudian dikumpulkan bersama persetujuan persetujuan asuhan/tindak medis lain untuk semua pasien klinik. Apa rekomendasi terbaik yang diberikan oleh

Surveior kepada Klinik tersebut?

  • a. Mengorganisasikan lembar persetujuan pasien menurut tanggal pasien berobat
  • b. Mengusahakan form lembar persetujuan medis dalam rekam medis elektronik dan membangun sistem penginputan tandatangan atau bukti persetujuan pasien
  • c. Kembali ke Rekam Medis konvensional
  • d. Mengorganisasikan lembar persetujuan pasien menurut nama pasien

101. Rencana asuhan menjelaskan asuhan dan pengobatan/tindakan yang diberikan kepada seorang pasien. Rencana asuhan memuat satu paket tindakan yang dilakukan oleh pelaksana asuhan untuk mendukung diagnosis yang ditegakkan melalui pengkajian. Agar rencana asuhan berjalan dengan baik, dimanakah seharusya pendokumentasi rencana asuhan?

  • a. Di bagian Farmasi pasien
  • b. Di Rekam Medis pasien
  • c. Di pendaftaran pasien
  • d. Di CPPT Paien

Related Post

0 0 votes
Article Rating
Subscribe
Notify of
guest
0 Comments
Oldest
Newest Most Voted
Inline Feedbacks
View all comments
0
Would love your thoughts, please comment.x
()
x